Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Kamis, 04 Oktober 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Beberapa gangguan kesehatan yang memalukan

Posted: 04 Oct 2012 11:34 AM PDT

REP | 05 October 2012 | 01:33 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Saya membaca sebuah majalah kesehatan yang menurutku sangat menarik, karena ganggguan kesehatan yang kadang dianggap sepele bisa sangat memalukan, apalagi dengan mengidap penyakit tersebut bisa membuat kita merasa terkucilkan, karena bisa saja dengan penyakit tersebut orang akan menghindar atau bahkan menjauhi kita.

Berikut gangguan-gangguan kesehatan yang dimaksud adalah :

1. Bau mulut

Bau mulut dengan istilah kedokteran Halitosis yang merupakan bau yang timbul akibat proses     bakteri didalam
mulut. Hidrogen sulfida dan Merkaptan adalah komponen utama bakteri yang menyebabkan bau mulut.

2. Masalah kulit

seperti kulit gatal-gatal dan jerawat akan membuat kita minder.

3. Keringat yang berlebihan

yang ini disebabkan, bisa karena Obesitas atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas, apalagi  gangguan ini terjadi pada  masa-masa pubertas.

4. Impoten

Yang ini jelas sangat memalukan apabila diketahui oleh orang lain, salah satu penyebabnya adalah masalah pada arteri darah dibagian Genital. Bila kita kaitkan dengan kemampuan seksualitas seorang pria atau kemampuan ereksi alat vital pria, semua tidaklah lepas dari lancarnya sistem peredaran darah. Impoten bukan tidak bisa diobati, tapi ini jelas-jelas gangguan penyakit yang sangat memalukan.


5. Penyakit menular seksual

Biasanya pengidap penyakit ini adalah orang yang jorok ataupun sering melakukan hubungan seks dengan sembarang orang. Dan dengan penyakit ini bisa meningkat menjadi pengidap HIV.

Nah Para Kompasianer, dari sekarang janganlah kita menganggap enteng sebuah penyakit sekecil apapun itu. Bagaimana menurut kalian…

Pattunuang 05 oktober 12


Siapa yang menilai tulisan ini?

Gadis Penghafal Ayat

Posted: 04 Oct 2012 11:34 AM PDT

1349375405988962037

Prologue

Reformasi '98 adalah episode penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Perjalanan politik yang pasang surut telah menghantarkan bangsa Indonesia pada sebuah era yang menamakan diri Orde Baru. Era yang membanggakan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan tinggi. Sayangnya, pembangunan ekonomi Orde Baru tidak diimbangi dengan pemerataan sumberdaya, dan dibangun di atas struktur kenegaraan yang totaliter. Kekerasan dan teror aparat kepada warga negara merupakan kebiasaan yang mudah didapati di masa itu. Maka terhamparlah kesenjangan yang sangat lebar di tengah masyarakat, dan ketakutan telah mencekram hati rakyat.

Adalah Lai seorang penghafal al-Quran, anak Kyai yang harus mewarisi pesantren, mempunyai obsesi yang sangat kuat untuk menyerap ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Di samping karena perkenalannya dengan Anto seorang wartawan, obsesinya itu juga terinspirasi dari nukilan kitab al-Hikam yang diasuh Abahnya, "wushuluka ilallah wushuluka ilal ilmi" (sampaimu pada Allah adalah sampaimu pada ilmu). Setelah ia menyerap ilmu pengetahuan, ia semakin terseret ke dalamnya. Seorang berilmu harus mengambil tindakan. Terlibatlah ia dalam pergerakan mahasiswa '98 yang menggulingkan rezim Orde Baru. Sebuah gerakan yang memimpikan kebebasan dalam bernegara dan berbangsa.

Novel ini diniatkan sebagai novel pertama dari serial reformasi. Novel pertama, Gadis Penghafal Ayat berlatar belakang kejatuhan rezim Orde Baru dan terbitlah era kebebasan.

Serial ke-2 Santri Kalong berlatar belakang episode efouria kebebasan pasca reformasi segera terbit.

PERAN ROYAL THAI ARMY DI PERBATASAN DARAT THAILAND SEBAGAI LESSON LEARNED

Posted: 04 Oct 2012 11:34 AM PDT

Tulisan ini dipersembahkan untuk Ulang Thaun TNI yang ke 67, Dirgahayu TNI

PERAN ROYAL THAI ARMY DI PERBATASAN DARAT THAILAND

SEBAGAI LESSON LEARNED

Oleh I Made Tirka Nurgaduh, SIP

PENDAHULUAN.

1. Batas wilayah suatu negara merupakan hal yang sangat vital, sebagian besar konflik negara terjadi akibat pertikaian masalah perbatasan. Dalam tahun ini, konflik perbatasan telah terjadi beberapa kali di perbatasan antara Thailand dan Kamboja memperebutkan Kuil Preah Vihear. Namun permasalahan di perbatasan negara tidak sebatas hanya permasalahan konflik semata akan tetapi yang paling penting adalah menuntaskan permasalahan kompleksitas masyarakat yang tinggal diperbatasan akibat kurang tersentuhnya pembangunan fisik maupun non fisik. Saat ini, masyarakat diperbatasan Thailand taraf hidupnya sudah dapat disejajarkan dengan daerah diperkotaan karena perhatian pemerintah daerah dan pusat yang memberikan wewenang kepada Royal Thai Army (Angkatan Darat Thailand) dalam menjaga keamanan dan mengelola daerah perbatasan bersama pemerintah daerah setempat menjadi daerah yang berkembang serta tidak lagi merupakan daerah miskin/tertinggal.

2. Maksud tulisan ini adalah untuk memberikan sedikit gambaran tentang peran Angkatan Darat Thailand/Royal Thai Army (RTA) dalam pengelolaan perbatasan di negara Thailand, dengan tujuan sebagai Lesson Learned dalam mengelola dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya diperbatasan darat Indonesia.

LATAR BELAKANG.

Thailand adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang memiliki beberapa perbatasan dengan negara-negara tetangga. Adapun perbatasan yang mengelilingi Thailand adalah berbatasan dengan Laos dan Kamboja di sebelah timur, Malaysia dan Teluk Siam di sebelah selatan, serta Myanmar dan Laut Andaman di sebelah barat. Pengelolaan perbatasan Thailand di daratan tidak terlepas dari organisasi dan tugas yang melekat dalam Angkatan Darat Thailand (Royal Thai Army) dikelola secara terprogram, professional dan berkesinambungan. Demikian juga pengelolaan perbatasan yang dilakukan oleh pemerintah Thailand melalui Pemda dan Royal Thai Army serta penduduk sekitar memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menjaga wilayah perbatasan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Peran pengelolaan perbatasan darat di negara Thailand tertuang dalam struktur organisasi Royal Thai Army (Angkatan Darat Kerajaan Thailand), yang pelaksanaan dilapangan diserahkan ke masing-masing Kodam yang di supervisi oleh sebuah badan khusus yang menangani perbatasan terletak di Markas Besar Royal Thai Army (RTA) dibawah komando langsung Panglima RTA. Badan khusus perbatasan tersebut dipimpin oleh seorang berpangkat Letnan Jenderal membawahi beberapa direktorat yang disesuaikan dengan jumlah perbatasan dan dalam pelaksanaannya dipayungi oleh undang-undang yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Adapun badan tersebut memiliki tugas untuk menjaga kedaulatan Thailand di perbatasan wilayah daratan dari aksi-aksi illegal diantaranya penanganan tapal batas/patok perbatasan, trafficking, illegal logging, narkotika, arm smuggling dan lain lainnya.

Dalam perannya tersebut Royal Thai Army membagi teritorialnya (public affairs) menjadi empat wilayah kekuasaan Komando Daerah Militer (Military Area Command) yakni :

1. Kodam I terletak di kota Bangkok yang melingkupi wilayah Thailand Bagian Tengah diantaranya adalah Provinsi Lop Buri, Kanchanaburi, Sophanburi, Minburi, Saraburi, Pathumtani dan Ayuttaya. Kodam I bertanggung jawab atas perbatasan Thailand-Kamboja di Aryana Prathet sedangkan perbatasan Thailand-Myanmar terletak di Propinsi Sakeo, Prop. Kanchanaburi, Prop. Ratcburi, Prop. Petburi dan Prop. Pracuap Kirikan.

2. Kodam II terletak di Nakorn Ratchasima yang melingkupi wilayah Thailand bagian Timur Laut ( Isaan) diantaranya Propinsi Nakhorn Rachasima, Saa Keaeo, Ubon Ratcatani, Sii Sa Ket, dan Surin. Kodam II bertanggung jawab terhadap perbatasan Thailand – Kamboja yang terletak di Prop. Sii Sa Ket dimana saat ini sedang terjadi ketegangan antara Thailand dan Kamboja berkaitan konflik perbatasan dan kepemilikan Kuil Phra Vihear. Sedangkan perbatasan Thailand-Laos yang terletak di Prop. Udontani, Prop. Amna Charen, Prop. Mukdahan, Prop. Nakorn Panom, Prop. Nongkhai dan Prop. Loei.

3. Kodam III, Thailand Bagian Utara terletak di Prop. Pitsanulok, yang melingkupi wilayah Sukhothai, Lampang, Tak, Chiang Mai, Chiang Rai. Kodam III, bertanggung jawab terhadap perbatasan antara Thailand-Myanmar yang terletak di Prop. Chiang Rai, Me Ongson, Chiang Mai dan Tak sedangkan perbatasan Thailand-Laos yang terletak di Prop. Utaradit, Phrenan dan Chiang Rai.

4. Kodam IV, Thailand Bagian Selatan terletak di Prop. Nakorn Sitamarat, yang meliputi wilayah Provinsi Rannong, Surattani, Narathiwat, Yala, Pattani, Trang, Phuket, Phang Nga dan Hat Yai. Kodam IV bertanggung jawab terhadap perbatasan Thailand-Malaysia yang terletak di Prop. Songkhla, Pattani dan Narathiwat yang merupakan wilayah konflik di Thailand Selatan.

Masing-masing Kodam dipimpin oleh seorang Panglima berpangkat Letnan Jenderal membawahi divisi-divisi dan korps kesenjataan yang berpangkat Mayor Jenderal yang membawahi resimen-resimen satuan tempur (Thailand tidak mengenal istilah brigade) guna mempersiapkan pasukan dan menangkis serangan dari ancaman musuh. Salah satu fungsi dan tugas Royal Thai Army diperbatasan yang tidak dimiliki oleh TNI-AD yaitu tugas dalam pemberantasan narkotika yang masuk ke wilayah perbatasan Thailand. Adapun perangkat dalam membantu pemberantasan peredaran narkotika di perbatasan darat, dengan menyiapkan dan melibatkan Batalyon Satwa RTA (pemanfaatan anjing pelacak dan kuda) serta satuan narkotika.

KONDISI PERBATASAN DARAT THAILAND.

Arus perpindahan manusia, barang, dan informasi yang meningkat telah menjadi implikasi nyata dari fenomena globalisasi saat ini. Hal tersebut menjadikan kawasan perbatasan sebagai sebuah aspek yang sangat strategis bagi sebuah negara, baik itu dari sisi sosial, ekonomi, politik, dan hankam. Tentunya, hal ini menuntut adanya sebuah sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang baik dan akuntabel. Mengingat pintu masuk ke suatu negara bukan hanya melalui bandara dan pelabuhan internasional akan tetapi juga dapat diakses melalui perbatasan darat sebagai pintu gerbang keluar masuknya arus orang, jasa, kegiatan dan barang. Perbatasan darat sebuah negara dapat diibaratkan sebuah pintu gerbang satuan batalyon yang diperkuat oleh jaga satrinya dimana baik buruk penampilan pintu masuk dan perangkatnya merupakan cermin kondisi, keadaan, kemampuan dan kebanggaan dari satuan tersebut.

Adapun akses keluar masuk wilayah perbatasan Thailand di bagi menjadi empat wilayah perbatasan dengan negara tetangga yakni :

1. Akses keluar dan masuk penyeberangan darat Malaysia – Thailand.

a) Wang Kelian/perlis - Wang Prachan/satun.

b) Padang Besar/perlis - Padang Besar (Songkhla).

c) Bukit Kayu Hitam/kedah - Ban Danok/Sadao/Songkhla.

d) Pengkalan Hulu/perak (previously known as Keroh) - Betong/yala.

e) Bukit Bunga/jeli/kelantan - Ban Buketa/weng/narathiwat.

f) Rantau Panjang/kelantan - Sungai Golok/Narathiwat.

g) Durian Burung/ Kuala Nerang dan Alor Setar/Kedah - Ban Prakob/Na thawi/Songkhla.

2. Akses keluar dan masuk penyeberangan darat Myanmar-Thailand.

a) Tachileik / Mae Sai - Orang asing dapat mengakses masuk dan keluar dari kedua negara.

b) Myawaddy / Mae Sot – Orang asing hanya dapat akses keluar dari Thailand menuju Myanmar sedangkan akses keluar dari Myanmar menuju Thailand tidak dapat dilakukan, harus menggunakan akses lain karena alasan keamanan dan faktor lain dari pihak Myanmar.

c) Three Pagodas Pass (Payathonzu / Sangkhlaburi) - Orang asing hanya dapat akses keluar dari Thailand menuju Myanmar sedangkan akses keluar dari Myanmar menuju Thailand tidak dapat dilakukan, harus menggunakan akses lain karena alasan keamanan dan faktor lain dari pihak Myanmar.

d) Kawthoung / Ranong - Orang asing dapat mengakses masuk dan keluar dari kedua negara.

3. Akses keluar masuk penyeberangan darat dari Laos-Thailand:

a) Huay Xai/Chiang Khong: akses keluar masuk Thai – laos melalui jembatan penghubung dari propinsi Chiang Rai.

b) Muang Ngeun/Huay Kon: akses masuk 40 Km Pak Beng, Thailand.

c) Nam Hueng/Tha Li: mudah diakses melalui Loei Thailand sekitar 378 km dari Luang Prabang, Thailand.

d) Vientiane/Nong Khai: akses masuk dari kedua negara langsung dari Laos-Thailand melalui jembatan sungai baik menggunakan bus atau kereta api yaitu ;

1) Paksan/Bueng Kan: akses masuk menuju laos namun tidak ada visa on arrival.

2) Tha Khaek/Nakhon Phanom: penyeberangan darat melalui jembatan sungai.

3) Savannakhet/Mukdahan: Penyeberangan darat melalui jembatan sungai.

4) Vang Tao/Chong Mek: akses jalan dari Pakse Laos menuju Ubon Ratchathani, Thailand.

4. Akses keluar masuk penyeberangan darat Thailand-Kamboja :

a) Aranyaprathet, Thailand/Poipet, Kamboja (melalui Siem Reap).

b) Hat Lek, Thailand/Koh Kong, Kamboja (cek poin Cham Yeam) melalui Sihanoukville.

c) Chong Jom, Thailand/O'Smach, Oddar Meanchey, Kamboja .

d) Chong Sa Ngam, Thailand/Anlong Veng, Oddar Meanchey, Kamboja .

e) Ban Pakard, Chantaburi, Thailand/Phsar Prom Pailin, Kamboja (cek poin Prom).

f) Ban Laem, Chantaburi, Thailand/Daung Lem, Battambang, Kamboja (cek poin Daung)

Perbatasan darat Thailand dengan perbatasan negara lainnya telah dibangun infrastruktur yang sangat baik untuk menampung warganya dalam meningkatkan kesejahteraan melalui sektor ekonomi, perdagangan, perikanan, pertanian, pariwasata yang merupakan salah satu daya tarik negara tetangga untuk datang ke perbatasan dalam bentuk berbagai kepentingan. Perbatasan negara Thailand bukanlah daerah kawasan tertinggal namun sebaliknya perbatasan merupakan tempat mencari nafkah dengan menjual hasil pertanian, home industry, jasa, bisnis, pariwisata dan lain sebagainya oleh karena itu taraf kehidupan masyarakat diperbatasan sudah dapat disejajarkan dengan kehidupan masyarakat di daerah perkotaan.

Daerah perbatasan Thailand sering terjadi rawan konflik dengan negara tetangga hal ini disebabkan adanya gejolak politik dikedua negara yang dijadikan isu dalam pemilihan perdana menteri/ kepala pemerintahan yang tentunya dapat berekses kepada masalah keamanan seperti yang terjadi saat ini di perbatasan Thailand-Kamboja di Propinsi Sii Saket yang memperebutkan kuil Preah Vihear sedangkan perbatasan di daerah Thailand Selatan yang berbatasan dengan Malaysia yaitu didaerah Pattani, Yalla dan Narathiwat. Pergolakan diperbatasan ini dijadikan sebagai tempat pelarian kelompok separatis Thailand sehingga sering terjadi konflik kedua negara dimana Thailand menuduh Malaysia memberikan dukungan kepada separatis sedangkan Malaysia menuduh pasukan Thailand melanggar memasuki wilayah perbatasan pada saat melakukan pengejaran kepada separatis.

Demikian juga, daerah perbatasan Thailand-Laos dan Thailand-Myanmar sering terjadi konflik akibat kesalahan fahaman dan ketimpangan kesejahteraan di perbatasan kedua belah pihak yang mengakibatkan konflik antara penduduk perbatasan yang berekses kepada kontak senjata kedua negara. Namun demikian, penyelesaian konflik kedua belah pihak dapat diselesaikan oleh masing-masing delegasi dengan melakukan perundingan bilateral pimpinan militer dan olah raga bersama militer kedua belah pihak.

PERAN ROYAL THAI ARMY DALAM MENGELOLA PERBATASAN DARAT.

Kawasan perbatasan adalah sebuah wilayah yang sangat strategis bagi stabilitas keamanan Politik, Sosial, ekonomi dan Hankam, tidak hanya masyarakat diperbatasan namun juga seluruh warga negara seyogyanya ikut andil dalam pembangunan bagi masyarakat di perbatasan. Meskipun saat ini perbatasan Thailand sudah sedemikian berkembang namun sejarah perkembangannya tidak terlepas dari campur tangan Royal Thai Army dan pemda setempat serta komponen bangsa lainnya membangun perbatasan darat menjadikan perbatasan negara yang sangat menjanjikan.

Dalam pelaksanaannya dilapangan, Royal Thai Army mendelegasikan tugas kepada masing-masing Kodam (Military Area Command) untuk bertanggung jawab terhadap wilayah perbatasan dengan negara tetangganya. Satuan tugas yang diterjunkan ke lapangan dibagi menjadi dua bagian tugas yakni secara terbuka dan tertutup. Adapun pasukan yang terbuka dilaksanakan dengan patroli dan menempatkan satuan khusus penjagaan militer dan kepolisian diperbatasan yang diakses melalui route perbatasan pintu keluar masuk tidak resmi. Sedangkan secara tertutup dilakukan dengan mengerahkan satuan yang mendapatkan pelatihan khusus teritorial dan intelijen disesuaikan dengan cover action masing-masing prajurit untuk berbaur dengan masyarakat sipil lainnya yang ditugaskan di pintu resmi perbatasan.

Pendidikan anak-anak diperbatasan diajarkan oleh Tentara/Polisi perbatasan dengan maksud untuk menjaga dan meningkatkan cinta bangsa /tanah air disamping mereka sudah memiliki kemampuan sebagai guru profesional. Penugasan ke daerah perbatasan disiapkan oleh Royal Thai Army dalam hal ini dilaksanakan oleh Korps Intelijen Royal Thai Army serta telah mendapatkan pelatihan khusus dibidang teritorial (public affairs). Guna memenuhi tuntutan kemampuan prajurit dalam bidang teritorial setiap prajurit memiliki cover action disesuaikan dengan bidang tugasnya masing-masing. Sebelum prajurit diterjunkan ke perbatasan, maka RTA bekerja sama (menandatangani MoU) dengan kementerian terkait dalam mengisi kemampuan prajurit selama 3-4 bulan untuk diberikan pelatihan seperti kementerian pendidikan, kementerian sosial, kementerian pariwisata, kementerian perdagangan, kementerian pertanian, kementerian dalam negeri dan luar negeri serta kementerian lainnya.

Disamping memiliki tugas tambahan secara profesional, yang paling penting adalah sebagai pengumpul informasi atas keluar masuknya orang, barang, jasa dan kegiatan, baik yang legal maupun illegal. Untuk kesejahteraan prajurit didaerah perbatasan, diberikan tunjangan khusus melalui tugas tambahan yang disesuaikan dengan tugas dari masing-masing prajurit. Misalnya, prajurit yang berperan sebagai guru maka honor tambahannya didapat dari Kementerian Pendidikan, prajurit yang berperan sebagai penyuluh pertanian mendapat honor dari Kementerian Pertanian dan sebagainya.

Peran teritorial  didaerah perbatasan sangatlah penting dalam membantu mempercepat ketertinggalan masyarakat di daerah perbatasan. Penyedian lahan pertanian dan perkebunan disepanjang route menuju perbatasan merupakan penyedian lumbung-lumbung logistik sebagai salah satu antisipasi terjadi konflik di daerah perbatasan. Infrastruktur jalan sepanjang route menuju perbatasan sangat lebar dan memiliki kualitas sangat baik. Jalan tersebut dipersiapkan guna menghadapi keadaan darurat perang dengan negara tetangga sehingga mudah dalam memobilisasi dan pengerahan peralatan tempur serta dapat didarati oleh pesawat tempur atau pesawat angkut. Di samping itu juga, masyarakat diperbatasan Thailand sudah menyadari arti pentingnya bela negara, hal ini ditunjukkan pada saat terjadi konflik dengan Kamboja masyarakat turut andil mengambil bagian dalam mempertahankan wilayahnya pada saat terjadi saling tembak menembak dengan tentara Kamboja. Peristiwa tersebut membuktikan akan keberhasilan RTA dalam melaksanakan territorial dan cipta kondisi di daerah perbatasan.

Demikian juga, peran RTA dalam penyelesaian konflik diperbatasan sangat kuat, hal ini terlihat dari tekanan RTA kepada pemerintah Thailand untuk keluar dari Unesco, mengingat Unesco telah mengeluarkan keputusan bahwa kuil Preah Vihear adalah milik Kamboja. Harga diri sebagai bangsa dianggap segala-galanya sehingga tidak mudah begitu saja untuk melepaskan wilayah Preah Vihear bilamana perlu angkat senjata dalam menyelesaikan konflik karena Thailand juga merasa memiliki histori peta perbatasan kedua negara yang dikeluarkan oleh Perancis. Untuk memperkuat posisinya Thailand mempelajari (lesson learned) konflik pulau Sipadan dan Ligitan yang memenangkan Malaysia di Mahkamah Internasional sehingga Thailand berupaya menyelesaikan konflik bilateral kedua negara tidak dibawa ke dunia internasional termasuk negara-negara Asean.

KESIMPULAN.

Meskipun diperbatasan darat Thailand masih terjadi konflik dengan negara tetangga, namun peran serta Royal Thai Army dalam hal peningkatan kesejahteraan perbatasan darat Thailand dengan negara tetangganya sudah menunjukkan keberhasilan dengan baik dan wilayah perbatasan darat Thailand sudah bukan merupakan daerah kawasan miskin atau tertinggal serta masyarakat memberikan dukungan penuh terhadap bangsa dan negaranya.

Dari uraian tulisan tersebut diatas, maka peran serta RTA dalam mengelola wilayah perbatasan Thailand dapat dijadikan bahan pelajaran (lesson learned) bagi TNI khususnya TNI-AD dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan dengan alternative membentuk sebagai berikut :

1. Otoritas keamanan di area perbatasan darat Indonesia sebaiknya dimanfaatkan betul oleh TNI khususnya TNI-AD melalui fungsi teritorial dengan menggandeng instansi terkait dalam mensejahterakan masyarakat disekitar perbatasan. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan baru/pemindahan Batalyon Zeni TNI AD di perbatasan dengan maksud membuka jalan dan membangun infrastruktur bersama-sama masyarakat setempat pemerintah pusat dan daerah, dalam hal ini kementerian tenaga kerja /transmigrasi, kementerian pekerjaan umum, kementerian pemukiman/daerah tertinggal dan kementerian terkait lainnya. Dengan berdirinya instansi militer yang dikombinasikan dengan transmigrasi di daerah perbatasan diharapkan wilayah tersebut akan mengalami perkembangan yang cukup cepat.

2. Pembentukan badan khusus yang membidani sektor perbatasan darat perlu dibuat untuk merealisasikan tugas dan fungsi TNI khususnya TNI-AD dalam mengelola perbatasan darat sesuai dengan UU TNI no 34 tahun 2004, hal ini sangat bermanfaat guna memantau perkembangan situasi dan kondisi perbatasan negara secara khusus. Tidak hanya pada aspek keamanan yang sempit akan tetapi mengajak dan melibatkan seluruh komponen bangsa terhadap ancaman konvensional seperti invasi militer negara lain. Namun permasalahan yang lebih jauh lagi berupa permasalahan yang sangat kompleks yakni keamanan manusia (human security) secara nasional yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik dan hankam.

3. Untuk menjawab tantangan tugas dari UU TNI 2004 no 34 pasal 7 ayat 2 sub b.4, dimana tugas pokok TNI mengamankan wilayah perbatasan maka perlu dirumuskan dalam bingkai rencana garis besar sebagai berikut :

a. Rencana jangka pendek adalah membentuk sebuah satuan pengelola perbatasan darat yang dituangkan dalam struktur organisasi TNI khususnya TNI-AD dan upaya membangun karakter TNI-AD yang profesional sebagai penjaga perbatasan Negara di wilayah darat, mengingat secara umum, TNI memiliki otoritas penuh secara kontekstual dalam pengelolaan perbatasan negara.

b. Rencana jangka menengah adalah mendorong pemerintah dengan melibatkan TNI khususnya TNI-AD dan semua unsur terkait dalam membangun infrastruktur di wilayah perbatasan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal didaerah tersebut.

c. Rencana jangka panjang adalah mendorong pemerintah segera menyelesaikan seluruh tapal batas negara dengan negara tetangga guna menghindari adanya konflik di masa yang akan datang.

PENUTUP

Demikianlah tulisan yang saya buat sebagai bahan pembanding dengan perbatasan kita semoga informasi ini bermanfaat.

Penulis : merupakan mantan Asisten Atase Pertahanan di Bangkok, Thailand periode 2007-2010 dan mengikuti pendidikan Command General Staff College, Royal Thai Army dari tahun 2011-2012 di Bangkok, Thailand.

madetirka@yahoo.com

Apakah Perlu Seperti Itu?

Posted: 04 Oct 2012 11:34 AM PDT

Mengupas helai demi helai bilik naluri

Saat bahagia menjamah, ingatmu kembali pada keakraban

Memamerkan rupa kesenangan seakan itu kekal

Lalu kala kecewa menghadang, tak mampu berbalik wajah

Tiba-tiba terlupa semua suka

Hingga sakit yang meranggas, perih yang menjarah

Kau anggap milikmu sendiri

Bukan engkau saja yang sanggup berbuat

Menyodorkan menu emosi pada mayapada

Telah banyak yang mendahuluimu

Dan akan berbaris yang menyusul

Tapi apakah pantas seperti itu,

Liriklah dulu nurani yang menggelepar

Sebelum memberi makan mata-mata yang lapar

novel Gadis Penghafal Ayat

Posted: 04 Oct 2012 11:34 AM PDT

Prologue

Reformasi '98 adalah episode penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Perjalanan politik yang pasang surut telah menghantarkan bangsa Indonesia pada sebuah era yang menamakan diri Orde Baru. Era yang membanggakan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan tinggi. Sayangnya, pembangunan ekonomi Orde Baru tidak diimbangi dengan pemerataan sumberdaya, dan dibangun di atas struktur kenegaraan yang totaliter. Kekerasan dan teror aparat kepada warga negara merupakan kebiasaan yang mudah didapati di masa itu. Maka terhamparlah kesenjangan yang sangat lebar di tengah masyarakat, dan ketakutan telah mencekram hati rakyat.

Adalah Lai seorang penghafal al-Quran, anak Kyai yang harus mewarisi pesantren, mempunyai obsesi yang sangat kuat untuk menyerap ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Di samping karena perkenalannya dengan Anto seorang wartawan, obsesinya itu juga terinspirasi dari nukilan kitab al-Hikam yang diasuh Abahnya, "wushuluka ilallah wushuluka ilal ilmi" (sampaimu pada Allah adalah sampaimu pada ilmu). Setelah ia menyerap ilmu pengetahuan, ia semakin terseret ke dalamnya. Seorang berilmu harus mengambil tindakan. Terlibatlah ia dalam pergerakan mahasiswa '98 yang menggulingkan rezim Orde Baru. Sebuah gerakan yang memimpikan kebebasan dalam bernegara dan berbangsa.

Novel ini diniatkan sebagai novel pertama dari serial reformasi. Novel pertama, Gadis Penghafal Ayat berlatar belakang kejatuhan rezim Orde Baru dan terbitlah era kebebasan.

Serial ke-2 Santri Kalong berlatar belakang episode efouria kebebasan pasca reformasi segera terbit.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar