Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 23 Oktober 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Setiap Tusuknya Tak Lebih adalah Doa

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

Ada seseorang yang pernah mengatakan ini kepada saya:

"Kekuatan sebuah karya bukanlah berasal dari rumitnya atau beragamnya peralatan yang di pakai. Kekuatan sebuah karya adalah berasal dari hati sang penciptanya.

Sebuah karya yang berasal dari hati yang tulus ikhlas akan menjadikan karya tersebut bernilai dan memiliki pengaruh yang kuat dari yang melihat, walaupun karya tersebut dibuat dengan cara dan alat yang sederhana."

Dan itulah yang sedang saya kerjakan, mengasah kreatifitas. Kekuatan detail dan kebaruan.

Be a freshmaker! :)

***

Menjadi seorang crafter bukan perkara yang baru bagi saya. Semenjak saya menyadari suatu hal yang merubah persepsi saya, tentang bidang seni apa yang saya kuasai. Karena jujur, semenjak dulu saya sulit sekali mengenali bakat seni apa yang benar-benar saya kuasai. Boleh di cek list:

Musik. Vocal pas-pasan, tidak menguasai satupun alat musik!

Lukis dan Gambar. Pernah menggambar peta provinsi Jawa Timur, detail sekali. Disangka itu minta tolong digambar oleh sodara, saya kecewa dan melupakannya. Ternyata, kakak saya nomer dua yang jago desain malah.

Menari, pernah ikut cheerleader waktu SMP. Insyaf berhijab, insyaAllah hingga hari ini dan seterusnya. Jadi, maaf tidak berminat mengikuti dance with Agnes, sama sekali! :D

Patung, ukir, pahat, gerabah. Termasuk membuat batu bata juga tak saya kuasai.

Batik. Kakek saya seorang pembatik. Saya bukan, tapi sepertinya darah seni itu ada dalam diri saya. Tinggal mengasahnya.

Saat di SMA, saya asal saja memilih konsentrasi kelas seni yang saya ikuti. Kelas menggambar. Yah, tak seburuk yang saya bayangkan. Saya menggambar perspektif, belajar arsiran,  dan mendapat wejangan yang terus saya ingat dari guru seni saya itu.

"Menarik garis, satu goresan. Jangan diulang-ulang seperti itu. Kalian ini, nampak sekali kepribadian kalian yang ragu-ragu (mulai menerawang). Orang seni itu sah-sah saja menggambar tidak lurus, kalau yang lurus itu adalah penggaris! (mungkin beliau lupa ada penggaris model busur derajat. Dan itu parabola,hehe. Lupakan). Jadi, si bapak guru meng'haram'kan benda bernama penggaris itu di kelasnya.

Hingga akhirnya saya mengingat kembali keterampilan sederhana yang diajarkan oleh pak guru SD saya. Tusuk-menusuk. Eh, seni tusuk hias maksud saya. Iya, guru seni menjahit saya laki-laki lho. Dari yang sederhana itu, subhanallah..luar biasa. Saya bisa merasa lebih hidup dan bebas berkarya. Seingat saya, macam-macam yang beliau ajarkan. Dan hanya 3 tusuk yang paling sering saya gunakan, tusuk jelujur, tusuk feston dan sesekali tusuk tikam jejak.

Saya hanya mendayagunakan keterampilan dan (sedikit) darah seni yang mengalir ditubuh saya untuk berkarya dan bekerja. (ohya, tadi saya sudah bilang kakek saya seorang pembatik, bukan? Benar, saya bukan darah biru. Sumpah! :D) Banyak yang tidak tahu saya selama ini bekerja dengan benda-benda tajam di tangan. Jarum, gunting, lelehan lem tembak, di samping kelembutan kain flanel, dakron empuk dan benang yang tipis. Pekerjaan membuat kreasi dari bahan kain flanel-pun saya tekuni mulai Desember 2008 hingga detik ini.

Menjadi seorang crafter flanel. Menjalankan roda bisnis dengan konsep mengembangkancreativepreneur"design.art.color" adalah tagline yang diusung produk dengan merek dagang Ichonochan CraftDesain, sebisa mungkin membuat produk yang kuat dan detil. Bentuk dan jenis produk boleh sama, tapi pasti berbeda dalam proses pengerjaan dan hasilnya. Crafter seperti kami ini bilang, 'teinspirasi' karena sebutan plagiat nampaknya juga kurang pas mengingat kondisi kecanggihan teknologi informasi yang ada.Seni, tentu saja sentuhannya sangat menentukan kekuatan karya. Namun semua itu sama saja bohong tanpa sense memadukan warna. Bagi sebagian orang ini pekerjaan sepele, tapi sebagian lain mengatakan ini bagian dari cara mengimplementasikan sebuah karya.
Entahlah, saya sendiri selama ini hanya bermodal kemauan dan nyaman saja menjalaninya.  Bersamasaudari kembar saya, yang tentunya jauh lebih jago dari saya :D. Seni yang dibisniskan itu hanya soal kreatifitas. Seberapa tinggi kita menghargai hasil karya, maka sebenarnya ide itulah yang mahal. Biarlah orang berkata apa, saya bebas saja mengekspresikan karya seni lewat media yang saya senangi. Fokus, itu saja. InsyaAllah, suatu saat menjadi karya besar asal keyakinan dan ketekunan ini terjaga. Suatu saat akan menjadi karya yang besar, saya yakin. :)

One million miles, start with one step. Mau tahu motivasi terbesar saya? Tusukan pertama beriring tusukan berikutnya, hingga menciptakan sebuah karya. Karena setiap tusukannya adalah tasbih bagi saya bagi Sang Maha Pencipta. Setiap Tusuknya Tak Lebih adalah Doa. Itu saja.

Kekuatan sebuah karya adalah berasal dari hati sang penciptanya.

Saya sangat setuju dengan kalimat tersebut.

Selamat berkarya dengan hati…. :)

@khalilaindriana

Oct, 23rd 2012

Revitalisasi Peranan MAPALA dan Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

OPINI | 24 October 2012 | 01:42 Dibaca: 2   Komentar: 0   Nihil

Lingkungan hidup merupakan permasalahan kompleks yang dialami setiap negara, tidak terkecuali di Indonesia sendiri. Mahasiswa yang dalam hal ini sebagai agent of control memiliki peranan yang cukup besar dalam mengawasi permasalahan lingkungan hidup. Inilah yang dilakukan oleh mahasiswa pencinta alam (mapala) tingkat perguruan tinggi se-Indonesia dalam forum tertinggi mapala yaitu Temu Wicara dan Kenal Medan ke XXIV di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (15-21 Oktober 2012).

.

TWKM ini dihadiri sebanyak 600 peserta lebih yang mewakili organisasi mapala perguruan tinggi di Indonesia. Mapala yang berkumpul dari seluruh penjuru Indonesia, dari sabang sampai merauke, melaksanakan kegiatan tersebut dengan agenda pembahasan revitalisasi peranan mahasiswa pencinta alam dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi dan kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Kegiatan ini bertujuan agar mapala se-Indonesia mempunyai satu persepsi kerangka visi dan misi yang sama untuk lingkungan hidup negeri kita tetap lestari. Dalam forum temu wicara yang membahas agenda tersebut mempunyai hasil yang bersifat internal dan eksternal.

Hasil yang bersifat internal tersebut yaitu merevitalisasi peranan mapala agar dapat lebih mengejahwantahkan tridharma perguruan tinggi dalam berorganisasi. Mapala yang dikenal dimasyarakan umum saat ini umumnya bersifat yang sedikit negatif karena kelakuannya yang dikenal 'bebas' tersebut. Padahal banyak mapala di Indonesia yang tidak sedikit memberikan kontribusinya dalam masyarakat. Seperti halnya penghijauan, advokasi lingkungan hidup yang rusak kepada pemerintah, bakti sosial, dan penelitian mengenai lingkungan hidup. Namun hal tersebut seakan tertutup dengan stigma negatif yang diberikan kepada mapala. Oleh karena itu, mapala di Indonesia berusaha merevitalisasi hal tersebut kembali agar stigma negatif terhadap mapala bisa hilang. Melalui peran aktif dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, diharapkan peranan untuk berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungan semakin besar.

Selain tersebut, hasil dari temu wicara lainnya yaitu yang  bersifat eksternal di mana mapala se-Indonesia setuju agar kurikulum pendidikan lingkungan hidup bisa diterapkan secara nasional dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Hal ini didasari bahwa proses penyadaran akan kondisi lingkungan hidup yang paling efektif adalah dilakukan pada anak-anak melalui proses pendidikan. Mengingat bahwa kurikulum pendidikan lingkungan hidup belum diterapkan secara nasional sehingga timbul keinginan agar hal tersebut bisa tercapai yang pada akhirnya menghasilkan generasi yang berwawasan lingkungan hidup. Pembahasan yang dilakukan dari usia dini hingga sekolah menengah keatas ini menghasilkan sebuah draft yang akan diajukan kepada pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan dan kebudayaan dan komisi VII DPR RI. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Mapala yang bergerak dalam kegiatan alam bebas ini, sadar bahwa pentingnya menjaga lingkungan agar alam tersebut tetap bisa digunakan sebagai media pengembangan diri. Tidak hanya hal tersebut, tetapi bagaimana bisa berperan aktif dalam membagi ilmu kepada masyarakat mengenai pentingnya lingkungan hidup untuk menunjang keberlangsungan manusia.

Selain kegiatan temu wicara, ada juga kegiatan kenal medan. Kenal medan ini bertujuan memperkenalkan medan yang ada didaerah tersebut agar teman-teman mapala dari tempat lain mengetahui potensi yang dimiliki di daerah tersebut. Kenal medan kali ini yang dilaksanakan oleh tuan rumah bandung, MAHACITA UPI, yaitu tebing parang yang ada di purwakarta, gua di kawasan bumi ayu, sungai citarum dan cimanuk dan pegunungan di Bandung Utara. Jawa barat memiliki banyak potensi dalam jelajah alamnya, dari pegunungan, gua, sungai, tebing dan baharinya. Tidak sedikit dari alam yang indah tersebut mengalami kerusakan akibat dari pemanfaatan secara ilegal untuk kebutuhan komersil dan menjadi polemik yang tidak terselesaikan. Alam banyak memberikan pelajaran kepada manusia walaupun mereka tidak bisa berbicara namun ketika kita menelurusinya, kecintaan alam menjadi semakin mendalam bahwa lingkungan hidup harus senantiasa dilestarikan.

Kami dari mapala selalu mempunyai harapan bahwa kegiatan TWKM bukan merupakan ajang kumpul-kumpul belaka namum mempunyai hasil yang bisa dibawa dan bisa ditanggapi oleh pemerintah. Membangun sebuah kerangka visi dan misi yang sama serta mempererat hubungan antar mapala selalu menjadi tantangan bagi mapala karena menyatukan konsep pemikiran untuk tujuan yang baik bukanlah sebuah perkara yang mudah. Namun kami selalu berusaha dan mengurangi keegoisan masing-masing demi tercapainya tujuan yang telah disepakati yaitu Indonesia Lestari.

Salam Lestari

Stefanus

FISIP UNPAD

Perhimpunan  Mahasiswa Pencinta Alam PALAWA UNPAD

{FF-KopDear} Kripik Pedas Sekar

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

Kabar dari Negeri Seberang.

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

REP | 24 October 2012 | 01:34 Dibaca: 0   Komentar: 0   Nihil

Untuk mengakhiri lawatannya ke Australia dalam rangka persiapan sebelum berlaga di AFF CUP 2012, tim nasional Indonesia yang di latih Alfred Ridle kembali melakukan uji coba melawan klub amatir yakni Brisbane Selection.

"Alfred Ridle baru menurunkan pemain terbaiknya pada babak kedua, alhasil tim garuda berhasil menang 9 gol tanpa balas Ferdinand Sinaga berhasil mencetak hattrick. Selama di Australia timnas memang tidak melakoni laga berat guna meningkatkan mental bermain dan kerjasama tim, pada rabu pagi Ridle dan pasukannya akan terbang ke Jakarta dan kembali berlatih hari senin pekan depan"
"Lensa Olahraga"

Komentar Anda Bung VEVE??

Siapa yang menilai tulisan ini?

pssi - kpsi terkini

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

OPINI | 24 October 2012 | 01:28 Dibaca: 19   Komentar: 0   Nihil

setelah melalui berbagai rapat yg di fasilitasi JC dan restu afc ,DENGAN BERBAGAI MACAM JALAN BUNTU akhirnya pssi - kpsi ,entah mendapat mukzizat atau hidayah bisa bersatudan menyepakti timnas yg akan berlaga di mlysia. point keputusan di ketuk jam 1.30 dini hari tgl 24 oktbr.

1.timnas berasal dari dua liga yg di pilih oleh pelatih dwi tungal ALR dan Nil MZ

2 PENYATUAN TEKNIS DUA LIGA AKAN DI TENTUKAN KEMUDIAN DG TELAH DI SEPAKATINYA SISTEM KOMPETISI YG AKAN BERGULIR(selengkapnya lihat di sekjen pssi skarang)

3 DJH dan LAn sepakat untuk meletakan jabatan masing - masing dan akan di pilih ketua yg baru melalui kongres.

4 untuk sementara ketua PSSI di jabat oleh sekjen .

5 mungkin ga yah…..

sekedar khayalan dari pada bingung mo dukung yang mana…..

Siapa yang menilai tulisan ini?

Indonesia ku malang

Posted: 23 Oct 2012 11:47 AM PDT

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Orang tua adalah inspirasi pertama dan yang palinh utama dalam hidup. lahir dalam keluarga non akademisi tidak menyurutkan jiwa tuk selalu berkarya. Dari desa kecil bernama Berca, Yosorati, Sumberbaru, Jember berpetualang ke kota Pahlawan Surabaya.

OPINI | 24 October 2012 | 01:28 Dibaca: 8   Komentar: 0   1 menarik

Sepulang kuliah sekitar jam 16.00, sy menonton acara di salah satu TV swasta yang berjudul Indonesia Ku. Sebuah acara yg berorientasi kpd sisi lain masyarakat Indonesia. Kali ni kunjungan ke Suku Talang Mamak. Suku Talang Mamak merupakan sekumpulan masyarakat tradisional yg hidup di sehiliran Sungai Indragiri, Propinsi Riau, Indonesia. Daerahnya sulit terjangkau. Tidak ada kendaraan yang lebih modern untuk m

enjangkau tempat ini kecuali perahu motor yang menyusuri aliran Sungai Indragiri. Untuk sampai ke tempat tersebut harus ditempuh dalam waktu 2 hari dengan biaya Rp.500.000 dalam sekali jalan. Jangan bayangkan enak, arus sungai yang deras mebuat ngeri melihatnya. Jangankan yang menaiki perahu motor, saya yang melihat saja sangat kawatir bila sekali-kali perahunya terbalik.
Namun bukan itu yang mendorong saya untuk menulis ini. Saya melihat sisi pendidikan yg sangat jauh dari baik. Anak-anak di suku Talang Mamak ni hanya sekolah 4 kali dlam 1 bulan. Itu pun kalau ada pengajarnya. Jika tidak, mereka akan terus-terusan libur. Saya merasa sangat empati ketika pembawa acara program Indonesia Ku menanyakan ke salah satu siswa yang ada di kelas, tentang gambar siapa yg terpampang di dinding sekolahnya yg sebenarnya itu adalah gambar Presiden SBY. Dengan lugunya dia menjawab itu gambar Bupati. tak berhenti disitu. ketika 3 org siswa disuruh menyanyikan lagu Indonesia Raya liriknya pun salah. "Indonesia Raya merdeka-merdeka hiduplah tanahku yg ku cinta" "Indonesia Raya Hiduplah-Hiduplah tanah cinta". bukan hanya itu yg membuat kaget. Ketika mereka ditanya "di Negara apa mereka tinggal" g' ada yg bisa menjawab kecuali satu orang itupun jawabannya " Negara Hutan".
Sungguh memprihatinkan. Jika sudah seperti ini apakah yang salah dengan Negeri ni, dengan bangsa ini. President yang kurang lebih 8 tahun memimpin belum mereka kenal. Lagu indonesia raya yang sejak awal kemerdekaan Negara ni dinyanyikan mereka tidak hafal. Negara yg sudah 66 tahun merdeka dan menjadi pijakannnya tidak mereka ketahui apa nama Negara ni.
Apakah yang salah, siapakah yg salah, dan harus bagaimanakah kita bertindak…al-Faqier.

Siapa yang menilai tulisan ini?

1

Menarik
Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar