Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 30 Oktober 2012 0 komentar

Kompasiana


Timnes ditolak Inilah Jawaban KPSI.

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

REP | 31 October 2012 | 01:16 Dibaca: 15   Komentar: 0   Nihil

Usai menjalan dua kali pemusatan latihan di Batu dan Brisbane Australia, timnas bentukan La Nyalla yang dilatih Alfred Riedl menyeleksi 35 pemain untuk didaftarkan ke AFF 2012. Namun, AFF akhirnya menggugurkan daftar skuad timnas tersebut melalui situs resminya aseanfootball.org. AFC menetapkan timnas bentukan PSSI Djohar Arifin sebagai wakil Indonesia diajang AFF 2012.

Hal itu langsung mendapatkan tanggapan dari kubu KPSI. Pelaksana tugas sekjen PSSI La Nyalla, Tigor Salomboboy menyatakan bahwa keputusan ini ditanggapi sumringah oleh lawan-lawan Indonesia di AFF 2012 nanti karena mereka beranggapan SKUAD TIMNAS KALI INI LEMAH. " MOU telah gagal diimplementasikan dengan baik. Bisa jadi ini adalah kontroversinya tidak berujung", ujar Tigor dalam keterangan resminya.

"saya menganggap, tepuk tangan ini ada harganya. Dan, Djohar menilai kesantunan pergaulan ini, dengan tanpa kecerdikan. Karena sejatinya semua negara ingin menjadi juara AFF, dan INDONESIA YANG LEMAH ADALAH BERKAH bagi lawan-lawan di AFF, Djohar dan kawan-kawan tidak menyadari ini", tegas Tigor kepada inilah.com.

Merasa paling hebat dan paling layak untuk mewakili Indonesia di AFF 2012, inilah yang selalu digembar-gemborkan KPSI. Dengan kengototan dan pembangkangan yang luar biasa ini, semakin menegaskan bahwa mereka bukanlah penyelamat seperti apa yang mereka sampaikan, akan tetapi mereka adalah musuh yang nyata bagi persepakbolaan Indonesia dan harus segera dibumi hanguskan sampai ke akar-akarnya, terima kasih.

Siapa yang menilai tulisan ini?

[Humor] Berita Pendek

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

REP | 31 October 2012 | 01:13 Dibaca: 11   Komentar: 0   Nihil

Breaking news :

Seorang tersangka pemerkosaan pingsan dalam ruangan sidang. Tersangka tidak sadarkan diri setelah mendengar putusan hakim yang memvonis dirinya bersalah telah terbukti melakukan tindak pemerkosaan terhadap dua nenek-nenek berusia 75tahun. Tersangka berinisial M, di tuntut hukuman penjara selama 2 tahun di kurangi masa tahanan, barang bukti kejahatan berupa senjata tumpul milik tersangka yang di gunakan tersangka untuk melakukan aksinya akan di sita oleh negara. Demikian bunyi tuntutan sang hakim yang membuat tersangka pingsan di tempat!

Salam OOT-ers

Siapa yang menilai tulisan ini?

aku hadir

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

Ekspedisi Makam Tan Malaka

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

Kediri, 14 Mei 2012 | Kaki Pegunungan Wilis

Ekspedisi Makam Tan Malaka oleh : Audi Moslem

Pagi itu mendung, suasana gemuruh petir yang sedikit pelan terdengar dan angin yang sedikit kencang memandu langkah untuk sampai ke tempat perkumpulan orang Makassar di kampung Pare, mereka menamai komunitas mereka dengan ASSET (Assosiation Of Sulawesi Student). Suasana pedesaan yang teduh membuat hati dan perasaan gembira. Saya sudahlah cukup lama kenal dengan mereka beberapa waktu lalu karena nasib mempertemukan kita dalam sebuah kesempatan. Beberapa waktu yang lalu saya mengajak Andra dan Jamiel, mereka adalah salah satu orang diantara komunitas itu untuk pergi mengunjungi makam Tan Malaka yang berada di pegunungan Wilis, Kediri-Jawa Timur. Kebetulan saja saat itu saya sedang belajar di kampung bahasa Pare untuk memperlancar bahasa Inggris.

Tan Malaka adalah tokoh pergerakan zaman yang di bungkam oleh Orde Baru sehingga amalan yang sangat berguna untuk Indonesia kelak banyak ditutupi sampai sekarang, namun akses untuk mempelajari pola pikirnya sudahlah mudah dan tidak sesulit dahulu. Saya sendiri adalah penggemar jalan pikirnya melalui karya tulis yang ia buat. Tan Malaka atau Ibrahim Datuk Tan Malaka lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897 dan meninggal pada 21 Februari 1949 di Desa Selopanggung, Kediri-Jawa timur. Ayahnya adalah Rasat Bagindo Malano dan ibunya bernama Sinah. Tan Malaka merupakan salah satu penggagas konsep Republik Indonesia.

Kesempatan ini tidak boleh dilewatkan 'mumpung masih berada disini'. Salah seorang dari mereka sepertinya Jamiel bertanya "naik apa kita kesana ?" jawab saya "naik sepeda onthel tua ini lah, karena hanya ini kendaraan yang biasa kita gunakan sehari-hari" , Andra :"wah gila kau Di", dan saya menjawabnya "cobalah dulu di jalani kalau tidak mampu barulah berkomentar atau mengeluh." Sekali lagi saya tanamkan ke pikiran mereka berdua bahwa perjalanan dengan menggunakan cara tradisional tidaklah buruk, kita bisa melihat sudut pandang lain dalam tiap fasilitas. Perjalanan ini bolehlah dibilang mendadak karena tadi malam baru saja saya ajak mereka berdua.

Tujuan dari perjalanan ini bukanlah melakukan kegiatan syirik seperti memberi sesaji pada makam, bertapa atau yang ekstrim sekalipun seperti melakukan ritual gaib. Kami tidaklah serendah itu ! Perjalanan ini adalah untuk mengakui keberadaan Tan Malaka sebagai tokoh bangsa dan percaya jalan pikirnya akan terus diamalkan sepanjang hari. "Bagi mereka yang sudi atau Ikhlas menerimanya" (MADILOG). Selain itu perjalanan ini adalah untuk mengenal pribadi masing-masing, karena untuk mengenal seseorang lebih dekat lakukanlah perjalanan jauh dengannya, itulah sabda nabi Muhammad SAW.

Pagi itu sambil menunggu hujan reda kami menyantap makan di salah satu warung yang berada di lingkungan ASSET. Persiapan tidaklah banyak, hanya jaket dan sebotol air mineral untuk bekal di perjalanan. Tidak lupa kami pamit dengan miss Uun, salah satu mentor kami di komunitas RAB (Rumah Anak Bangsa). Dia adalah salah satu saksi perjalanan kami pagi itu. perjalanan menuju kota Kediri dengan sepeda ontel memerlukan waktu satu jam, sebelumnya saya pernah melakukan perjalanan sendiri namun hanya sampai kota Kediri, jarak yang ditepuh sekitar 60 km, dari Kediri sampai ke kaki gunung Wilis membutuhkan jarak sekitar 69 km jadi kira-kira rute tempuh perjalanan sekitar 129 km, pulang-pergi sekitar 258 km. tepat jam 9 pagi setelah hujan reda kami memulai perjalanan, sering kami mengobrol sepanjang perjalanan, mengayuh sepeda tidak boleh dihentikan karena mengingat waktu yang terbatas. Suasana pedesaan seperti sawah, ternak dan pohon yang rimbun memberikan angin semangat untuk mencapai tujuan, tak lupalah kita melakukan ibadah shalat berjamaah sepanjang perjalanan. Setiap habis berwudhu tenaga kita seakan pulih dan memiliki semangat baru.

1351620267831016428

Setiap jalan yang kita tempuh pasti meninggalkan kenangan, samalah artinya dengan hidup, ketika kita berjuang dan berusaha mengamalkan perbuatan baik. Struktur jalanan sepanjang perjalanan Pare-Kediri biasa saja, kita disuguhkan dengan trek lurus namun sepanjang perjalanan Kediri-Semen, wah, bisa dibilang cukup menanjak, untungnya cuaca mendukung kita. Cuaca hari itu tidaklah panas ataupun dingin jadi ya sedang-sedang saja. Di jaman sekarang apabila kita kembali ke cara lama/tradisional pastilah kita dianggap bodoh. Manusia sekarang begitu praktis dalam menjalankan kegiatannya karena dibantu tekhnologi, mereka telah lupa akan cara lama, mereka dimanja oleh alat sehingga menjadikan pribadi mereka malas. Teringat dengan Jakarta, dulu waktu jaman kuliah ketika saya berpergian dengan menggunakan sepeda menuju kampus pastilah orang menganggap saya gila (dalam arti kata menyusahkan diri sendiri). Mereka begitu takjub, aneh pikir saya, padahal seharusnya biasa saja. Jarak tempuh perjalanan dari rumah menuju kampus memanglah lumayan jauh Tangerang-Jakarta Pusat. Lagipula, jika mereka mencobanya sendiri tidaklah seburuk pikiran mereka.

1351620351633217005

Perjalanan ini tidaklah menggunakan rencana matang, tidaklah punya banyak alasan atau konsep, "ya jalani saja". Toh sepanjang perjalanan kita juga akan berpikir apa yang kita butuhkan, lagipula kita juga sudah menetapkan tujuannya. Namun sebelum saya merencanakan ini saya pernah membaca beberapa artikel di internet tentang dimana Tan Malaka dimakamkan. Menurut Harry A. Poeze sejarahwan asal belanda ada beberapa versi tentang dimana Tan dikuburkan, ia sendiri telah meneliti tentang sejarah hidup Tan malaka selama tiga puluh tahun lamanya. Harry berhasil menemukan makam Tan yang berada desa Selopanggung di kaki pegunungan Wilis berdasarkan bukti yang diterimanya melalui penelitiannya. Untuk lebih lanjut bolehlah pembaca membaca sendiri tentang Harry A. Poeze. Sepanjang perjalanan kami merencanakan untuk menemui kepala desa, namanya adalah Moh. Zairi. Saya mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan dengan membaca artikel di Internet dan menonton Televisi lokal tentang tes DNA makam Tan tahun 2011 lalu.

13516204011862346594

Perjalanan sampai ke desa Selopanggung membutuhkan waktu 5 jam lebih, sepanjang perjalanan saya selalu menggoda mereka berdua dengan suguhan fiktif "sepertinya sesampai diatas kita akan disambut dengan banyak orang dan jangan lupa anak kepala desa punya 3 puteri cantik yang akan menghibur kita" mereka hanya tertawa "oh ya sepertinya penduduk bakal menawarkan fasilitas kolam air panas, Pijat VIP dan segala fasilitasnya untuk menyambut kita hahahaha…" Tak lupa kami istirahat sebentar dan makan siang. Suasana di desa cukuplah tenang, namun disini tak satupun warung yang menjual nasi akhirnya kami harus makan mie instan. Sepanjang waktu istirahat kami berbicara banyak tentang apa saja sambil ditemani teh manis hangat dan pisang goreng. "oh ya, orang Makassar punya kebiasaan aneh menurutku, mereka biasa memakan pisang goreng dengan sambal." Kucoba dan rasanya hmmm… tidak buruk juga. Tidaklah kami tahu dimana tepatnya posisi makam di desa yang lumayan luas ini, ketika kami berkunjung sebentar ke rumah kepala desa yang bernama Moh. Zairi, akhirnya kita mendapatkan petunjuk dimana lokasinya, memang agak sedikit tersembunyi dan harus menuruni lereng. Belum lama juga pernah ada relawan yang kesini cerita beliau, sepertinya itu adalah kelompok dari Harry A. Poeze ketika ingin mengambil seluruh tulang-belulang Tan Malaka untuk diteliti melalui tes DNA. Mereka mengadakan penelitian singkat dan semuanya menginap di rumahnya termaksuk beberapa mahasiswa jurusan budaya.

1351620622445532892

Sepeda kami pacu melewati jalan batu terjal yang tajam, sepeda Onthel tidaklah di rancang untuk jalanan seperti ini yang kami khawatirkan adalah ban bocor atau pelek mengalami kerusakan tapi kami bersyukur akhirnya tidak. Sempat kami tersasar terlalu jauh meniruni lereng bukit, namun akhirnya kami bertanya kepada warga setempat. Mereka tidaklah tahu siapa Tan Malaka tapi mereka tahu pernah ada peneliti yang datang untuk membongkar makam. Dari situ kami mendapatkan informasi dimana makam berada dan langsung menuju kesana, hari sudahlah terlalu sore. Sesampainya di makam kami berdoa untuk seluruh pejuang dan jasad yang dikuburkan di sekitar makam agar kelak di selanjutnya mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Tak lama salah seorang warga datang dan berbincang kepada kami disitulah tempat kami menginjak Tan Malaka dikuburkan. Lelah kami terbayar karena tujuan kami tercapai. "Semua yang materi yang ada di dunia tidaklah hilang, mereka tercerai berai dengan melalui proses kimiawi, contohnya manusia ketika meninggal, ia tidak sepenuhnya hilang, jiwanya terpisah menurut kepercayaan tapi jasadnya tetaplah berguna bagi alam. Ketika tubuh membusuk beberapa senyawa kimia akan diperlukan oleh tumbuhan dan serangga di dalam tanah semuanya menyatu kembali ke alam, si miskin dan si kaya, si bodoh dan si pintar, si hina dan si suci mereka semuanya menyatu kembali." (inti sebuah pesan yang ditulis dalam MADILOG). Ini adalah perkara bijaksana dan logis menurutku.

1351620680723373191

Sore itu selesai mengunjungi makam Tan Malaka kami berjanji untuk kembali berkunjung ke rumah kepala desa, disuguhkannya minuman segar selepas perjalanan. Kami banyak berbicara tentang falsafah gerakan pemuda sampai ke sistem pemerintahan desa. Beliau menganjurkan kami supaya untuk menginap di rumahnya karena hari sebentar lagi gelap. Andra dan Jamiel setuju dengan usulan beliau tapi tidaklah saya karena besok haruslah aktivitas belajar kembali berlanjut di Pare, hari ini saja kita sudah bolos masuk kelas. Pamitlah kami dan berfoto bersama. Perjalanan menanjak sudahlah kita habiskan dalam awal perjalanan menuju ke Selopanggung sekarang tinggal menurun sampai kota Kediri. Karena sudah bersusah payah menanjak dapatlah kita surga yaitu turunan. Sedikit saya menjelaskan, dalam bersepeda, jalan datar dan turunan adalah "bonus" nah tanjakan adalah trek yang sebenarnya. Sepanjang perjalanan menurun kami tertawa merdeka, angin begitu kencang dan jalanan yang begitu sepi seluruhnya milik kami dan hanya kami. Perjalanan kembali menuju pare menghabiskan waktu enam jam perjalanan, kami tiba di Pare pukul 10.00 malam. Satu hari yang berharga, semoga satu hari kedepan bisa dihabiskan dengan hal yang berguna dan bermanfaat. Perjalanan seperti ini pernah saya lakukan beberapa kali di beberapa tempat, semoga semangat untuk melakukan hal serupa tidak pernah padam. Audi Moslem

Syair untuk Ar

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

Puisi

Posted: 30 Oct 2012 11:43 AM PDT

Puisi

***Desaku  yang  Permai***

Di pagi hari….

Sang surya bersinar menerangi bumi

Udara sejuk masuk berlahan tiada henti

Seakan kicauann burung bernyayi

Tiadalah habis untuk henti….

Keindahan desaku yang  permai

Tanah subur, senyuman indah para petani

Memanjat syukur kepada sang Ilahi

Atas nikmat yang tiada henti beri

Desaku yang kucintai

Kau kan tetap selalu dihati

Walaupun raga telah jauh merantau pergi

Tetapi rasa cintaku terhadapmu sangat tinggi

Desaku,,,

Kan teringat

Dalam pikiran yang selalu melekat

Hingga datang akhir hayat

@mukhtarrija

By. Muhammad Mukhtarrija

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 29 Oktober 2012 0 komentar

Kompasiana


Berita Kejutan Dari Bunda Khadijah

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

Lama tak terdengar beritanya, yang saya  tahu BK pulang ke Indonesia untuk urusan keluarga. Sudah beberapa kali saya kirim pesan ke inbox tapi BK tak membalas. Hingga tiba tiba saya terima email dari beliau yang mengabarkan bahwa beliau sudah kembali ke KSA dan beraktifitas seperti biasa.Sayapun mengabarkan bahwa saya sedang berlibur di Jakarta dan kami berjanji akan saling memberi kabar.

Bunda Khadijah jika menulis email, selalu dibuka dengan salam, ditutup dengan doa. Ditengah tengah ya curhatan kami berdua sebagai wanita.

Malam itu tiba tiba saya mendapat telpon dari seseorang, suaranya merdu sekali. Oh ternyata Bunda Khadijah menghubungi saya dari Jeddah. Alhamdulilah. Seperti biasa kami saling menanyakan kabar keluarga masing masing.

Tiba tiba suara BK terdengar sedih ketika cerita tentang " Surat Kaleng" yang beliau terima dari akun palsu  " Gundik Arab". Sungguh saya masih ngga percaya, koq BK yang begitu santun dan agamis di caci maki orang yang sepertinya dendam banget sama Bunda Khadijah.  Yang mencaci maki seperti tak diajarkan tata krama oleh ortunya.

Sebagai wanita, saya SANGAT MALU membacanya dan  beberapa kali saya  beristigfar. Koq ada ya seorang muslim yang tahu bahwa setiap kata yang terucap akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. Bisa berkata kotor , penuh hinaan. Astagfirullah ya Allah, ampunilah dia yang telah menggunakan lidahnya  untuk menghina sesama.

Siapapun yang berada dibalik akun Gundik Arab, laki laki atau perempuan…pastilah dia seorang muslim. Jika dia  tinggal di KSA, maka dia berada dekat dengan kota suci umat Islam. Negara dimana wanita wanitanya berabaya menutup aurat. Jika ia berada di negeri antah berantah, diujung dunia sekalipun, maka tetaplah dia seorang muslim yang harus menjaga segala tingkah lakunya.

Caci maki untuk Bunda Khadijah oleh Gundik Arab, membuat saya teringat peristiwa bertahun lalu, ketika seseorang yang saya kenal , iseng iseng main api padahal sudah beristri. Kebetulan yang di isengin assisten rumah tangga alias ART . Habis manis sepah dibuang, si pria pergi begitu saja, tapi ART  tak terima dan minta dinikahi. Istri si pria yang tak tahu apa apa, habis habisan dimaki , di caci , di hina ART , seperti Gundik Arab menghina Bunda Khadijah. Bedanya, si ART berani dan terang terangan, sedang Gundik Arab pengecut dan sembunyi di balik akun palsu.

Jika saya perhatikan, orang orang seperti  Gundik Arab, mempunyai dua kepribadian. Didepan orang orang yang ia segani  ,  ia sangat manis , santun dan agamis. Dia harus jaga image yang kadang membuatnya lelah dan tertekan. Ketika ada pemicu sedikit saja, maka keluarlah SIFAT ASLInya. seperti pepatah ALA BISA KARENA BIASA.

Untuk Admin, semoga dimasa yang akan datang, jika ada yang membuat ID dengan nama yang tak pantas seperti Gundik Arab, mohon jangan disetujui dan beri peringatan pada pembuat akun.

Untuk Gundik Arab, semoga Allah mengampuni anda yang telah melukai hati dan harga diri Bunda Khadijah. Insya Allah amin. Apapun alasannya , sebagai muslim kita tak pantas berkata kotor nan menjijikan. Islam mengajarkan jika kita marah istigfar,  minta dijauhkan dari godaan setan, lalu mengambil wudhu. Jika emosi masih berkobar, sholatlah. Mudah mudahan apa yang anda lakukan terhadap BK anda sesali.

Untuk Bunda Khadijah, jalan apapun yang bunda tempuh, saya selalu berdoa dan mendukung . Semoga Allah melindungi bunda dimana saja berada, semoga jalan terbaik Allah tunjukan segera. Amin amin amin YRA.

Selamat jalan sahabatku!

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

1351533264250387349

Hujan rintik membahsahi kota bertuah sore ini. Cukup mengejutkan, cuaca yang siang tadi begitu terik tiba-tiba berubah mendung disertai hujan deras sore ini. Pertanda apa gerangan sedang terjadi? atau alam telah murka? yang kutahu, hujan selalu membawa kedamaian yang menyejukkan. Dan aku sore ini sedang berada diluar, bersama dengan adikku, kami berkeliling mencari keperluan untuk kuliahnya, karna hujan kami tertahan di tengah kota yang jauh dari rumah.

untung salah seorang dari sahabatku tinggal didaerah tempat kami sekarang ini, dia sahabatku sejak kecil, sahabat yang sama-sama belajar huruf dan aksara pertama kalinya di bangku SD. Aku dan adikku mampir kerumah kontrakannya, disana kami bercerita banyak hal, maklumlah sahabat yang jarang sekali bertemu karna kesibukan masing-masing. Dia juga menceritakan tentang Dedy, sahabatku yang lain yang juga adik sepupunya. Aku dan dedi pernah menjalani satu hubungan yang lebih dari sekedar sahabat walau hanya sebentar.

Malam beranjak, sekitar jam 8 malam aku dan adikku kembali ke kost, semuanya berjalan seperti biasa, tapi semuanya berubah saat aku mendapat pesan singkat dan padat sekitar jam 9.00 wib.

"Sob, Dedi adikku sudah meninggal"

Seperti sebuah mimpi membaca pesan itu, rasanya tidak mungkin, kami baru membicarakannya tadi, baru sekitar 2 atau 3 jam berlalu, bagaimana mungkin dia telah tiada! Seperti sebuah cerita dalam sinetron-sinetron di televisi, begiu cepat, begitu singkat perbedaannya ini adalah dunia nyata dimana aku berada sebagai salah satu tokoh disana.

Untuk lebih meyakinkan diriku kalau itu semua hanya mimpi, aku menghubungi sahabatku, aku harap dia hanya bercanda dan aku berniat untuk marah kepadanya, karna ini bukan guyonan lucu, tapi harapan itu kosong, Dedi benar-benar telah pergi, ada jeda hening saat aku mendengarnya langsung dari sahabatku di telpon, tak tahu harus mengatakan apa, tak tahu harus berbuat apa, sampai aku cuma bisa berkata :

"Yang sabar sob.."

Tangisku pecah saat sambungan terputus, aku sadar ucapanku sebenarnya tidak sepenuhnya untuk sahabatku, tapi juga untuk diriku sendiri, aku menyuruh diriku sabar akan hal ini, Dedi, sahabatku sejak kecil, seorang yang Adobrable, seorang yang cerdas telah pergi meninggalkan kami, dia juga orang yang pernah aku cintai, dan saat ini aku menyayanginya sebagai sahabatku, sangat menyayanginya.

Tapi dia telah pergi meninggalkan kami semua disini, sang Cassanova itu telah pergi, dia pergi tanpa pamit, tanpa ada pemberitahuan, ya Allah, aku tak percaya hidup ini begitu singkat, tapi aku percaya janjinya telah tiba hingga Engkau memanggilnya ke-sisi-MU secepat ini.

Berikan dia tempat yang layak disamping-MU ya Allah, Lapangkan Kuburnya, Terima Amal ibadahnya dan sabarkan orang-orang yang ditinggalkannya.

Sesungguhnya kami semua adalah milik-MU, dan kepada-MU lah kami akan kembali.

Selamat jalan sahabat,,,

Engkau akan tetap kami kenang…

#InMemoriamDediSaputra 1991-2012

Sahabat kami tercinta…

INDEPENDENSI KOMISIONER KPU SAAT INI PATUT DIPERTANYAKAN???

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

REP | 30 October 2012 | 00:48 Dibaca: 34   Komentar: 0   Nihil

Menyikapi hasil pengumuman 16 Partai yang lolos veripikasi administrasi ketahapan berikutnya, dan gagalnya 18 Partai lainnya termasuk Partai SRI (Serikat Rakyat Independen) Patut kita pertanyakan.

Dimana sebelumnya  Pengumuman itu seharusnya dilakukan pada tanggal 25 Oktober setelah dinyatakan ditutup tanggal 22 Oktber 2012. Kenyataanya mereka molor sampai pada tanggal 28 Oktober 2012. Ada apa dengan molornya ini??? Hal ini juga bertentangan dengan Undang undang KPU itu sendiri.

Kita patut mempertanyakan Independensi Komisioner KPU dalam melaksanakan tugasnya. Apalagi menjelang demisioner, dimana mereka sangat berharap untuk duduk kembali menjadi penyelenggara Pemilu 2014 yang akan datang.  Karena masa bakti mereka akan  habis pada Januari 2013 ini.

Ingat loh! Bahwa baik buruknya Pemimpin di Negeri ini dimulai dengan Tahapan Penyelnggaraan Pemilihan itu sendiri yang dalam hal ini dilakukan oleh KPU.  Ini urusan Negara, bukan urusan main maian, bukan urusan nego atau lobby lobby.  Tetapi urusan yang lebih mendasar terhadap persyaratan yang mutlak bagi para Pemimpin masa depan di Negeri iINI.

Selama ini kita selalu menyalahkan Wakil kita di Senayan, Di DPRD , menyalahkan Partai Partai dan bahkan kita menyalahkan President yang terpilih.  Ternyata yang harus kita persalahkan adalah Penyelenggara Pemilihan itu sendiri yang dalam hal ini KPU (KOmisi Pemilihan Umum).

Karena Intergitas dan Independensi masing masing dari Anggota KPU itu harus benar benar ditegakkan.  Mereka tidak boleh terombang ambing oleh kepentingan pihak pihak tertentu.  Mereka harus berjalan diatsa Rule, diatas Undang undang yang mengatur Penyelenggaraan Pemilihan itu sendiri.  Tidak boleh ada tarik menarik kepentingan. Disini jelas bahwa orang orang yang duduk di KPU harus benar benar orang yang Bersih, Independen, Profesional, Tegas, Berani, Berwibawa dan yang pasti harus Jujur.

Oleh karenanya saya  sangat meragukan Integritas dan Independensi Komisioner KPU saat ini, yang telah meloloskan 16 Partai dan menggagalkan 18 Partai tanpa ada penjelasan dan Klarifikasi.  Mengapa saat didatangi oleh beberapa Partai yang gagal, seperti Partai SRI (serikat Rakyat Independen), PDS (Partai Damai Sejahtera) tidak satupun Komisioner berad di Kantornya Jl. Imam Bonjol itu. Mengapa mereka buang badan? Mangapa mereka berdalih menyerahkan semuanya ke PTUN? Bukankah Dasar Negara kita menempatkan Musyawarah untuk Mufakat (Pancasila no.4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan). Nah mengapa Penyelenggara Negara seperti KPU malah menyerahkan kepada Pengadilan??? Sebagai contoh buruk yang ditunjukkan oleh KPU kepada masyarakat kita.  Atau sekedar buang badan???

Inilah kenyataan pahit yang harus kita terima terhadap Orang orang yang duduk di Komisioner KPU saat ini.  Kata yang tepat untuk mereka adalah "TAK PANTAS BILA MEREKA DICALONKAN KEMBALI UNTUK PEMILIHAN ANGGOTA KPU YANG AKAN DATANG!"

Siapa yang menilai tulisan ini?

Masjid-masjid di Seputaran Istana

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

1351532845684159490

Masjid depan majelis Sheikh Rashid Almarhum, semoga Tuhan Mengampuni beliau. Dok Pribadi

Ada tiga masjid yang berada di seputaran istana Zabeel, dari ketiga masjid itu hanya dua yang di gunakan untuk sholat Jum'at, sedangkan masjid yang berada dalam pagar istana hanya di gunakan untuk sholat lima waktu saja, jamaah masjid dalam pagar istana hanya berasal dari kalangan staf sedangkan untuk dua masjid yang berada di luar pagar jamaahnya berasal dari berbagai kalangan.

Ketiga masjid itu memiliki Imam dan Muadzin sendiri-sendiri, Alhamdulillah, saya pernah ngobrol  dengan imam masjid Dalam dan masjid mungil di luar istana sedangkan untuk imam masjid depan majelis Sheikh Rashid saya hanya mendengar suaranya saja belum pernah bercakap-cakap.

Tidak seperti masjid di tanah air yang di urus oleh DKM( Dewan Keluarga/Kemakmuran Masjid) ketiga masjid ini langsung di urus oleh Imam dan Muadzinnya, tentu saja mereka punya staf yang kerjanya membersihkan masjid, kalo saya perhatikan tugas muadzin selain mengumandangkan adzan, dia juga bertugas membuka seluruh pintu masjid, menghidupkan lampu dan membuka pintu kamar mandi dan toilet.

Uniknya saya belum pernah melihat jamaah perempuan di masjid-masjid seputaran Zabeel Palace, walaupun masjid mungil di luar pagar menyediakan sebuah ruang kecil khusus untuk jamaah perempuan, jadi berbeda dengan masjidil Harom di makkah yang banyak jamaah perempuannya.

Khusus untuk masjid depan majelis Sheikh Rashid Almarhum( Beliau adalah bapak Modern Dubai) karpetnya terasa banget empuknya, sayang saya tidak berani mengambil foto dalam masjid karena memang dilarang untuk mengambil foto jadi saya hanya dapat mengambil foto   dari luar pagar alias dari jauh.

Tempat wudhu masjid ini unik karena tidak beratap, kebanyakan tempat wudhu masjid-masjid Dubai menyediakan tempat duduk dari marmer sedangankan saya biasa mengambil wudhu sambil berdiri berbeda dengan orang-orang di sini yang suka mengambil wudhu dalam posisi duduk.

Satu lagi setiap jum'atan di masjid-masjid ini tidak pernah ada pengumuman hasil kencleng  walaupun saya  melihat ada sebuah kotak amal yang di letakan dekat pintu masuk masjid,kalo saya perhatikan kotak itu berasal dari sebuah badan sosial.

Juga tidak pernah ada pengumuman siapa yang bakal jadi imam dan khotib karena tampa di kasih tahu juga jamaah udah pada tahu siapa yang bakal jadi imam   dan khotib  jum'atnya, jamaah yang jeli  akan mengetahui gaya sang khotib karena setiap jum'tan pasti beliau lagi beliau lagi.

Setiap masjid di Dubai menyediakan kotak tisue, para jamaah dapat mengambil tisue jika mereka sedang flu, macam-macam bentuk tisuenya, setiap hari Jum'at biasanya masjid-masjid di sini menyediakan air mineral, bisa dalam bentuk gelas bisa juga berbetuk botol. Malah saya pernah melihat sebuah masjid di Karama juga menyediakan jus pada hari jum'at.

Masjid adalah bangunan yang sangat penting dalam Islam, sebagai umat Islam kita punya kewajiban moral untuk meramaikan dan memakmurkan masjid, jika hati anda sedang gundah gulana maka enggak usah pergi ke tempat dugem tapi berziarahlah ke masjid.

Di masjid kita dapat mengerjakan sholat lima waktu, menuntut ilmu, tilawah kitab suci sekaligus silaturahmi, tidak ada tempat paling adem didunia ini kecuali masjid, setelah lelah bekerja seharian luangkan waktu untuk melaksanakan sholat Dzuhur, di jamin deh, pikiran yang tadinya tegang berangsur-angsur menjadi rilek kitapun lebih siap untuk menghadapi pekerjaan berikutnya.

1351532626962257139

Masjid Mungil diluar pagar Zabeel Palace. Dok Pribadi

Semoga kita digolongkan sebagai orang-orang yang hatinya selalu rindu kepada masjid. Amiin Ya Robb.

Filosofi Empat Ganjil, Lima Genap

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

Sepintas ungkapan kalimat 'Empat Ganjil, Lima Genap' adalah ungkapan yang aneh. Karena bagaimanapun dan dimanapun angka empat adalah termasuk angka genap dan angka lima adalah termasuk angka ganjil. Dan pengertian itu ada dalam hal berhitung, namun apa yang akan kita bahas adalah bukan persoalan berhitung, melainkan perihal filosofis yang merupakan warisan budaya dan bentuk kearifan lokal di daerah yang sudah tidak banyak dimengerti oleh umum dan ditinggalkan, padahal sangat potensial guna menyelesaikan persoalan dalam berbagai level. Kalau di negara kita ada Pancasila (Lima Sila) yang menjadi ideologi bangsa, maka 'Lima Genap' ini adalah sub-ordinat yang menjadi bagian dari inti pancasila yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan dan berguna dalam membuat kebijakan.

Memang untuk dapat memasuki dan memahami filosofi ini tidak mudah, sehingga kebanyakan awam menganggap dan mengartikannya untuk menggambarkan situasi atau kondisi masyarakat atau kelompok masyarakat yang aneh dan complicated yang tidak bisa ditengahi sehingga  julukan tersebut diberikan kepadanya.

Padahal menurut pengertian sebenarnya bahwa ungkapan itu tidaklah berarti demikian. Ungkapan tersebut sudah jauh digelincirkan atau dibelokkan, sehingga menjadi konotasi negativ. Itulah mungkin kesalahan para budayawan dan pemerhati lainnya yang tidak begitu peduli dengan hal tersebut, sehingga sebagian budayawan juga tidak mengerti akan hal itu dan memiliki pengertian yang tidak jauh berbeda dengan awam.

Empat memang angka yang genap, tapi dalam pengertian filsafat ini dianggap ganjil, karena yang dikatakan genap adalah bila kekurangan yang satunya terpenuhi sehingga menjadi lima. Genap disini persamaannya adalah utuh atau bulat.

Dan bila kita kaitkan dengan perihal kehidupan, dimana ada banyak persoalan-persoalan didalamnya, maka cara penyelesaian juga harusnya menggunakan kaidah empat ganjil lima genap. Dengan menggunakan kaidah tersebut persoalan tersebut tidak lagi menyisakan sisa, sehingga menjadi tuntas, begitu juga dalam membuat kebijakan untuk diberlakukan di masyarakat. Namun memang dalam cara ini yang digunakan adalah musyawarah untuk mufakat, bukan dengan cara voting. Cara voting sebetulnya tidak termasuk dalam filosofi empat ganjil lima genap, karena yang terpenuhi hanya empat macam hal, yang unsur empat tersebut bisa bermacam-macam dan relativ, dan kekurangan satu hal lagi yang urgen yang menjadikannya paripurna tidak terpenuhi. Sehingga kebijakan atau keputusan yang seperti tersebut biasanya tetap saja menyisakan sisa persoalan dibelakangnya.

Filosofi empat ganjil lima genap memang seperti cara filosofis yang sangat ideal, namun akan menjadi berguna bila terjadi kebuntuan-kebuntuan dalam menyelesaikan persoalan dengan tingkat kerumitan yang tinggi.

Tulisan ini memang masih prematur dan hanya membuka sedikit katup yang selama ini mungkin tertutup dan juga untuk memberi pengertian bahwa ungkapan tersebut bukanlah ungkapan untuk sesuatu yang mewakili atau yang mengandung berkonotasi negativ. Oleh karena itu perlu dieksplorasi lebih dalam oleh kita dan juga para pemerhati budaya agar mendapatkan gambaran yang utuh tentang kearifan budaya yang ada di masyrakat tersebut. Karena filosofi ini juga akan berguna bila digunakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kalau Dahlan Berani, Kenapa yang Lain Diam?

Posted: 29 Oct 2012 11:18 AM PDT

Sebagaimana diberitakan, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, melarang semua pejabat BUMN memberi suap atau upeti kepada siapa pun, termasuk kepada anggota Dewan.

Dahlan pun mengaku bangga jajaran direksi perusahaan pelat merah bisa menghindari praktik kongkalingkong dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dahlan mengklaim, jajaran direktur utama BUMN berhasil menghindari praktik kongkalingkong itu. Namun dia juga tidak menampik masih ada sejumlah petinggi perusahaan negara yang diperas oknum DPR.

Atas pengakuan Dahlan tersebut, beberapa anggota DPR marah besar. Ketua DPR, Marzukie Alie secara terbuka manyatakan bahwa dirinya merasa tersinggung dengan pernyataan Dahlan.

Ketua Komisi Energi DPR Sutan Batoegana bahkan tegas meminta Dahlan membongkar tudingan adanya praktik 'minta jatah' anggota dewan ke BUMN.

Senada dengan Marzukie dan Batoegana, Wakil Ketua Komisi BUMN DPR, Benny K. Harman juga marah besar. Ia meminta dahlan untuk tak banyak bicara dan menunjuk langsung siapa saja oknum tersebut.

Atas ketersinggungan pihak DPR, Dahlan Iskan menyatakan siap membuka praktek pemerasan terhadap perusahaan BUMN oleh anggota DPR. Ia pun menunggu undangan dari DPR untuk membuktikan omongannya tersebut.

Sebuah sikap yang patut kita apresiasi dari seorang Dahlan Iskan. Dalam pengamatan saya, sepeninggalan almarhum Gus Dur, baru Dahlan Iskan yang berani "bertarung" secara terbuka dengan DPR -kalau Gus Dur dulu menyebut anggota DPR seperti kumpulan anak TK.

Namun, yang amat disayangkan adalah kenapa keberanian Dahlan tersebut tidak menggugah hati para penegak hukum negeri ini. Semisal: kepolisian, KPK dan kejaksaan.

Kepolisian misalnya. Saya yakin, Polri pastinya dengan muda dapat menginterpretasikan pengakuan Dahlan. Semua sudah tahu, bahwa Dahlan dengan jelas mengakui jika anak buahnya ditengarai pernah dijadikan "sapi perah" oleh oknum anggota DPR. Seharusnya pengakuan ini bisa langsung ditindaklanjuti oleh kepolisan tanpa harus menunggu laporan dari siapapun -entah dari Dahlan atau anak buahnya.

"Pemerasan" secara yuridis normatif termasuk ke dalam ruang lingkup "delik biasa" dan bukan sebagai "delik aduan." Untuk itu, kepolisian bisa saja langsung memanggil Dahlan atau anak buahnya untuk dimintai keterangan guna pengusutan lebih lanjut ihwal terjadinya praktek pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota DPR.

Meskipun ternyata "pemerasan" itu masih sebatas percobaan, hal itu tetap dapat ditindaklanjuti. Karena, secara yuridis dalam KUHP telah diatur bahwa percobaan tindak pidana tetap dapat diusut dan dihukum.

Kemudian KPK dan Kejaksaan. Kedua lembaga ini bisa saja menggandeng Dahlan Iskan untuk membongkar praktek-praktek kejahatan korupsi yang melibatkan anggota DPR. Saya pikir, dengan keberanian yang dimiliki oleh Dahlan, bukan tidak mungkin ia akan menyambut baik uluran tangan dari kedua lembaga tersebut.

Tidak menutup kemungkinan pula, bahwa Dahlan Iskan ataupun anak buahnya mengetahui atau bahkan memiliki data ihwal praktek-praktek korupsi yang dilakukan oknum anggota DPR.

Kita semua berharap keberanian Dahlan ini mampu menular ke para penegak hukum negeri ini. Yang jelas, DPR bukanlah sebuah lembaga yang patut ditakuti. Ketika ada titik awal untuk mengusut kejahatan mereka, maka itu harus ditindaklanjuti.

Perlu diingat, keberadaan anggota-anggota DPR di gedung Nusantara adalah atas belas kasihan rakyat Indonesia. Jadi, selama para penegak hukum bekerja demi kepentingan rakyat Indonesia, mereka tak perlu takut dengan siapapun karena rakyat selalu siap membekingi kapanpun dan dalam keadaan apapun. Semuanya demi supremasi hukum di negeri ini.

Sumber berita: Tempo.co