Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Sabtu, 25 Mei 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Alhamdulillah, Harapan 2 Gadis Ogan Ilir 2013

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

Get out from your comfort zone, and you will see many big things are prepared for you

yay, it was fun anyway. :D saya mengikuti ajang pemilihan bujang gadis untuk pertama kalinya. TM dimulai tanggal 20 mei, dapet nomor 66 :p sempet deg degan karena takut angka sial, *angka 666* hahaha.

Dari seratus-an peserta di eliminasi jadi 20 peserta gadis dan bujang, tes tulis tanggal 21 mei dengan 100 pertanyaan multiple choice dan 15 pertanyaan essai. kemudian disisihkan lagi jadi 7 pasang melalui tes wawancara dengan 5 juri. bidangnya macam-macam, ada tentang psikologi, tentang pengetahuan dasar budaya OI tentu saja, kemampuan bahasa inggris, kepribadian serta penelusuran minat dan bakat. khusus minat dan bakat saya menampilkan permainan biola kemudian vokal. ngobrol sama kak bowo yang paling seru, beliau minta dilukiskan di tempat langsung waktu kemarin dan saya cekikikan karena melukis jelas membutuhkan waktu lama setidaknya satu jam untuk mendapat hasil yang bagus. ya salam, saya pasrah saja kalau hasilnya tidak memuaskan. hahaha. kemudian saya baru tau bahwa beliau punya band yang mengisi soundtrack di film catatan akhir sekolah. The Monophones. tadi siang saya ngecek dan ternyata memang lagunya bagus, ada nuansa pop klasik tapi tidak begitu kental, liriknya juga bagus, judulnya Rain of July. you gotta check this one out :)

kembali ke bujang gadis tadi. Alhamdulillah saya masuk 7 besar. selanjutnya saya dan finalis lainnya dikarantina di LPMP selama 2 hari sejak tanggal 23-24 mei. what a full schedule dan hanya sempat tidur satu jam. mulai dari city tour. kunjungan ke beberapa tempat wisata di ogan ilir. miris melihat jalan menuju ke kampung tenun BNI di desa muara penimbung. rusak semua. padahal tempat wisata ini potensinya besar untuk dikembangkan, semoga segera diperbaiki karena sayang sekali, kain-kain disana bagus, dan desainnya up to date. ada gaun untuk cewek-cewek, ada kain untuk cowok-cowok yang desainnya cerah dan gak norak :) kita juga lihat proses pembuatannya langsung, jadi inget dayang sumbi entah kenapa. hahaha.

selanjutnya kunjungan interview di 100,4 indralaya radio ogan ilir. dikenalkan beberapa ruangan, dari ruangan master hingga ruangan untuk recording juga ada. :D

selanjutnya ikut kelas table manner dilanjutkan public speaking bersama kak fikri syahreza. seru, dapet ilmu mulai dari cara bicara yang baik, mulai dari gesture, intonasi dan sebagainya, terus dapet masukan tentang outfit saya yang sebenernya sering "acak adul" hahaha. malam harinya kita latihan blocking panggung dan nari di gedung caram seguguk sampai malam. pagi hingga subuh hari ketemu senior, ngobrol, sharing, kemudian tidur.

lanjut olahraga kemudian ikut beauty class bersama wardah dengan 4 orang yang bertanggung jawab ngajarin kita cara pake make up. para bujang juga mesti pakek walaupun artinya cuma dipoles bedak. hahaha. jelas haruslah, penampilan masih tetep harus dijaga karena first impression ketika ketemu orang itu penting sekali.

selanjutnya berganti pakaian daerah dan photoshot di rumah adat Ogan Ilir di desa tanjung sejaro. letaknya tepat di pinggir jalan lintas timur km 42 atau 3 km dari pusat kota. saya kebagian baju warna biru dan merasa jadi kembang desa. :p


Balik lagi ke gedung caram seguguk. latihan lagi. Kembali ke asrama, mandi, makan, kemudian make up. ganti gaun malam and we were ready to the show. Di dalem bus kita gak berhenti-hentinya berdoa. semoga sukses dan acaranya lancar. Deg-degan luar biasa tapi semua terasa pecah karena saya tahu saya bukan satu-satunya yang merasa demikian. Senang rasanya kita bisa rame rame dan kenal finalis lain yang gak kalah kerennya. :D

Acara dimulai dan hal pertama yang mesti dilakukan adalah catwalk. Jalan di depan penonton menuju panggung dengan gaun malam. Selanjutnya opini finalis, dan pengumuman 3 besar. Masing-masing diselipi nyanyian ataupun fashion show oleh BGOI2012 menggunakan busana dadoe management. gosh, saya naksir kebaya-kebayanya, bagus bagus :D

sampai acara berakhir, dan saya gak dapet ke 3 besar, tapi sudah sangat bersyukur sekali dapet harapan 2 dan jadi bagian dari keluarga besar bujang gadis ogan ilir. :) what a really great experience mengingat ini pertama kalinya saya ikut kegiatan seperti ini. selanjutnya akan banyak tanggung jawab besar yang dipegang dan dijalankan. just wish me luck. God Bless me, and YOU! :D

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Sepuluh Jenis Virus Penghambat Kesuksesan

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

13695036471346209484

Sumber gambar http://www.erica.biz/

Oleh : J. Haryadi

Virus artinya penyakit menular yang sangat berbahaya. Dalam dunia cita-cita, kita juga mengenal virus yang menghambat impian menjadi kenyataan. Kita harus bisa mengantisipasinya agar virus tersebut tidak merasuk ke dalam pikiran kita. Apa saja yang masuk dalam kategori virus impian dimaksud ? Berikut ini adalah jawabannya :

1. Rasa Malas.

Malas sangat identik dengan inkonsistensi ! Artinya, orang yang malas itu adalah orang yang tidak konsisten dengan komitmen yang sudah dibuat. Rasa malas adalah virus yang sangat berbahaya, karena orang yang malas akan menyebabkan program yang sudah dibuatnya menjadi tidak masuk target. Malas juga merupakan pemborosan waktu. Pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan cepat akhirnya terlambat. Bisa anda bayangkan kalau dalam satu hari saja terjadi keterlambatan pekerjaan selama 2 jam akibat malas, maka kalau hal itu berlangsung selama 1 tahun saja berarti sudah terjadi pemborosan sebanyak 360 hari X 2 jam = 720 jam atau sama dengan 30 hari alias 1 bulan.

2. Rasa Takut yang Berlebihan

Setiap manusia  pasti memiliki rasa takut dan itu merupakan kodrat dari Allah SWT. Rasa takut bisa bernilai positif jika ditempatkan pada tempatnya, misalnya rasa takut berdosa jika melanggar perintah Allah SWT, rasa takut  berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain dan sebagainya.

Rasa takut yang bernilai positif dan masuk dalam kategori virus adalah rasa takut gagal atau takut ditolak  sehingga orang tidak mau melakukan sesuatu dan sebagainya. Rasa takut menyebabkan kita kalah sebelum bertanding.  Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Mental rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses.

3. Rasa Malu

Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkalisalah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekuranganfisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yangdimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Denganrasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kitatidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikanberawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan

4. Cepat Merasa Puas.

Cepat merasa puas atas prestasi yang sudah diperoleh juga merupakan hambatan dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar. Orang yang cepat merasa puas dengan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya, seringkali terjebak oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut, sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi lebih maju lagi. Akibatnya dia lupa untuk menapaki tangga sukses berikutnya yang seharusnya mampu diraihnya. Dia sudah membatasi dirinya sendiri sehingga tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, kita harus waspada jika mengalami kesuksesan yang pertama. Lanjutkan lagi dengan inovasi baru, berpikir lebih kreatif dan mencari tantangan baru agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Putus Asa

Kegagalan dalam membangun sebuah impian adalah batu sandungan yang seharusnya tidak membuat kita jadi lemah, apalagi berputus asa. Islam melarang umatnya berputus asa. Kita harus intropeksi diri dan mempelajari apa saja yang menyebabkan diri kita gagal dalam meraih impian. Kegagalan bukan harga mati, masih banyak cara lain untuk sukses. Justru dengan adanya masalah,kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Kita harus selalu mau mencari peluang atau celah untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

6. Sombong atau Takabur

Keberhasilan dalam hidup seperti memiliki kekayaan, pangkat atau jabatan yang tinggi terkadang membuat kita lupa diri. Salah satu virus yang cukup berbahaya dan sering menyerangnya adalah penyakit sombong alias takabur. Kesombongan membuat orang terlena, karena merasa dirinya lebih hebat, lebih sukses atau lebih baik dari orang lain. Akibatnya, kita tidak mau lagi bekerja keras, apalagi belajar karena mengganggap sudah tidak ada lagi yang bisa mengalahkan kita. Jika terjadi perubahan sistem akibat pengaruh politik, kita tidak sempat mengantisipasinya. Usaha yang tadinya berjalan lancar bisa saja menjadi macet, merugi dan akhirnya bangkrut.

7. Pesimis (merasa diri tidak mampu)

Kekurangan yang ada pada diri kita terkadang membuat nyali kita menjadi ciut sehingga akhirnya gentar menghadapi para pesaing. Rasa pesimis karena menganggap lawan lebih baik dari kita membuat kita patah semangat dan menganggap lawan kita tidak mungkin bisa kita kalahkan. Tentu saja pendapat ini keliru ! Fakta sejarah membuktikan, beberapa kali pasukan tempur yang jumlahnya sedikit bisa mengalahkan pasukan musuh yang jumlah tentaranya lebih banyak. Tentu saja diperlukan kecerdasan, kecerdikan dan kreativitas sehingga melahirkan ide-ide yang berilyan dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya keluar sebagai pemenang.

8. Belum memahami kemampuan diri.

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri sendiri sehingga kita tidak bisa mengembangkannya. Padahal kemampuan  diri bisa dijadikan modal dasar dalam mencapai sukses ataupun meraih mimpi kita.

9. Mudah Menyerah.

Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses. Ketika pertama kali menemui kendala, langsung berhenti alias menyerah. Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau batu kerikil saja kita anggap sebagi batu yang besar ?  Tanamkan dalam otak kita bahwa kita mampu melakukannya. Kita harus menganggap diri kita memiliki energi cadangan, sehingga kita akan mengulanginya atau mencoba lagi jika mengalami kegagalan.

10. Miskin impian.

Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian, begitu juga dengan kesuksesan. Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. Jika tidak punya impian, maka kita akan berjalan tanpa arah, ibarat hanyut diatas air yang deras, kita akan terbawa derasnya air tanpa bisa mencapai tepi.

***

J. Haryadi
Penulis Buku "SMS : Spiritual Motivation for Success" di Penerbit Quanta

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Mengapa Timor Leste Belum Diterima Menjadi Anggota ASEAN?

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

Mencermati dinamika politik keamanan di Timor leste saat ini yang dikategorikan masih muda dan rapuh dalam lembaga-lembaga pemerintahan serta sangat rentan terhadap konflik, dikhawatirkan akan berpotensi menghambat upaya dan target perwujudan Komunitas ASEAN 2015, khususnya pada pilar Komunitas Politik Keamanan ASEAN yang bertujuan untuk mempercepat kerjasama politik keamanan di ASEAN untuk mewujudkan perdamaian negara-negara di kawasan dan perdamaian di dunia secara luas dalam lingkungan yang demokratis, adil dan harmonis, tentunya menjadi pertimbangan serius bagi negara anggota ASEAN untuk menerima keanggotaan Timor Leste saat ini.

Salah satu persoalan yang menghambat konsensus ASEAN untuk keanggotaan penuh Timor Leste adalah permasalahan ekonomi atau keterbatasan finansial dan sumber daya manusianya. Ketika disetujui sebagai anggota baru ASEAN, Timor Leste tidak hanya mengadopsi norma dasar, tujuan dan kebijakan ASEAN, melainkan Timor Leste memiliki kewajiban untuk menjalankan aturan-aturannya. Negara anggota ASEAN (Singapura), dalam beberapa kesempatan menyatakan keberatan tentang kesiapan Timor Leste dalam mengimplementasikan tanggung jawab, khususnya terkait pada sumber daya finansial dan sumber daya manusia.

Sebagai negara baru dengan begitu kompleksnya permasalahan internal yang dihadapi, menjadikan negara donor sebagai solusi untuk membantu perkembangan ekonominya. Laporan Non-Governmental Organization (NGOs) dan media mengklaim bahwa dekade antara 1999- 2009, Timor Leste menerima antara USD 5.2 dan 8.8 milyar, merupakan salah satu negara dalam penerima bantuan internasional di dunia. Meskipun bebas hutang, ketergantungan terhadap bantuan negara donor juga menimbulkan konsekuensi serius suatu negara. Pertanyaan mengenai kedaulatan negara kerap kali mencuat, termasuk kedaulatan perekonomiannya.

Pendapatan dari minyak dan gas (Migas) yang akan memperbaiki kehidupan masyarakat melalui terciptanya lapangan kerja, membangkitkan ekonomi lokal, dan menarik para investor menjadikan harapan bagi pemerintah dan masyarakat Timor Leste. Dalam jangka pendek, upaya pemerintah dalam proyek pembangunan jaringan pipa bawah laut dari ladang Greater Sunrise ke daratan Timor Leste diperkirakan dapat merubah kemiskinan menjadi kemakmuran. Akan tetapi, sumber daya manusia yang terbatas menjadi hambatan bagi pemerintah, karena dibutuhkan pekerja yang mapan dengan tingkat keahlian teknis dan ketrampilan khusus yang saat ini belum tersedia. Ketergantungan terhadap pendapatan (90% dari Gross Domestic Product dan 95% pendapatan pemerintah berasal dari migas), sedangkan pendapatan negara lainnya relatif kecil dan tidak mempunyai peran sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Indikasi lain yang menjadi sorotan yaitu terkait dengan beragamnya pertemuan dalam kerjasama regional ASEAN. Berdasarkan pertimbangan bahwa setiap tahunnya organisasi ASEAN melakukan pertemuan tidak kurang dari 620 pertemuan tingkat hubungan luar negeri, agrikultur, dan pertukaran budaya. Menghadiri 620 pertemuan ASEAN per tahun, tentunya akan membutuhkan pengeluaran keuangan yang besar bagi negara yang masih berjuang membenahi kerusakan dan menetapkan infrastruktur dasar. Sebagai anggota ASEAN, Timor Leste juga akan diharapkan untuk menjadi tuan rumah beberapa pertemuan yang bergantung pada kepentingan mereka, yang mana memerlukan biaya jutaan dollar untuk membenahi fasilitas konfrensi. Selain itu, kondisi ini tidak hanya sebatas pemenuhan keuangan semata, namun juga menekankan pada sumber daya manusia yang sangat terbatas. Kementerian Luar Negeri saat ini mempekerjakan setidaknya 85 orang, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, dan jumlah ini hanya 55 orang diplomat.

Nampaknya terdapat kewajiban moral bagi Indonesia untuk mendukung Timor Leste yang merupakan bekas negara kolonialnya sebagai kompensasi untuk perlakuan tragis yang dituding sebagai salah satu pelanggaran hak asasi manusia (HAM), yang terjadi sebelum dan selama masa krisis di tahun 1999. Selain itu, Timor Leste juga mendapatkan dukungan dari negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Kamboja. Akan tetapi, pandangan bertolak belakang diperlihatkan negara anggota ASEAN, khususnya Singapura. Singapura beranggapan bahwa Timor Leste belum siap menyerap tantangan dan kompleksitas di lingkungan ASEAN, terlebih upaya ASEAN mencanangkan pembentukan Komunitas ASEAN 2015. Singapura berpandangan bahwa masuknya Timor Leste di ASEAN saat ini dapat menggagalkan implementasi Komunitas ASEAN, khususnya ASEAN Economic Community (AEC).

Melihat keterbatasan ekonomi dan finansial serta sumber daya manusia diatas, tantangan yang dihadapi Timor Leste apabila menjadi anggota penuh di ASEAN, tidak saja mematuhi instrumen hukum dan implementasi prinsip dasar dan tujuan ASEAN. Akan tetapi, ASEAN mensyaratkan persiapan dan peningkatan institusi internal untuk menyambut pembentukan Komunitas ASEAN yang dicanangkan pada tahun 2015. Dengan keterbatasan finansial, sumber daya manusia, dan tingkat pembangunan ekonomi yang rendah menimbulkan keraguan yang kuat untuk menerima keanggotaan awal Timor Leste di ASEAN. Hal ini berpotensi mengarah pada satu tahap kemunduran ketika ASEAN sedang bergerak menuju pembentukan Komunitas ASEAN 2015.

Mengacu pada uraian diatas, keberatan Singapura bukan tanpa alasan. Mempertimbangkan perkembangan ekonomi Timor Leste yang dikategorikan rendah dipersepsikan dapat menghambat visi ASEAN. Keyakinan ini didasarkan bahwa penambahan negara baru (Timor Leste) yang lebih miskin akan memperlambat upaya ASEAN mencapai pembentukan Komunitas ASEAN 2015. Selain itu, Timor Leste juga akan diminta untuk meninjau kebijakan ekonominya dan kesiapan sumber daya manusia. Berdasarkan asumsi tersebut, dalam beberapa kesempatan sebelum KTT, Singapura menyatakan bahwa penerimaan Timor Leste sebagai anggota sebaiknya dilakukan setelah Komunitas ASEAN terbentuk pada 2015. Lebih jauh, Singapura memberikan satu lagi opsi yaitu penerimaan Timor Leste setelah permasalahan Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam telah mapan.

Tujuan dan Hasil kita Sekolah

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

Belum lama ini saya mendengar radio, nah disitu di wawancarai seorang remaja putri asal Bali, yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi dalam Ujian Nasional. Ketika di minta membagikan pengalamannya, remaja tersebut bercerita,bahwa dia sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, kemudian di lanjutkan belajar di sekolah dari jam 15.00 ( jam 3 sore) sampai jam 18.00( sore), dan setelah pulang masih di lanjutkan dengan Bimbel sampai minimal jam 20.00 ( 8 malam). Karena itulah dia berhasil menjadi yg terbaik di UN 2013 ini.

Timbul pertanyaan dari saya pribadi, apakah memang harus anak sekolah dibebani oleh waktu belajar seperti itu, demi agar lulus dan mendapat nilai yang baik. Karena ketika saya bersekolah dulu,saya sangat menikmati masa-masa sekolah.  Saya memiliki banyak waktu senggang buat mengembangkan kehidupan sosial saya. Dan saya merasa, diluar dari pelajaran yang saya terima, saya mendapatkan banyak pelajaran dari kehidupan sosial saya selama masa sekolah. Dan itu membantu saya untuk meniti kehidupan dan karier saya di saat-saat ini. Menurut pengalaman saya ketika masuk ke dunia kerja, soal kepintaran dalam pelajaran terkadang adalah nomer yang ke sekian. Kebanyakan dari kita di tuntut untuk bisa memiliki kemampuan untuk bersosialisi, kemampuan untuk bekerja dalam team, dan kemampuan untuk memecahkan masalah, yang terkadang masalah itu bukanlah seperti hitungan matematika, yang 1+1 = 2.

Mengapa saya katakan itu, karena ketika saya bercerita tentang betapa banyaknya kenangan akan masa-masa sekolah saya, ada sebagian teman- teman saya dewasa ini yang tidak memiliki kenangan sama sekali akan masa sekolah mereka. Atau bahkan kenangan itu hanyalah berbentuk buku pelajaran dan Pe er ( pekerjaan rumah) yang tidak ada habisnya. Ketika di selidiki ternyata mereka terlalu sibuk untuk belajar agar mendapat nilai yang baik. Dan mereka kehilangan satu fase dalam hidup mereka. Fase yang menurut saya sangat berarti, dimana saat-saat itu kita mengalami jatuh cinta ( ga tahu deh apakah cinta monyet atau cinta gorila), patah hati karena di putus, dihukum karena tidak memngerjakan PR, di hukum karena tidak ikut upacara bendera, membolos bersama,pergi kemping,ikut paduan suara,ikut remaja mesjid, ikut club volly, sepakbola dll.

Saya bukan orang yg ahli atau pintar dalam dunia pendidikan, tetapi diluar soal bagaimana mendapat nilai yang bagus, dan lulus dengan angka yg sangat baik…., menurut pendapat pribadi saya,,,satu hal yang tidak kurang penting adalah bagaimana anak-anak kita, adik – adik kita di ajar/di didik dengan cara yg bukan Cuma mengejar angka yang baik saja, tapi juga agar mereka bisa menikmati masa remaja mereka. Agar saat ketika mereka telah selesai dalam pendidikan formal dan ketika telah memasuki usia-usia dewasa,,,mereka memiliki kenangan akan masa-masa sekolah mereka,masa – masa remaja mereka, yang bukan hanya kenangan akan pelajaran dan PR yang tidak ada habisnya. Sehingga yang di ingat bukanlah kenangan yang manis tapi masa-masa yang penuh tekanan dalam masa remaja mereka.

Karena itu,,usul saya kepada praktisi pendidikan di masa ini. Apakah tidak lebih baik jika diluar masalah membuat anak-anak/ adik-adik  kita lebih pintar dalam mata pelajaran, cobalah di susun satu sistem pendidikan dimana kehidupan sosial mereka juga bisa berkembang. Karena menurut pendapat saya, saat ini beban pendidikan beban sekolah sudah terlalu berat buat anak anak sekolah di masa ini…sehingga UN menjadi suatu momok bagi anak2 jaman sekarang……

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Perampokan di Ajang X Factor Indonesia

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

Gala Show X Factor Indonesia perdana sudah berakhir  Jumat (24/5) malam dan dimenangkan Fatin Shidqia Lubis.  Siapapun pemenangnya,  masyarakat Indonesia tetap  mendukung karena semua kontestan adalah anak-anak muda Indonesia yang berbakat dengan tentunya ada kekuarangan dan kelebihan masing-masing.

Sebelum pemenang diumumkan, sepertinya para juri sudah mengetahui siapa yang akan keluar sebagai pemenang pertamanya. Ketika pembawa acara Robi menanyakan kepada Anggun salah satu juri X Factor Indonesia, kira-kira siapa yang akan pemenenang menurut Anda, dengan tegas Anggun menjawab"yang seharusnya pemenang adalah Novita". Dan ketika pertanyaan itu dilayangkan kembali kepada Ahmad Dhani, dengan ucapan  yang terbata-bata sambil melirik sesuatu (seolah-olah membaca) yang ada di bawah mejanya, Dhani menjawab dengan dua kali, yang menurut saya, yang pemenang adalah Fatin, karena belum ada penyanyi yang saya temui di Indonesia ini seperti dia. Jadi kalimat Dhani ini seolah-olah ada arahan dari pihak tertentu (management RCTI). Seharusnya Dhani berucap dengan gentelemet apa itu X Factor dan mengatakan, ini baru saya temui di ajang x factor.

Rampok…Rampok…Rampok…! Kalimat ini selalu terdengar ketika acara  gala show dimulai.

Dari raut wajah Bebi Romeo terlihat sepertinya ada rasa kekecewaan. Kekecewaan bukan soal siapa pemenangnya, tapi kekecewaan terhadap nasib x factor indonesia ke depannya karena ada dugaan ajang x factor indonesia ini tidak murni lagi seperti visi dan misi awal, tetapi ada dugaan tekanan politik dari pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya dengan memanfaatkan ajang pencarian bakat menyanyi itu.

Kalimat rampok..rampok..dan rampok itu biasanya Bebi slogankan untuk para anak didiknya khususnya kepada Novita. Tetapi sesungguhnya di gala show final itu, rampok..rampok  dan rampok itu bukan pada Novita, tetapi kepada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan ajang x factor itu sendiri ( RCTI dan salah satu partai politik).

Jika ada yang merasa terbodohi, tertipu dan korban dalam bisnis ajang pencarian bakat menyanyi (x factor) itu, bisa sama-sama konsultasi ke pakar hukum apakah itu bisa dibawa ke jalur hukum. Seperti soal transparansi total pendapatan dari sms/vote dari pemirsa dari Rp 2.200/sms. Jika total pendapatan ini tidak transparansi, mau tidak mau negara juga dirugikan dalam hal ini tentang pendapatan pajak. Apakah PPATK atau tim audit independent boleh memeriksa soal transparansi pendapatan ajang pencarian bakat itu kemana saja aliran dananya. Jika ditotal hadiah yang diberikan kepada sipemenang, tentu tidak sebandingan dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh pihak RCTI melalui ajang pencarian bakat menyanyi tersebut.

Bisa saja ini dugaan trik-trik baru bagi partai politik, dengan memanfaatkan ajang pencarian bakat menyanyi (x factor, indonesia idol, dllnya) untuk menggalang dana bagi partai melalui si empunya wadah penayangan- yang mana punya kaitan dengan salah satu partai politik. Sangat bagus rasanya jika seandainya partai politik bisa diaudit oleh PPATK tentang keuangan aliran dana Partai. Berharap kepada tokoh-tokoh politik lain memperhatikan dugaan trik-trik baru ini.

Jika dugaan pemanfaatan-perampokan-momen ajang pencarian bakat menyanyi (x factor, indonesia idol) ini dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, maka pemirsa sudah saatnya tak memperdulikan hal-hal permainan bisnis seperti ini.  Bisa saja pencarian bakat lainnya seperti Indonesia Idol sebelumnya dimanfaatkan juga?.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ini  awal dan akhir x factor indonesia, seperti Ahmad Dhani dan Bebi Romeo  khawtirkan? Hanya rakyat yang menentukan. Rakyat pastinya tidak suka dengan trik-trik permainan bisnis kotor melalui pembohongan.

Salam Damai dan Salam Boikot X Factor Indonesia.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Fenomena x Factor Session - I di Indonesia

Posted: 25 May 2013 11:23 AM PDT

OPINI | 26 May 2013 | 00:28 Dibaca: 72   Komentar: 0   Nihil

Sudah 6 ( enam ) bulan lamanya tayangan X Factor Session I di Indonesia berlangsung dan pada akhirnya berhasil mendapatkan pemenang I yang dinilai memiliki factor X terbesar melalui polling SMS yaitu Fatin S. Lubis dan Runner Up I yaitu Novita Dewi Marpaung. Kedua orang ini masing-masing memiliki X Factor yang sangat berbeda, terlepas dari factor usia dan latar belakang pengalaman bernyanyi yang sangat berbeda jauh. Fatin Shidqia Lubis adalah merupakan sosok seorang gadis yang masih berumur 16 tahun, boleh dikatakan tidak punya pengalaman sama sekali di dunia kompetisi tarik menarik suara. Fatin hanya diakui bisa ber nyanyi di kalangan keluarga dan di lingkungan kecil di sekolahnya. Hanya dengan modal dukungan keluarga dan teman-temannya dia memberanikan diri untuk ikut di ajang audisi X Factor Indonesia. Sangat berbeda halnya dengan Novita Dewi Marpaung,  seorang penyanyi wanita profesional ( 33 Tahun ) yang sudah lama malang melintang di dunia tarik suara bahkan sudah pernah membuat rekaman albumnya sendiri, baik itu album lagu Batak dan juga album Pop Indonesia. serta pernah juga menjuarai ajang kompetisi tarik suara skala Internasional di Kazakhstan tahun 2005. Namun akhirnya dia memutuskan juga untuk ikut bertarung di audisi X Factor Indonesia Session I, yang tentunya sudah bermodalkan pengalaman bernyanyi yang sudah tidak terhitung lagi banyaknya.

Ke dua orang penyanyi talent dan masing-masing mempunyai latar belakang bernyanyi yang berbeda  serta karakter vocal yang berbeda ternyata dipertemukan pada  Grand Final ajang kompetisi tarik suara seperti  X Factor. Hal Inilah yang menyebabkan  mereka berdua adalah penyanyi fenomenal di X Factor. Mereka berhasil masuk ke Grand Final karena sebagian besar dipilih oleh hasil polling SMS yang mereka peroleh masing-masing selama mengikuti ajang kompetisi tersebut, serta sebagian kecil oleh karena hasil penilaian juri pada saat mereka pernah berada di bottom two. Selama mereka ini bertarung di X Factor, para fans masing-masing pun ikut bertarung pula di media -media sosial untuk saling mengunggulkan jagoan mereka masing-masing,  terlepas dari ada atau tidaknya yang mau mengirim SMS untuk mendukung jagoannya, atau hanya dengan sekedar memuji muji dan saling menghujat.

Animo public semakin terasa sangat gencar pada saat ajang X Factor sudah pada tahap menampilkan Fatin dan Novita untuk bertarung di Grand Final, baik itu di media-media elektronik ataupun di media sosial lainnya untuk saling menjagokan jagoannya masing-masing.Dari sini dapat disimpulkan juga bahwa dengan bertemunya ke dua orang penyanyi talentis dan berkarakter bagus ini di Grand Final XFI,  maka sangat jelas sekarang bahwa masyarakat pemerhati musik di Indonesia sudah semakin kritis dan juga sudah  memiliki selera yang lumayan matang terutama untuk genre musik yang sudah  ditampilkan di ajang XFI tersebut. Hanya tinggal lagi, setelah pasca XFI seperti ini, mau dibawa kemanakah Fatin dan Novita untuk ke depannya..??

Apakah penyanyi yang berkarakter unik seperti Fatin ke depannya akan dibiarkan  kembali bernyanyi hanya di depan kelasnya atau hanya bernyanyi di tengah-tengah kumpulan kecil keluarganya  pada saat salah seorang anggota keluarganya sedang berulang tahun..???

Lalu bagaimana dengan Novita yang juga penyenyi talentis dan memiliki teknik vokalia yang bagus itu, apakah dia harus kembali me- reset perjuangannya di dunia tarik suara yang sudah malang melintang belasan tahun selama ini kembali menjadi nol lagi, dengan hilir mudik untuk mencari-cari ajang  kompetisi tarik suara lainnya  agar bisa diterima di blantika musik Indonesia…??

Perlu diakui bahwa sangat sulit sekali untuk meng orbitkan penyanyi-penyanyi berkarakter vokal yang unik seperti Fatin ataupun Novita. Genre musik yang akan diaransemen untuk dilantunkan oleh mereka adalah bukan jenis musik yang bisa asal bunyi.  Contoh : genre musik seperti yang sering dibawakan oleh Agnes Monica atau Rossa, tidak pernah akan bisa berhasil apabila dibawakan oleh penyanyi berkarakter seperti Fatin atau Novita. Genre Musik Pop  Indonesia seperti itu yang kedengarannya sangat universal, tidak akan cocok dibawakan oleh Fatin ataupun Novita. Genre musik yang harus diberikan kepada mereka berdua haruslah dari genre musik yang futuristic, dan sesuai dengan karakter suara mereka yang sangat unik. Genre musik seperti ini banyak diciptakan oleh arrenger-arranger ataupun komposer-komposer di negara barat, makanya karakter vokal seperti Fatin dan Novita akan sangat sesuai didengar apabila membawakan lagu-lagu dengan genre musik Barat yang sangat futuristik dan inovatif.

Semoga komunitas seniman musik di Indonesia sekarang ini bisa tanggap dan jeli untuk dapat memanfaatkan ajang seperti XFI dalam meng orbitkan penyanyi-penyanyi baru dengan karya - karya yang adaptable dan sesuai dengan selera musik masyarakat Indonesia yang sekarang ini semakin bagus. Salam Fenomenal..!!!

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar