Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 15 Januari 2014 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Jawaban Anas “Nazaruddin: Runi Yuk”

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

Lemahnya Sistem Pertahanan Banjir

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

Banjir tidak hanya terjadi di ibu kota Jakarta. Tapi sudah merata di kota-kota yang ada di Indonesia. Penyebab banjir tak lain tak bukan dikarenakan tempat serapan air sudah kurang memadai. Ini tidak sesuai dengan debit air yang selalu tinggi. Sehingga setiap terjadinya musim hujan, banjir tidak bisa terelakan, termasuk di Ibu Kota Jakarta. Dampak dan kerugian tak terkirakan, angkanya bermilyar-milyar rupiah.

Siapapun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta, tidak akan bisa mencegah Banjir. Jika tidak didukunga masyarakat. Mereka tidak membuang sampah di sungai, maupun drainase. Jika dilihat saat ini sungai tersumbat akibat tumpukan sampah rumah tangga, sehingga sungai menjadi dangkal. Bahkan siapapun yang menjadi Presiden nanti, daerah-daerah yang rawan banjir akan tetap mengalami hal serupa disaat musim hujan berkepanjangan, seperti terjadi saat ini.

Selain itu, banjir yang sering terjadi disebabkan buruknya sistem pertahanan menangani banjir. Harusnya pemerintah mempersiapkan sistem pertahanan yang jitu, agar banjir-banjir di Ibu Kota tidak terulang lagi. Pertahanan banjir ini bukan senjata atau tank, tapi pertahanan banjir adalah sungai yang baik dan bendungan yang mendukung. Dua alat pertahanan banjir inilah yang harus diperhatikan dengan serius.

Belajar diberbagai belahan dunia. Sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan seperti bendungan, bund, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap, peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut, pengembalian pantai, dan pulau penghalang.

Mengingat penderitaan dan kehancuran yang diakibatkan Banjir Besar Paris 1910, pemerintah Perancis membangun serangkaian waduk bernama Les Grands Lacs de Seine (atau Danau-Danau Besar) yang membantu mengurangi tekanan dari Sungai Seine ketika terjadi banjir, khususnya banjir rutin pada musim dingin.

London terlindungi dari banjir laut oleh Thames Barrier, sebuah perintang mekanis besar melintasi Sungai Thames yang dinaikkan ketika permukaan air laut mencapai ketinggian tertentu.

Venesia memiliki perintang sejenis, namun kota ini sudah tidak mampu menangani pasang laut yang sangat tinggi; sistem tanggul baru sedang dibangun. Pertahanan banjir London dan Venesia dapat dianggap tidak berguna jika permukaan laut terus naik.

Sungai Adige di Italia Utara memiliki kanal bawah tanah yang memungkinkan sebagian alirannya dialihkan ke Danau Garda (di daerah aliran sungai Po) untuk mengurangi risiko banjir muara. Kanal bawah tanah ini digunakan dua kali, pada 1966 dan 2000.

Pertahanan banjir terbesar dan tercanggih di dunia dapat ditemukan di Belanda yang disebut Delta Works dengan bendungan Oosterschelde yang menjadi pencapaian terbesar dalam pembangunan sistem pengendalian banjir ini. Sistem ini dibangun sebagai tanggapan terhadap banjir Laut Utara 1953 di bagian barat daya Belanda. Belanda telah membangun salah satu bendungan terbesar di dunia di utara negara ini, yaitu Afsluitdijk (ditutup tahun 1932).

Komplek Fasilitas Pencegahan Banjir Saint Petersburg di Rusia selesai dibangun tahun 2008 untuk melindungi Saint Petersburg dari banjir badai. Komplek ini juga memiliki fungsi lalu lintas, yaitu melengkapi jalan lingkar yang mengelilingi kota ini. Sebelas bendungan membentang sepanjang 25,4 kilometer dan berdiri delapan meter di atas permukaan laut.

Di Austria, banjir selama 150 tahun dikendalikan melalui berbagai tindakan sesuai regulasi Danube Wina, termasuk pengerukan sungai utama Danube pada 1870–75 dan pembentukan Danube Baru pada 1972–1988.

Di Mesir, Bendungan Aswan (1902) dan Bendungan Tinggi Aswan (1976) telah mengendalikan berbagai banjir di sepanjang Sungai Nil.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Public Toilet Otomatis di Negeri Kanguru

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

Rasanya sudah tak asing bagi kita soal  toilet umum otomatis yang ada di hotel hotel  bintang lima  di Indonesia ataupun di airport airport Amerika. Biasanya cuma berupa sensor merah diatas toilet dan bila kita selesai menggunakan  lalu bangun maka air akan menyiram sendiri.   Mungkin di Amerika sekarang ini toilet lebih canggih lagi. Entahlah karena terakhir saya pulang dari Amerika bulan Mei 2007.

138981314635787941Toilet tampak samping (dok. pribadi)

Teringat ketika pertama kali saya menggunakan toilet otomatis di salah satu airport di Amerika. Saat itu saya kebelet pipis, setelah selesai koq ngga ada tombol untuk menyiram. Duh saya bingung ngga berani bangun dari toilet karena belum disiram sedang ada orang antri di luar. Akhirnya saya ngomong sendiri bodo amat lah kotor ya kotor abis ngga disediain tombol. Eh begitu saya berdiri terdengar toilet nyiram sendiri. Saya duduk lagi mau ngetest , berdiri lagi eh nyiram lagi.  Ini namanya  learning by doing bikin saya ngakak guling guling.

13898132471544469623Tampak depan ( dok. pribadi)

Jika terpaksa menggunakan toilet umum , maka saya harus menjaga kebersihan diri. Jika keluar rumah  di dalam tas selalu tersedia spray  untuk membersihkan dudukan toilet  dan tissue basah untuk membersihkan diri. Agar kita terhindar dari kuman kuman yang ada di toilet umum.  Mau toilet otomatis atau biasa namanya public toilet tentu tak bisa terjamin kebersihannya seperti dirumah kita sendiri.

1389813324599606739Sabun, air dan pengering (dok. pribadi)

Setelah menetap di negeri Kanguru, saya beberapa kali menggunakan public toilet otomatis seperti yang ada City of Joondalup yang  tak jauh dari Asian Market.  Memang masih banyak lagi public toilet seperti di di  City of Perth dekat Western Australian Museum dan beberapa tempat lainnya.

13898134531865696713Toilet, tempat tissu dan pegangan bagi orang disable (dok. pribadi)

Setiap saya pergi ke super market Asia di City Of Joondalup saya selalu menggunakan toilet otomatis yang dibangun dipinggir jalan tepat diseberang kantor Centrelink.  Toilet yang terbuat dari alumunium ini berdiri tegak di bawah pohon nan rindang.

Namanya juga toilet umum kadang ada saja orang orang yang tak mau membantu menjaga kebersihan. Jika saya kebetulan melihat toilet tidak bersih maka saya batal menggunakannya lalu telpon ke customer service City of Joondalup dan melaporkan apa yang saya lihat.

Toilet terbagi dua , disebelah kiri khusus wanita dan kanan untuk pria. Di depan toilet ada tombol hijau artinya toilet kosong dan tombol merah artinya ada orang di dalam.

Saat tombol hijau dipencet, maka pintu bergeser ke kanan terbuka perlahan lahan. Lalu terdengar suara pengumuman bahwa kita hanya boleh menggunakan toilet paling lama 10 menit saja. Entah apa sangsinya kalau lebih dari sepuluh menit. Ruang toilet tak begitu besar tapi cukup nyaman. Disitu ada tempat untuk mengganti popok bayi yang dilipat ke dinding toilet.

Pencet lagi tombol hijau dari dalam dan pintu toilet tertutup perlahan. Semua ada petunjuknya asal kita mau amati dan baca.  Terdengar sayup sayup musik instrumentalia yang bikin kita ngantuk.Selesai menggunakan toilet tak ada tombol flush, tapi kita harus mencuci tangan dulu barulah toilet akan menyiram otomatis. Jika sudah selesai, pencet tombol merah maka pintu terbuka lalu menutup otomatis.

Public toilet dimana mana sangat dibutuhkan karena  manusia butuh BAK dan BAB dimana saja dan kapan saja. Apalagi bagi kaum  wanita  paling sering menggunakan toilet.  Tak peduli public toilet otomatis atau biasa, tentu kebersihan  adalah hal yang utama

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Melihat dengan Kacamata Bening

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

"Bu sini bu, lihat apa yang kulihat!" seru Bening dari beranda. Aku tergopoh-gopoh keluar untuk mengetahui apa yang dilihatnya. Kulihat Bening duduk santai di lantai teras dengan badan bersandar di tembok. Wajahnya menengadah kagum melihat langit. "Itu bu, awannya sangat indah ya warnanya. Cantik sekali," ujar Bening sambil tersenyum menunjukkan tangan ke atas agar aku mengikuti arah yang ditujunya. Langit sore itu memang berwarna oranye dan memburatkan sinar emasnya ke awan-awan biru tipis. Walaupun cantik, itu pemandangan yang selalu dapat kita lihat setiap hari mana kala hari cerah menjelang senja. Tapi  hatiku menjadi hangat karena tiba-tiba menyadari bagaimana Bening melihat hal yang "biasa" sebagai "luar biasa". Ini bukan kali pertama. Setiap kali berkendaraan di seputar kota tinggal kami di bawah kaki Merapi, Bening selalu mengajakku mengagumi Merapi. Memang saat udara cerah dan langit di Utara tak berawan, gunung ini tampak jelas menjulang, gagah dan ramping. Bening mengaguminya dengan bergumam, "wah gunungnya bagus ya bu."

Bening anakku lahir sebagai kembar sepuluh tahun lalu. Cinta,  kembaran Bening, berukuran lebih besar dan aktif. Sedangkan Bening lebih lambat perkembangan motoriknya. Sampai berumur 6 bulan dia belum bisa merangkak, tengkurap pun sangat sulit dilakukan karena kepalanya terkulai lemah. Saat kami memeriksakannya ke dokter spesialis anak, diketahui kadar CMV (cytomegalo virus) Bening tinggi dan itu mungkin yang mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dokter lalu memberi program pengobatan 12 bulan termasuk 2 kali memasukkan obat antibiotic dosis tinggi lewat infuse yang harganya tidak murah. Atas saran beberapa narasumber, kami juga membayar fisiotherapist  untuk melatihnya seminggu dua kali. Selain itu kami mengkombinasikan dengan pijat /akupresure di Mbah Mardjo seminggu sekali.  Setiap kali melihat dia menangis menahankan rasa sakit fisiotherapy dan pijatan, hatiku terasa teriris. Belum lagi jika setiap bulan kami memeriksakan dia ke dokter spesialis anak yang memang terkenal untuk masalah2 syaraf. Aku melihat anak-anak yang bermasalah sejenis masalah Bening, banyak yang bahkan lebih berat. Dapat kulihat campuran perasaan duka, cemas dan harap yang tak terkatakan di mata para orang tua anak –anak itu karena aku merasakan hal yang sama. Nenek Bening dari kedua belah pihak extra care pada Bening karena menyadari problem tumbuh kembangnya. Ibuku bahkan selalu berdoa khusus di gereja Ganjuran untuk kesehatan Bening setiap Jumat minggu pertama.    Hasil dari semua upaya itu sangat menggembirakan. Bening tumbuh sehat dan pada bulan ke-18 usianya Bening sudah mulai bisa berjalan! (Cinta sudah berjalan di usia ke-11 bulan dan Bening selalu memandang polah tingkah Cinta dengan pandangan sayu dan bibir terkatup, aku dapat merasakan Bening menekan perasaannya, pasti dia ingin seperti Cinta berlari kian kemari).

Seiring dengan selesainya pengobatan, Bening juga tumbuh besar dan sehat. Mungkin karena pengaruh semua jampi yang diupayakan selama dia bayi, tubuh Bening lebih tahan dari sakit semacam flu dan panas. Uniknya, dia juga selalu santai dan ringan menghadapi tugas-tugas sekolah. Sering aku dan ayahnya dipanggil ke sekolah karena posisi Bening "kritis" karena berada 1 -2 digit di bawah angka standard rata-rata kelas dan syarat kelulusan. Dia hanya tersenyum-senyum tanpa rasa salah setiap kali kami mengingatkan nilainya yang sangat pas-pasan. Sebentar dia tepekur mendengarkan petuahku untuk belajar, tapi sekejap kemudian dia sudah kembali menari berlenggok-lenggok di depan tivi mengikuti lagu-lagu yang didendangkan kelmpok girlband yang disukainya.

Tiada masalah yang terlalu serius bagi Bening. Ketika kakak dan adiknya sibuk membicarakan cowok idola masing-masing dan dihajar perasaan haru biru karena galau pujaan masing-masing tidak memahami perasaan mereka, Bening tertawa-tawa  riang menikmati banyolan program lawak di tivi. "Ah aku saja tidak bisa membedakan apakah Sule itu mancung atau pesek, mana bisa kunilai idola mbak Nesia itu ganteng atau tidak," ujarnya santai ketika kakaknya kacau berpikir tentang sikap cuek cowok ganteng di sekolahan yang menjadi idolanya. Tapi jangan sangsikan kemampuan sense nya tentang rasa makanan. Bening dengan mudah bisa membedakan mana makanan yang enak dan mana yang tidak, bukan dari tampilan, tapi di rasa sejatinya. Dia juga penyuka sayur dan tidak terlalu bisa menikmati daging. Kulitnya segar dan sehat. Selera makanannya juga sangat baik, tak heran tubuhnya  jadi gempal.

Di saat Bu Beti (tante Bening, adik saya) dan Mbak Tutik (pengelola rumah dan pengasuh Bening) mengeluh panjang pendek membayangkan perjalanan naik bis 18 jam ke Bali di liburan kali ini, Bening dengan gaya kanak-kanak menasehati Bu Beti "Tapi kan nanti di sana kita akan ketemu Joshua (sepupu Bening, keponakan saya) si unyuk-unyuk yang lucu Bu Bet, pasti kita semua akan senang, apalagi dia akan ulang tahun."  Tugas kantor yang membebani pikiran dan badan yang gontai setiap pulang kerja, akan sirna setiap kaki menginjak pintu rumah karena Bening akan berlari kencang dengan tubuhnya yang gempal sambil berteriak "Ibu pulaaang!!" dan memelukku erat dengan kecupannya yang indah. Hal yang sama dilakukan Bening setiap pagi sebelum berangkat sekolah, diiringi kata "I love you Ibu"

Kacamata Bening selalu "lain". Dunia selalu ringan dan cerah di lensanya.

"People looking all what was occurring around them, could find a means of penetration to the Soul of the World" (Paulo Coelho)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Kiprah Bapak. H.Alfian Husin, SH Putra Terbaik Lampung

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

H. Alfian Husin, SH adalah salah seorang tokoh lampung yang kharismatik, memiliki track record yang bersih, peduli terhadap kemajuan pendidikan di provinsi lampung, sosok yang berkomitmen untuk memajukan kesehatan ibu dan anak serta menjadi sahabat penegak hukum bagi kalangan tidak mampu melalui lembaga hukum yang dimilikinya yakni LBH Darmapala. Sadar diri bahwa pendidikan merupakan kunci kunci pembuka mimpi dunia dan akhirat, beliau kembali ke tanoh lado (lampung) pada tahun 1996 setelah sebelumnya meninggalkan lampung sejak 1949 untuk menempuh pendidikan untuk berkarier di dunia hukum. jabatan terakhir yang diemban Alfian Husin adalah jaksa tinggi yang pernah bertugas di beberapa wilayah di indonesia. Alfian Husin kembali terpanggil pulang ke provinsi lampung untuk memajukan pembangunan lampung di bidang hukum, pendidikan dan kesehatan.

Untuk membuktikan niatnya yang serius, Alfian Husin mendirikan perguruan tinggi Institut dan Informatika (IBI) Darmajaya, sekolah dasar dan menengah dan atas Darma Bangsa Berstandar Internasional, mendirikan lembaga pendidikan untuk anak usia dini yaitu Taman Bermain Pelangi, mendirikan pondok pesanteren modern Annida di karang anyar lampung selatan, rumah sakit ibu dan anak Balleza serta mendirikan lembaga bantuan hukum (LBH) yang bernama Darmapala yang concen terhadap penegakan hukum di provinsi lampung.

Dibalik sosoknya yang kharismatik, tegas dan cenderung pendiam, Alfian Husin menyimpan banyak mimpi untuk provinsi lampung. Beliau terpanggil untuk menjadikan provinsi lampung menjadi provinsi yang maju dan dapat di sejajarkan dengan provinsi lain yang ada di indonesia. Sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) provinsi lampung yang kompleks dan berpotensi akan menjadi akan menjadi kunci kunci keberhasilan untuk menjadikan provinsi lampung sebagai salah satu provinsi yang maju asalkan pemerintah mendukung serta pemerintah sendiri adalah pemerintah yang bersih, berwibawa dan mampu menjadikan panutan bagi masyarakat lampung untuk bangga dan memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap wilayahnya.

Usia senja tak menjadikan halangan bagi H.Alfian Husin, SH, Untuk berkiprah memajukan bangsa dan negara, utamanya provinsi lampung ini. Apalagi dengan menjadi anggota legislatif, maka akan terbukalah peluang H. Alfian Husin, SH untuk menjadi saluran aspirasi dari masyarakat ke pemerintah. Dengan keinginannya tersebut untuk menjadi anggota legislatif, kepada masyarakat lampung beliau meminta doa dan dukungannya. Alfian Husin telah lama malang melintang sebagai penegak hukum di indonesia. Penugasan pertama Alfian Husin adalah di kejaksaan tinggi jambi setelah lulus Doctoral 1 Universitas Indonesia pada tahun 1960, 6 bulan kemudian beliau diangkat menjadi kepala kejaksaan negeri di kabupaten muara bungo, kemudian berturut turut dipindahkan menjadi kepala kejaksaan di pekan baru, tanjung balai, subang, bogor, setelah itu di angkat menjadi kepala kejaksaan tinggi sumatera barat, sulawesi tenggara, daerah istimewa aceh, kemudian kembali lagi ke jakarta di tunjuk sebagai Inspektur Intelijen Direktur Subversi di kejaksaan agung. Alfian Husin pensiun tahun 1995 dengan pangkat terakhir golongan IV E (pangkat tertinggi pegawai negeri sipil setara dengan pangkat jenderal di kalangan ABRI).

Karna keprihatinan Alfian Husin melihat lampung mengamati kondisi yang perlu diperjuangkan, bapak Alfian Husin mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI Nomor urut 04 dari partai PAN bapakAlfian Husin meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar terpilih mewakili masyarakat lampung di DPR RI (Pusat) dan mengajak masyarakat menjadi pemilih cerdas.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Ketika JE Sahetaphy Merendahkan Ridwan Saidi di ILC

Posted: 15 Jan 2014 11:46 AM PST

"Apa yang diomongkan Ridwan Saidi tadi adalah nol besar!" kata JE Sahetaphy mengecam analisa Ridwan Saidi bahwa kasus hukum yang menimpa Anas Urbaningrum diakibatkan ambisinya mengikuti Pilpres 2014, alias politisasi. Menurut JE Sahetaphy, kasus Anas adalah murni hukum. "Dahulu ia menolak pemberian Toyota Kijang ketika di KPU, tetapi ketika diberi yang lebih mahal Toyota Harrier diterimanya!" katanya. Pernyataan ini untuk kesekian kalinya disampaikan oleh JE Sahetaphy.

Tak dapat dipungkiri, JE Sahetaphy dan Ridwan Saidi adalah dua pendekar hukum yang telah melintasi rimba hukum tiga jaman yang dipenuhi serigala. Pemahaman mereka terhadap hukum - segala macam hukum - mulai hukum adat, hukum positif dan hukum karma, dapat dikatakan telah paripurna. Ucapan-ucapan mereka terdengar membumi, sehingga Karni Ilyas kerap 'memakainya' sebagai pembicara kunci. Kenyataan bahwa karier hukum mereka kebanyakan berisi peran penonton, itu soal lain. Ibarat ilmu yang merana di bawah tempurung, tiga pemerintahan berlalu tak ada yang tertarik dengan kepawaian mereka itu. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa batas antara surga dan neraka itu hanyalah selembar selaput tipis. Dan pada acara Karni Ilyas, JE Sahetaphy menunjukkan kedangkalan ilmunya dengan merendahkan Ridwan Saidi….

Sayang sekali, performa Karni Ilyas sebagai moderator diskusi terlalu hebat, sehingga tak ada kesempatan bagi dua pendekar untuk saling bersulang kata. Sesuatu yang menarik sebenarnya jika keduanya saling mengejek, saling membual, saling pamer kebodohan. Sesuatu yang dapat mengubur seluruh reputasi hukum mereka menjadi buih-buih tak berbekas. Ternyata setiap lubuk yang dalam senantiasa memiliki tepian dangkal.

Terbukti, ketika mereka sedang membahas perkara korupsi, tak ada sepatah kata pun mereka menyebut UU Tipikor. Padahal segala perkara hukum hanya dapat disebut perkara hukum jika telah diatur dalam diktum hukum. Sesuatu hanya dapat disebut perkara korupsi, jika pasal mengenai perbuatan itu telah tertera dalam pasal-pasal Tindak Pidana Korupsi. Lain tidak!

Lebih jauh lagi, JE Sahetaphy dan Ridwan Saidi tidak menyadari bahwa 'kasus korupsi' telah menjadi jalan rejeki bagi meraka. Semakin banyak korupsi semakin sering dipanggil Karni Ilyas, yang berarti honor ILC bakal mengalir lancar. Jangankan Karni Ilyas, sedangkan Abraham Samad dan Johan Budi diuntungkan oleh banyaknya kasus korupsi. Coba kalau tak ada korupsi, atau korupsi telah berkurang, maka KPK akan dibubarkan. Kalau KPK bubar, lalu Johan Budi mau kemana, haa…..!?

Ah, ya, betapa nisbinya dunia ini!

*****

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar