Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 12 Januari 2014 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Kerja Nyata Dahlan Iskan Atasi Impor Kedelai

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

Masih ingat pada Agustus 2013 lalu, masyarakat diramaikan oleh naiknya harga kedelai yang menembus Rp. 9.000/kg. Persoalannya adalah karena melemahnya kurs Rupiah yang mencapai Rp. 11.000,-/US Dollar, sedangkan kedelai merupakan salah satu komoditas yang diperdagangkan di bursa komoditas Internasional selain logam, minyak mentah, gandum, dan jagung.

Selain itu, Indonesia adalah negara tujuan ekspor kedelai ke empat terbesar Amerika. Kedelai yang diimpor dari Amerika menguasai 85% pasar kedelai nasional. Hampir seluruhnya digunakan untuk pembuatan tempe. Negara kita harus mengimpor kedelai besar-besaran karena produksi kedelai kita sangat kecil.

Sementara pertanian nasional mengalami persoalan kekurangan lahan, kekurangan pupuk, dan kekurangan infrastruktur yang serius. Tanah pertanian per kapita jauh tertinggal di bawah negara-negara tetangga.yang hanya sepertiga dari rata-rata dunia,

Hal ini mengakibatkan impor jadi solusi karena lebih murah dan lebih cepat dibandingkan dengan memproduksi sendiri. Ditambah lagi, produksi dalam negeri sangat jauh dibawah kapasitas kebutuhan. Makanya Indonesia menjadi target pasar penting bagi negara-negara pengekspor produk pangan. Secara keseluruhan, biji-bijian, kedelai dan pakan ternak menempati 30 % impor pangan Indonesia.

Lalu bagaimana solusinya?

Melihat seriusnya masalah ini, Dahlan Iskan melihat peluang untuk mengatasi masalah pelik petani kedelai dengan bertemu langsung petani.di Grobogan pada hari Minggu (12/1/2014) terkait keinginan pemerintah untuk swasembada kedelai tahun 2014 ini.

Solusi yang ditawarkannya antara lain dengan melibatkan BUMN yang dibawah kendalinya untuk menyewa lahan di desa seluas 5 hektare atau sekitar 7,5 bahu, dengan komposisi 6 bahu untuk lahan pertanian, sedangkan 1,5 bahu untuk peternakan sebagai pabrik pengolahan limbah ternak yang kotorannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik. Yang menggarap nantinya adalah petani langsung. Semua kebutuhan akan dipinjami BUMN. Sedangkan semua keuntungannya diberikan kepada petani penggarap.

Model ini sangat efektif untuk mengatasi persoalan petani diitengah ironi sebagai negara agraris yang tanahnya subur dan gemah ripah loh jinawi tapi menjadi bangsa pengimpor produk pangan. []

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

BAGAIMANA CARA ALLAH BERBICARA KEPADA UMAT-NYA?

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

Manusia diciptakan dengan berbagai kebaikan dan kesempurnaan dibandingkan makhluk lainnya. Hal inilah yang membuat manusia selalu ingin hidup lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Dalam kamus yang pernah saya baca di buku lagu milik salah satu sahabat saya menyatakan bahwa : "Yesterday is History, Tomorrow is Mystery, and Today is Reality" menggambarkan bahwa seperti itulah kehidupan.

Kata-kata tersebut sudah umum sering kita baca dan kita dengar. Namun terkadang kita melupakan bahwa semua yang sedang kita jalani adalah suatu proses untuk menuju kebahagiaan hakiki.

Dalam hidup tentunya kita sebagai manusia tidak pernah terhindar dari yang namanya masalah. Masalah tersebut bisa datang dengan cara yang berbeda-beda. Bisa masalah kecil atau bisa jadi masalah yang sangat besar, hingga bahkan kadang kita merasa tidak dapat menghadapi dan menyelesaikannya.

Namun sebenarnya hal itulah yang menjadi sebuah keistimewaan pada diri kita. Apabila kita mau berfikir positif tentunya masalh tersebut tidak akan menjadi suatu kendala yang berarti dalam hidup kita. Sebenarnya semua masalah itu datangnya dari Allah. Mengapa saya katakan demikian? Karena sebenarnya Allah sedang berbicara dengan kita.

Ada salah satu hadist shahih berikut :

Ketika Allah rindu pada hambanya, Ia akan mengirimkan sebuah kado istimewa melalui malaikat Jibril yg isinya adalah ujian. Dalam hadits kudsi Allah berfirman. "Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karna Aku ingin mendengar rintihannya."

(HR Thabrani dari Abu Umamah)

Dari hadist tersebut bisa kita serap bahwa Allah sangat mencintai umat manusia, yakni dengan cara memberikan ujian berupa masalah/ problematika dan sebenarnya Allah ingin kita semakin mendekat dengan-Nya.

Dalam pemikiran saya hal itulah yang mendasari bahwa sebenarnya Allah sangat sayang dengan saya, dan dia ingin saya mendekat dengan Dia. Saya adalah ciptaan-Nya dan pasti akan kembali kepada-Nya. Itulah makna dari sebuah keimanan dalam Islam.

Saya pernah mendengar kisah Nabi Yusuf yang di penjara akibat fitnah Siti Zulaikha. Saya akan menceritakan ulang apa yang pernah saya dengar dari ceramah di TV.

Nabi Yusuf adalah Nabi yang dikaruniai oleh Allah SWT dengan wajah yang sangat tampan rupawan, karena ketampanannya inilah membuat ibu angkatnya yang bernama Siti Zulaikha tertarik dan jatuh hati kepada Nabi Yusuf. Berulang ulang Siti Zulaikha mengutarakan perasaannya, namun Nabi Yusuf menolak perasaan yang diutarakan oleh Siti Zulaikha.

Pada akhirnya Siti Zulaikha merencanakan niat jahatnya untuk berlaku tidak pantas dengan menjebak Nabi Yusuf agar mendatangi kamarnya, setibanya sampai dikamar Nabi Yusuf dipaksa oleh Siti Zulaikha untuk melakukan hubungan zina, namun ketahuan suami daripada Siti Zulaikha. Karena ketakutan Sti Zulaikha memutar balikkan fakta, ia mengatakan bahwa Nabi Yusuf lah yang bersalah, ia bercerita seolah olah Nabi Yusuf akan memperkosanya. Jelas ini adalah firnah yang sangat keji.

Pada akhirnya Nabi Yusuf pun harus di penjara karena firnah tersebut. Ketika berada di penjara Nabi Yusuf berdo'a kepada Allah SWT " Ya Allah, apabila penjara ini adalah tempat terbaik untukku maka aku lebih baik dipenjara asalkan aku dekat dengan-Mu daripada diluar penjara aku jauh dari-Mu ".

Sungguh do'a yang sangat mulia. Nabi Yusuf sangat tahu bagaimana dia mengkomunikasikan dirinya kepada Allah SWT. Inilah contoh yang sangat konkrit dan saya sebut "CARA ALLAH BERBICARA DENGAN UMAT-NYA" yaitu dengan datangnya masalah/ problem yang seharusnya membuat kita para umat-Nya untuk selalu berfikir positif, menawaqalkan seluruh hidup kita melalui ikhtiar. Satu kesimpulan yang sangat menarik apabila kita betul-betul mau menjadikan masalah sebagai alasan kita bahwa Allah SWT sangat mencintai kita, dan Dia mendatangkan satu perkara agar kita mau mencari solusi melalui ikhtiar dan tawaqal kita.

Sebagai penutup dari tulisan saya ini ada satu ayat dalam Al-Qur'an yang sudah sangat jelas fungsinya, yaitu untuk kita pakai sebagai pedoman hidup apabila kita sedang dirundung duka.

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."

Adz-Dzaariyaat QS. 56

Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT tidaklah menjadikan jin dan manusia melainkan untuk mengenal Nya dan supaya menyembah Nya.

Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk anda semua pembaca blog saya.

Syukron.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Setahun Yang Lalu

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

Come Back Here~

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

REP | 13 January 2014 | 02:01 Dibaca: 2   Komentar: 0   0

Yoisho~ sudah berapa abad saya nggak buka akun ini? Uhuk uhuk, sampai berdebu seperti ini *lebay*

Baru kemarin saya buka akun ini berasa kangen sekali. Apalagi setelah baca puisi-puisi saya sendiri. Ternyata keren juga. Tapi saya akui sekarang-sekarang saya jarang posting puisi disini karena faktor lupa. *teganya T_T*. Iya gitu, kadang ada beberapa yang kalo lagi pengen saya posting di Facebook. Soalnya kebanyakan puisi yang saya buat kan saya tulis langsung di buku. Entahlah rasanya malas sekali untuk mengetik dengan makhluk bernama keyboard ini. Mungkin karena saya sendiri jenuh dengan yang namanya ketik mengketik di komputer ya? Karena tugas kuliah semester ini termasuk cukup sangat wow dan amazing.

Di semester 3 ini banyak sekali tugas dari mata kuliah yang menuntut skill di bidang literasi. Bagaimana tidak? Tidak hanya dalam membuat paper, ya itu sih udah biasa juga kali ya karena udah dibiasain dua semester. Kadang kalau sedang malas ya copy paste dari mbah google. Sstttt contoh yang tidak patut ditiru ya. Tapi kebanyakan saya ketik sendiri. Maksudnya saya baca dari sumber lalu ungkapkan dengan bahasa sendiri. Saya sadar itu jauh lebih baik untuk saya dalam mengerjakan banyak tugas berkaitan dengan paper tapi itu juga jadi menuntut lebih banyak waktu untuk mengetik. Kalau teman-teman saya yang lain mungkin dapat menyelesaikan tugasnya dalam daktu 1 atau 2 jam, lah saya 4 jam baru selesai. Huhuhu… Nggak apa-apa sih, membiasakan diri seperti itu untuk skripsi dua tahun 6 bulan mendatang <3

Nah, mari kita lihat postingan seperti apa yang akan saya tulis ke depannya. Dan jujur, saya merasa sangat rindu sekali untuk menulis puisi dengan warna saya sendiri seperti dahulu, seperti puisi-puisi yang pernah saya posting di akun ini.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Andai Aku Anas, Pastilah Bersedia Digantung

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

Andai aku Anas Urbaningrum pastilah bersedia digantung ditugu Monas. Kenapa?, karena banyak pihak yang menuntut janji itu serta untuk menunjukan komitmen sejati seorang politisi dimata publik.

Setelah Anas Urbaningrum dijebloskan dalam tahanan KPK banyak sekali pihak yang menuntut janji Anas untuk digantung ditugu Monas. Ironisnya lagi banyak pihak yang menyesali kalau Anas tidak berani merealisasikan janjinya tersebut.

Makanya andaikan saja aku bisa jadi Anas Urbaningrum, pastilah sangat bersedia digantung di tugu Monas. Era masa kini sebenarnya lebih kepada perang statemen yang kadang-kadang diluar konteks hukum dan logika. Bayangkan soal gantung-menggantung seorang tersangka tak ada regulasi apapun untuk memujudkan itu dan pastilah negara tak mengijinkan untuk itu. Karena itu Anas tak perlu ragu menyatakan siap digantung di tugu Monas karena itu pastilah tak terwujud dan pastilah ramai-ramai melarang.

Sebagai tokoh politik mestinya bisa menjemput moment banyaknya tuntutan yang tak logis tersebut sebagai bentuk pertanggung jawaban hukum atas kasus yang membelitnya. Ada banyak hal yang bisa diambil dari komitmen yang siap digantung, utamanya akan terbangun image bahwa Anas masih diyakini banyak pihak setidaknya bagi loyalisnya  tidak bersalah dalam kasus tersebut.

Alasanya memang sistem hukum yang kita anut sebelum vonis bersifat inkrah maka seseorang belum sepenuhnya dianggap bersalah. Proses hukum atas kasus Anas memang masih panjang dan tentu saja akan diwarnai berbagai drama. Makanya ungkapan siap digantung ditugu Monas bukanlah sebuah persoalan yang ditakuti tetapi merupakan sebuah drama lanjutan dari rentetan peristiwa.

Diawal Anas menyampaikan komitmenya yang tak sepersenpun mengkorupsi kasus Hambalang, maka itu merupakan tonggak untuk mebuktikan dirinya tak bersalah. Siapapun tak meragukan kinerja KPK dalam penegakan hukum Indonesia, tapi sekali lagi bahwa proses hukum masih berlangsung azas praduga tak bersalah harus dikedepankan.

Anas boleh saja sesumbah bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus itu, tetapi proses hukum nanti yang akan menjawabnya. Begitu juga kita semua boleh bangga dengan kinerja KPK, tetapi yakinilah bahwa KPK juga manusia yang bisa saja khilaf dalam penerapan hukumnya. Sekarang tinggal kita tunggu proses hukumnya selanjut.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Kasihan deh Loe

Posted: 12 Jan 2014 12:00 PM PST

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar