Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 23 September 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Menengok privatisasi listrik Victoria

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

Kalau bisa memilih ingin rasanya menyudahi pembicaraan via telfon saat itu. Kepala sudah mulai terasa nyut-nyutan, matapun berkunang-kunang dan telinga terasa panas ketika harus berkonsentrasi penuh mendengar penjelasannya. Meski pernah tinggal dua tahun di negeri ini berbicara via telforn dengan native speaker tetap saja serasa mengerjakan test listening. Sayang saya tidak punya kosa kata dan cara untuk segera mematikan hp meski pembicaraan telah berlangsung selama setengah jam. Bahkan saya pun menurut saja ketika di minta untuk menunggu sementara ia sedang mengkalkulasi angka-angka dan melakukan pengecekan kesana-kemari. Atau ketika saya disuruh mencari pulpen dan mencatat angka-angka saya hanya menurut. Hingga akhirnya saya putuskan untuk mengiyakan saja apa yang ia katakan sembari berharap bisa segera menyantap makan siang menjelang sore hari itu.

Sang penelfon tersebut adalah staff salah satu perusahaan listrik. Beberapa minggu lalu memang ada satu marketing perusahaan lain yang menawarkan billing yang konon katanya lebih murah dibandingkan dengan perusahaan sebelumnya yang saya gunakan. Saat itu kondisinya tak jauh berbeda. Hanya saja karena pembicaraan face to face jadi bisa segera di klarifikasi. Saya sendiri tidak pernah menyangka strategi marketing perusahaan-perusahan listrik akan seagresive itu. Beberapa teman memang pernah menceritakan hal tersebut tapi tidak pernah saya perhatikan dengan baik. Background dari masyarakat negara berkembang membuat saya sedikit curiga saat staf marketing tersebut menawarkan diskon-diskon. Ya…kasus penipuan terlalu sering terjadi di negeri kita bukan. Makanya sejak awal pembicaraan saya sudah mencoba menghindar. Tapi, lagi-lagi karena sama-sama dari negara berkembang sepertinya ia memahami kondisi saya. Ia pun mencoba menjelaskan lagi dan berusaha meyakinkan bahwa jika saya pindah provider maka tagihan listrik akan menurun. Akhirnya, saya tanda tangani juga kontrak untuk berganti provider setelah pembicaraan berlangsung hampir satu jam.

Begitulah..hari-hari berjalan seperti biasa. Tapi, hakikat persaingan tidak ada satu perusahaan pun yang rela jika pelanggannya dibajak. Yang terjadi ya seperti yang saya ceritakan di atas. Ia menanyakan alasan saya kenapa berpindah. Saya katakan pula bahwa perusahaan kedua menawarkan diskon yang lebih tinggi. Ups..ternyata jawaban saya malah memancing percakapan panjang lebar seperti yang saya ceritakan di atas. Hingga ia pun menawarkan diskon yang lebih tinggi lagi jika saya kembali alias 20% dari total billing. Bahkan ia coba mengkalkulasi tagihan saya dengan tarif baru dan membandingkannya dengan tarif yang dikenakan perusahaan kedua. Lagi-lagi saya pasrah…bingung. Ok..lah asal urusan segera selesai saya iyakan saja. Ternyata tak cukup disitu. Saya di minta kembali menelfon perusahaan kedua untuk membatalkan kontrak jika saya kembali ke perusahaan pertama. Hufff…yah sudahlah. Begitu saya telfon perusahaan kedua feeling saya tidak enak. Karena dorongan perut yang sudah mulai melilit dan kepala semakin berat saya berusaha keluarkan kosa kata yang tidak memungkinkan customer service membujuk saya membatalkan kontrak. Akhirnya beres semua meski saya sendiri belum sempat mengkonfirmasi teman perusahaan mana yang lebih rendah tarif listriknya.

Hahai…begitu rupanya efek privatisasi listrik. Masyarakat mendapat banyak pilihan dengan perusahaan mana ia akan mendapatkan aliran listrik. Namun demikian, kabarnya privatisasi di Australia dianggap gagal untuk menyediakan listrik dengan harga yang lebih rendah dibanding saat dikelola penuh oleh pemerintah. Di negara bagian Victoria pada saat listrik dikelola oleh State Electricity Commission (SEC) tarif listrik justru menurun dari tahun ke tahun. Sebaliknya, tarif listrik terus meningkat sejak diterapkannya privatisasi. Padahal, secara konsep dengan adanya kompetisi sebagaimana ide yang diusung oleh New Public Management (NPM) seharusnya dapat mendorong efisiensi biaya. Dalam kondisi pasar yang sempurna idealnya harga yang tercipta adalah harga yang paling efisien. Kenapa bisa begitu ya…

Untuk memudahkan penjelasan mungkin ada baiknya saya kutipkan istilah2 yang baru beberapa hari saya baca baik-baik. Jadi ternyata…ndeso tenan memang karena baru tahu mekanisme pengaliran listrik untuk sampai kerumah-rumah ada beberapa istilah dalam proses penyediaan listrik, generation, transmision, distribution, dan retail. Saya kutipkan saja ya dari buku tahunan penyedia listrik citicorp.com, Generation companies produce and compete to sell it in the Wholesale National Electricity Market, The transmition network tranports electricity from generators at high voltage to five Victorian distribution network, Distributors convert electricity from the transmision into low and high voltage and deliver it to homes and businesess, The retail sector of the electricity market sells electricity and manages customer accounts. Retail companies issue customers' electricity bills, a portion of which includes regulated tariffs payable to transmission and distribution companies for transporting electricity along their respective networks.

Memang benar saat ini banyak electricity retailers atau perusahaan-perusahaan listrik yang bermain di pasar. Hanya saja mereka hanya bermain di sektor hilir. Mereka hanyalah perusahaan yang bertanggungjawab pada billing alias tagihan listrik. Klo di negeri kita biasanya pengelolaan tagihan, yang saya tahu di beberapa PDAM, juga di lakukan oleh swasta hanya saja dengan sistem outsourcing bukan sistem kompetisi seperti di sini. Nah, electricity retailers inilah yang memperebutkan pasar sektor hilir termasuk saya ini yang jadi rebutan. Sayangnya listrik bukanlah sejenis jeruk ataukah cabe yang bisa ditanam banyak petani dan dijual siapapun tanpa butuh modal besar. Memang, di sektor hilir kompetisi bisa dimunculkan dengan harapan masing-masing perusahaan akan dapat memproduksi dengan biaya yang paling efisien.

Tapi, lagi-lagi penyediaan tidak bisa diterapkan sistem kompetisi ya karena jaringan distribusinya hanya satu. Jadi meski telah diprivatisasi sejak pertengahan tahun 1990an tetap saja perfect competition seperti yang diharapkan oleh Adam Smith tidak berlaku. Untuk memperjelas gambar dibawah merupakan peta negara bagian Victoria. Area arsiran kuning yang digaris merah adalah area distribusi listrik yang dikelola oleh Powecor Australia. Area kuning dengan garis biru yang merupakan wilayah Melbourne berada dibawah kendali citipower. Jadi, meski di sisi electricity retailers sudah tercipta persaingan tapi di sisi distribusi yang berlaku tetaplah monopoli. Proses pengalihan dari pemerintah ke sektor swasta bisa jadi proses tenderingnya sudah memenuhi kriteria persaingan yang sehat sehingga pengelolaan listrik dimenangkan oleh perusahaan yang menawarkan harga paling tinggi.

Dengan munculnya retailers ini juga semakin menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Lagi-lagi kok bisa ya padahal sudah kompetitif. Justru di sini lah permasalahannya. Pada saat listrik dikelola oleh pemerintah tidak dibutuhkan pemasar-pemasar. Ketika pasar dibuka, untuk retailers, perusahaan-perusahaan terpaksa membayar para sales termasuk yang datang kerumah saya. Jumlah tenaga pemasar berlipat sementara investasi untuk tenaga teknis semakin berkurang. Alhasil total biaya yang harus dibayar masyarakat meningkat sementara kualitas menurun. Semenjak di sini tiga bulan saya sudah mengalami mati lampu dua kali, tidak dalam hitungan menit tapi beberapa jam. Kalau di negeri kita barangkali wajar. Lha kalau di sini aneh mati lampu. Konon kabarnya privatisasi listrik khususnya di Victoria didorong kebutuhan penganggaran untuk membayar hutang. Sayang memang, ketika pemerintah mampu berproduksi secara efisien tak seharusnya privatisasi dilakukan…atau lebih tepatnya ketika persaingan sempurna tidak mungkin diciptakan tak seharusnya dilakukan privatisasi…

Yang pasti kalau tetap pemerintah yang mengelola tentu saya tidak perlu sibuk melayani para pemasar yang agresif…

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Parasmu Minke

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

MANFAAT SHALAT ASHAR

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (ashar)…"(al-Baqarah [2]: 238)

Rasulullah saw. bersabda, ..

"para malaikat mengawasi kalian dengan bergantian antara malam dan siang. Mereka kemudian berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. Lalu malaikat yang mengawasi di malam hari naik ke atas. Maka Tuhan bertanya – meski Dia lebih tahu dari mereka -, 'Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaKu?

' Para malaikat menjawab, 'Ketika kami pergi, mereka sedang melaksanakan shalat. Dan ketika kami datang, mereka juga sedang melaksanakan shalat.'" (HR Bukhari)

"Siapa saja yang tidak melaksanakan shalat Ashar, maka amal perbuatannya akan hilang sia-sia." (HR Bukhari)

Dalam shalat ashar terdapat keutamaan yang besar. Rasulullah saw. menghubungkannya dengan shalat subuh, sebagaimana kita telah mengetahuinya dalam pembahasan keutamaan shalat subuh.

Mayoritas umat Islam mengakhiri pekerjaan mereka setelah shalat ashar tiba. Dengannya, shalat ashar dapat menjadi penyembuhan efektif dari segala sesuatu yang dilalui pada hari itu, seperti kendala-kendala emosional, ketegangan, dan kelelahan.

Mayoritas kaum muslimin membagi aktivitas mereka menjadi dua tahap. Tahap kedua ini dimulai setelah shalat ashar.

Oleh sebab itu, termasuk manfaat shalat ashar adalah mengusir kemalasan, memulihkan tubuh setelah makan, tidur, dan beristirahat, memulihkan peredaran darah, meratakan penyebaran aliran darah pada seluruh anggota tubuh, serta menyalurkan energi yang dibutuhkan untuk memulai pekerjaan.

Dr. Zahir at_tunisi, seorang ahli kedokteran, menemukan dalam berbagai percobaannya, di antaranya, bahwa beberapa kelenjar tubuh akan mengelurkan zat adrenalin yang dapat menambah kegelisahan ketika mencapai puncaknya, terutama ketika tiba waktu ashar.

Tetapi hal itu akan menurun bagi orang yang melaksanakan shalat ashar. Hal ini menguatkan rahasia firman Allah swt. pada al-Baqarah [2]: 238)

Zat adrenalin berdampak pada terhambatnya peredaran darah, karenanya juga berdampak pada tekanan darah tinggi, serta ketidakteraturan detakan jantung.

Ia juga menjelaskan bahwa seseorang yang melaksanakan shalat, secara umum, dapat mengurangi keluarannya zat tersebut, karenanya juga mempengaruhi kelancaran tekanan darah dan kestabilan detakan jantung.

dikutip dari fanpage Ustd. Yusuf Mansur

info bisnis dari yusuf mansur

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Ultimatum Dahlan Iskan kepada Pimpinan PLN Medan. Apakah Hanya Pencitraan?

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

Budi Hermansyah (incek budi)

"Saya masih terutang dengan kesulitan listrik di Sumatera Utara. Karena itu, dalam tiga bulan ke depan penderitaan tersebut akan teratasi,"

Mataku sudah diambang kantuk tingkat tinggi ditambah penat seharian bekerja. Namun, ketika diriku sudah mulai menuju alam sadar, tiba-tiba kantuk ku sirna saat listrik pukul 00.30 wib, padam. Sontak seisi rumah megap ditelan gelap gulita. Ketiga anakku semula nyaman dalam tidur, merengek karena suhu udara mulai panas. Tapi tangisan-tangisan itu tak berlaku lama karena sang istri mampu menghanyutkan kembali ke alam mimpi mereka dengan bujuk rayu dan nyanyian merdunya. Tapi aku tetap tak bisa mengikuti istri dan anak-anakku untuk memejamkan mata.

Iseng, ku buka laptop dengan bateray yang sudah terisi penuh sebelumnya. Akupun mengulik-ulik situs-situs untuk memancing kembali kantuk ku yang hilang.

Dalam keisengan ku itu, kutemukan sebuah pernyataan tegas dengan perintah ultimatum dari Meneg BUMN, Dahlan Iskan kepadaPimpinan PLN di Medan dalam akun twitternya.

Memang, akun tersebut terkesan sudah usang untuk sebuah kebijak, yakni pada Jumat malam pertengahan Agustus lalu. Tapi pernyataan tersebut sepertinya tidak berlaku surut mengingat kondisi kirisis listrik di wilayah Sumatera Utara semakin memprihatinkan akhir-akhir ini. Tiga atau empat kali dalam sehari, dengan durasi 3 sampai 5 jam. Bahkan, banyak warga yang geram, seperti geram ku yang tak bisa kupejamkan mata ini dalam gelap ditambah suhu udara gerah di kamar.

Akun tersebut menanggapi pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Sumut pada masa itu. Bukannya makin mudah dengan adanya instruksi Dahlan Iskan kepada GM PLN untuk mengatasi krisis listrik. Malah krisis listrik semakin parah.

"Saya minta PLN ambil langkah darurat. Tidak bisa kota besar seperti Medan listriknya amburadul. Saya bilang ke Direksi PLN bahwa saya sudah tidak tahan melihat krisis listrik di Medan. Lakukan langkah darurat!" kata Dahlan Iskan dalam akun twitter-nya.

Berikut kicauan Dahlan Iskan:

1. Saya baru komunikasi dengan pimpinan PLN Medan dan direksi PLN di Jakarta.

2. Ternyata ada tiga pembangkit yang gangguan. Satu di medan, dua di Sibolga. Yang di Medan sore ini baru baik, yang Sibolga akan sembuh Sabtu besok.

3. Saya minta PLN ambil langkah darurat. Tidak bisa kota besar seperti Medan listriknya amburadul…

4. Saya bilang ke Direksi PLN bahwa saya sudah tidak tahan melihat krisis listrik di Medan. Lakukan langkah darurat!

5. Kalau perlu sewa genset besar-besaran. Memang akan dikritik PLN inefisiensi triliunan, tapi jangan takut! Ini untuk rakyat luas yg menderita.

5. Memang sewa genset akan boros tapi ini kan tidak lama. Hanya kira-kira 6 bulan atau 9 bulan. Sambil tunggu PLTU Pangkalan Susu jadi.

6. Saya minta bulan depan sudah ada tambahan pembangkit darurat itu. Sekalian besar-besaran. Agar pembangkit yang di Belawan bisa dirawat.

7. Kalau tidak ada pembangkit darurat. Yang di Belawan tidak bisa dimatikan untuk dirawat. Bahaya. Bisa meledak, karena sudah waktunya dirawat tapi masih harus jalan terus.

9. Kalau sampai Belawan meledak. Medan tambah lebih parah lagi. Lakukan langkah darurat! Rakyat tidak bisa menunggu.

10. Seminggu lagi akan saya laporkan berani-tidak PLN jalankan apa yang saya kemukakan ini. Kalau perlu saya akan bilang: Resikonya di saya. Doakan.

"Lakukan langkah darurat! Rakyat tidak bisa menunggu". Tegas dan terarah instruksi tersebut. Jika dibaca terkesan sangat enak dan sangat berpihak kepada masyarakat. Malangnya, pasokan listrik semakin ruyam. Tak tahu kita, apakah intstruksi itu benar dilakukan oleh jajarannya.

Kembali diriku membuka jendela situs lainnya. Eh… Kembali aku menemukan Mantan Dirut PLN tersebut, mengumbar janji… ( http://pwi.or.id/index.php/berita-pwi/843-dahlan-iskan-minta-maaf-di-tengah-kongres-pwi-2013)

"Saya masih terutang dengan kesulitan listrik di Sumatera Utara. Karena itu, dalam tiga bulan ke depan penderitaan tersebut akan teratasi," kalimat yang dikutip dari situs tersebut.

Nah… apakah janji itu akan terbukti, atau hanya sekedar pencitraan dan memberikan harapan yang tak pasti untuk mengatasi krisis listrik di Sumut. Hanya Allah Yang Maha Tahu. (inc)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

aman berinternet di jaringan publik

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

Sama saja di dunia nyata,  internet juga banyak orang yang sengaja mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak dibenarkan dan emrugikan pihak lain, agar terhindar dari tindakan cracking kita harus mengetahui apa tujuan cracker tersebut. (saya sebut cracker untuk meluruskan bahwa hacker bukan penjahat dunia maya, tetapi cracker). Pencopet mengincar dompet, dan para cracker mengincar akun pribadi seseorang, entah itu akun e-banking, jejaring sosial dll. Saya tulis disini tips keamanan yang bersifat pribadi bukan keamanan jaringan, karena akan panjang lebar nanti. apa saja cara-cara penyadap dalam mengorek informasi rahasia anda?

FAKE LOGIN

adalah metode pemalsuan situs asli dengan tampilan serupa untuk menjebak anda yang telah berlangganan di situs tersebut.  data akun dari situs anda akan terbaca jika anda tidak jeli pada situs tersebut karena memang tampilan tidak ada bedanya.

tipsnya, selalu lihat papan alamat situs (papan URL) untuk sekedar memastikan, tidak ada salahnya beberapa detik menyempatkan untuk menjaga keamanan, biasanya pelaku melalui promosi link-nya mengirim email/komentar/pesan pribadi kepada anda agar meng-klik, lalu muncul tampilan login situs akun e-banking anda misalnya, bagaimana jika anda tidak jeli dan login saja dengan akun anda?

PACKET SNIFFING

jika berinternet di jaringan umum seperti hotspot gratis, sulit kita menghindari hal ini, packet sniffing adalah metode melihat semua data keluar-masuk didalam suatu jaringan, software yang populer adalah wireshark dan cain abel,  banyak situs telah mendukung HTTPS untuk menghindari hal ini, dan tipsnya untuk menghindari data penting kit terendus oleh cracker sebaiknya  jangan melakukan hal penting di jaringan umum, seperti bertransaksi uang, jujur saya sendiri juga belum bisa mengatasi hal ini, tapi seluruh Bank sepertinya sudah mendukung token number, yaitu nomor acak yang dikirimkan melalui sms sebelum meng-accept transaksi, selalu sinkronasikan akun anda dengan nomor telepon seluler dan aktifkan layanan verifikasi melalui sms

SOCIAL ENGINEERING

Social engineering adalah pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atauInternet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.

Social engineering mengkonsentrasikan diri pada rantai terlemah sistem jaringan komputer, yaitu manusia (dari wikipedia) metode ini biasanya lebih halus dari FAKE LOGIN, pelaku cuma meminta informasi yang kelihatan tidak penting, tetapi fatal, seperti tanggal lahir anda, nama ibu kandung atau jebakan berupa link saja jika anda klik maka otomatis informasi seperti email, tanggal lahir bisa mereka ketahui, dan pelaku secara otomatis atau manual memperoleh informasi tersebut untuk mendapatkan akses pribadi anda, seperti menyamar mengaku menjadi anda pada Bank tertentu untuk bertransaksi dan pura-pura lupa password, atau menelepon anda dan anda pasti mungkin terkecoh jika penelepon mengetahui data anda karena pelaku berbohong mengaku dari kantor resmi suatu perusahaan, dan selanjutnya seperti penipuan yang biasa terjadi melalui telepon, tipsnya adalah rahasiakan informasi vital seperi tanggal lahir, nomor telepon, nama ibu kandung, nomor rekening,  dan alamat rumah.

KEY LOGGER

adalah sebuah metode untuk merekam semua aktivitas keyboard atau touchpad kita, hati2 untuk pengguna ponsel pintar seperti android dan jangan sembarangan menginstall aplikasi yang tidak punya rate,  amati pada pengelolaan aplikasi prosses aplikasi yang berjalan setelah menginstall suatu aplikasi,  jika kita tidak menggunakan satu aplikasipun tetapi ada aplikasi yang aktif maka berhati2lah, pengembangan aplikasi keylogger saat ini sudah canggih, dengan melalui sms saja kita bisa tidak sengaja mengeksekusi program berbahaya. tidak hanya keylogger, tapi aplikasi pelacak sms yang keluar/masuk dari handphone kita pun bisa dikirimkan ke nomor /email pelaku tanpa sepengetahuan kita.  sempatkan mengececk proses pada aplikasi.

tambahan

dan untuk tips yang terakhir adalah jangan narsis, mereka yang mengaku dirinya hacker akan menimbulkan rasa penasaran para hacker/cracker untuk sekedar "mencoba" melakukan penetrasi pada anda, jika anda gagal mengamankan, tamatlah nama baik anda di dunia maya dan menjadi bahan olokan (seperti salah satu pejabat kita yang tidak saya sebut),  anak muda jaman sekarang sering melakukan hal narsis seperti terlalu vlgar memajang foto, informasi pribadi bahkan berpacaran di jejaring sosial, ketahuilah meskipun bebas dan tiap orang punya hak, tetapi etika merupakan kunci dari seberapa orang hormat pada kita, maka patuhilah etika dengan berbuat sewajarnya dan tidak terlalu narsis,  penculik akan bisa membaca kondisi psikologis anda dengan mudah jika anda terlalu vulgar di internet, dan mengetahui kelemahan anda, dan pada saat yang tepat mereka berhasil menjerat anda, bukan akun anda saja yang tidak aman tetapi diri anda.

Baik di dunia nyata maupun maya, orang rendah hati selalu tidak ada yang iri dan mencoba menjatuhkan, mungkin seseorang melihat tulisan ini dan hendak mencoba saya, tapi saya katakan saya hanya pemula/newbie didalam jaringan internet.

"kejahatan bukan cuma terjadi karena niat, tapi juga kesempatan" :D

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Kampusku Hilang Kampusku Malang

Posted: 23 Sep 2013 12:08 PM PDT

1379957607348769491

Ketika aku memasuki kampusku pertama kali bulan September 1991 saat perkenalan kampus kepada mahasiswa baru di Fakultas Sastra Udayana terbersit rasa kecewa karena apabila dilihat secara fisik seperti tidak terawat dan terkesan seperti bangunan sekolah dasar.

Tetapi setelah ada penjelasan dari dosen maupun Senat Mahasiswa mengapa bangunan kampus tersebut dipertahankan , karena terdapat nilai sejarah yang tidak dapat dihilangkan begitu saja.

Bangunan Kampus Sastra Udayana adalah bangunan pertama yang merupakan cikal bakal dari Universitas  Udayana yang merupakan Universitas pertama yang dibangun di Pulau Bali. Fakultas Sastra udayana yang pertama diresmikan bernama Fakultas Sastra Dan Budaya Udayana yang merupakan cabang Universitas Airlangga Surabaya.Diresmikan oleh Presiden I Republik Indonesia Ir. Soekarno dibuka oleh Mentri PP dan K Prof. DR. Priyono pada tanggal 29 september 1958 sebagaimana tertulis dalam prasasti di fakultas Sastra jalan Nias No 13 Denpasar.

Mendengar cerita dari dosen dan kakak tingkat ketika itu rasa kecewa digantikan dengan kebanggaan yang muncul dalam diri, karena dapat masuk di fakultas dan Jurusan yang pertama terbentuk di Universitas Udayana yaitu Fakultas Sastra Jurusan Arkeologi.

13799578021509761319

Menjadi mahasiswa baru ketika itu sangat sulit bagi aku karena hidup sendiri di kota Denpasar yang baru aku kenal, walaupun teman kampusku kebanyakan adalah pendatang dari daerah lain, tetapi  sangat akrab bahkan seperti saudara. Kami sering berkumpul, bercerita dan berdiskusi di Halaman rumput tengah kampus ketika sore atau malam hari setelah pulang dari kuliah.

13799580821887897324

Berkumpul di Halaman rumput di tengah gedung "Kampus Kuning" jadi kebiasaan untuk membahas kegiatan kampus, dan aku teringat angkatan 91 Jurusan Arkeologi setiap sabtu sore ketika di semester 5-6 selalu mengadakan diskusi yang merupakan kegiatan rutin untuk mengasah dan saling bertukar pengalaman di Halaman rumput tersebut. selain itu apabila puasa Ramadhan tiba kami sering berbuka bersama di bahkan acara tersebut bukan hanya untuk kami yang muslim bahkan yang non muslim pun ikut bersama.

Aku menyebut Fakultas Sastra adalah Kampus Sabang sampai Merauke, karena mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kalau bisa dikatakan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diterapkan di sana karena beraneka ragam bahasa, budaya dan agama tetapi tetap satu. Tidak ada perbedaan, tetapi kami merasa bahwa kami adalah generasi muda calon cendikiawan bangsa Indonesia.

Sebagai lulusan Udayana aku sangat bangga tidak ada rasa meinder sedikitpun ketika ditanya, bahkan setiap aku jawab aku lulusan Arkeologi Udayana Bali orang yang bertanya akan membandingkan dengan universitas lain. aku balik bertanya Mengapa  Udayana dibandingkan dengan Universitas lain ? bagi aku sama saja lulusan universitas favorit pun apabila tidak pernah mengamalkan dan paham akan ilmu yang selama ini mereka dalami atau geluti selama 4  tahun bahkan sampai ada yang hampir di "DO" tidak akan bisa melakukan apapun untuk dapat mengangkat derajat atau membawa nama baik. Bahkan bagi aku tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari ilmu yang kita pelajari selama ini, karena hanya berpikir untuk perut dan otak kita tanpa didasari oleh "Hati Nurani".

Mungkin bagi orang lain itu biasa saja tetapi bagi kami sesuatu peristiwa atau bukti yang dapat kami ceriterakan kepada adik-adik atau anak cucu kami kelak tentang makna kebersamaan kami ketika kami menjadi mahasiswa di Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Aku sangat sepakat apabila kampus terdapat Pengembangan dan Pembangunan gedung, tetapi apakah sampai harus melakukan penghancuran gedung lama yang disebut sebagai bangunan yang tidak bermanfaat atau "hanya sebagai alasan untuk memenuhan proyek semata". Bukan hanya hilang bukti fisik tetapi hilang juga nilai kesejarahan yang menjadi identitas Universitas yang dibangun pertama kali tahun 1958.

Padahal suatu bangunan dapat digunakan menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila memang ada perencanaan yang tepat dan cerdas, contohnya sebagai museum seperti yang disarankan anggota
DPRD Bali, atau sekretariat HMJ, atau pengembangan kampus yang masih mempertahankan keasliannya sebagai bangunan pusaka.

Apakah tidak ada cara yang bijaksana dalam menyikapi masalah fisik kampus tersebut ? Padahal kampus tersebut adalah terdapat orang-orang yang berilmu, berpendidikan tinggi bahkan kami menyebut "guru" dan senior kami.

Di benakku bertanya "apakah ada jaminan bangunan bagus dapat mendongkrak sistem pendidikan di Udayana khususnya di fakultas Sastra untuk menjadi lebih baik ?".

1379958926546118263

Lalu apa guna kami mempelajari masa lampau, kalau masa lampau hanya diartikan sebagai hanya sebagai cerita atau peristiwa tanpa kita tahu bentuk fisik yang dapat kami buktikan untuk generasi mendatang karena punah untuk memuaskan segelintir orang, tanpa mereka paham dan mengerti arti dan nilai penting suatu bukti fisik.

Aku tidak bekerja di intansi yang berhubungan dengan Jurusan Arkeologi, tetapi di tempat sekarang berdomisili aku sedang gencar-gencarnya melakukan usaha untuk pelestarian peninggalan Arkeologi. Memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap peninggalan Arkeologi di wilayahnya dengan menjelaskan kepada mereka tentang nilai kesejarahan, nilai pendidikan, nilai ilmu pengetahuan dan nilai ekonomi yang terkandung dalam bukti fisik suatu peninggalan tersebut.

Aku malu pada diriku sendiri, ketika di luar sana aku teriak mengajak untuk melakukan pelestarian peninggalan Arkeologi yang terabaikan tetapi di kampusku tempat aku belajar dan menuntut ilmu yang selama ini aku banggakan, terjadi penghancuran secara perlahan.

"Apakah tidak ada  yang tersisa dari kampusku atau identitas itu telah hilang karena di telan masa tanpa ada makna ?".

"Kampusku Yang Hilang Kampusku Yang Malang"

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar