Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Senin, 16 September 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


PeDe, SIAPA TAKUT ??? :D

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

BACK TO BOOK

Setelah lama vacuum dari dunia "PERBUKUAN"(?) hari ini pertama kali masuk lagi ke rutinitas tersebut,, bedanya kalo dulu pake abu-abu putih, sekarang make baju bebas yang penting rapi :D pertama masuk ini ke matkul KI yang kependekan dari keterampilan interpersonal (???) matkul apaan ini?? buat apa ini?? ngapain aja ntar?? itu semua pertanyaan yang terpikir dikepalaku,, bodo ah,, jalani aja deh,, tulisannya jam 7 pagi dijadwalnya, berangkat deh ke gedung SI cari ruangan duduk tungguin dosen.. -_- jam 8.30 pak dosennya "pak kholil" barusan dateng,, dan langsung tancap gas nerangin apa itu keterampilan interpersonal.


Pada dasarnya keterampilan interpersonal itu adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain merupakan bagian dari keterampilan interpersonal.

Terus apaan sih gunanya keterampilan interpersonal ????

"Dalam hidup keseharian hampir tidak mungkin manusia tidak berhubungan dengan orang lain. Sudah merupakan hukum alam bahwa manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia harus hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam skema hidup bersama ini muncul kebutuhan untuk memahami kebutuhan manusia lain, maka timbullah komunikasi antar manusia." itu dari web,, gampangannya nih KI itu berguna untuk membangun dan mengembangkan rasa percaya diri kita :P

oh iya kemaren paknya juga tanya apa sih gunanya kuliah ??? kebanyakan dari kami nih jawabnya untuk membahagiakan ortu,, membangun daerah asal kalo udah lulus… bla bla bla, tapi kata bapaknya semua itu jawaban yang umum,, sebenarnya niat kita kuliah itu buat cari IP yang tinggi, biar gampang cari uang. hehehe,, sekian post kali ini semoga bermanfaat :D

more articles http://chandrasuryaa.blogspot.com

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Separatis Uang Negara

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

Cara rampok konstitusi dengan berbagai dalih. Uang keamanan, uang operasional, uang saku, uang makan, uang rokok, uang dan uang. Jadilah NKRI di tawarkan dengan beragam harga. Dari harga tinggi hingga harga murah. Harga NKRI di jual ke perusahaan asing dengan payung keamanan aset negara. Begitu juga lahan kambtibmas. Separatisme uang negara menipiskan harapan kedaulatan rakyat dan bangsa.

Papua menjadi subur bisnis ini disamping usaha lainnya yang sering dilakukan oknum oknum berbaju negara. Profesionalisme yang diamanatkan kepada institusi ini rubuh dengan sendirinya akibat prilaku "rampok" oknum tertentu.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Praja mengatakan, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan lembaga terkorup kedua sesudah kepolisian. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia-Pasifik, hanya Indonesia yang parlemennya masuk ke dalam lembaga terkorup.

http://www.tempo.co/KPK-Sejak-2009-DPR-Peringkat-ke-3-Terkorup

Tulisan ini bertujuan untuk menyelamatkan mahalnya korps kepolisian yang di nodai oleh individu didalam tubuh ini agar lebih mandiri dan bermartabat. Bila prilaku baik dan berkenegarawan, tentu harga diri rakyat Indonesia yang diamanatkan kepada kepolisian punya harga. Kami marah jika harga diri kami dijadikan harga untuk para komprador.

Anehnya, ketika rakyat marah dengan perilaku mereka, cap capan (baca: stigmatisasi atau pelabelan miring dan negatif dengan dalih melanggar hukum), di lontar oleh mereka (oknum polisi) demi melindungi prilaku kotor. Cap separatis untuk kalangan Papua, pengganggu keamanan negara bahkan dengan dalih mengganggu masyarakat.

Keberadaan mafia korup yang merampok konstitusi negara sudah meningkat. Adanya oknum oknum rekening gendut. Jakarta sebagai pusat kontrol publik yang begitu kuat saja para perampok masih merajalela. Apalagi Papua, negeri jauh timur Indonesia yang minim kontrol publiknya. Semakin bebaslah, aparat negara menelikung instrument hukum negara bagi kepentingan pribadi, kelompok dan tentunya korps.

Reformasi tahun 1998 lahir dari pertarungan berdarah gerakan rakyat Indonesia. Otonomi Khusus Papua lahir dari pertarungan hidup mati pejuang demokrasi disini. Agenda reformasi menjembatani implementasi otsus dan tentunya instrumen hukum maupun politik mengarah pada semangat dan cita cita reformasi. Walaupun, sebagian kalangan masih skeptis bahwa reformasi ujung ujungnya menggelembungkan kaum reformis semata.

Makan Bunuh

Setelah menilep uang negara maupun memakai kewenangan negara yang melekat, segelintir orang kemudian kenyang. Dengan gendutnya rekening mereka, lama kelamaan uang negara menelan devisit. Makan bunuh, setelah makan lalu bunuh negara. Sebutan makan bunuh sering diplesetkan pada melimpahnya makanan yang di lahap hingga kenyang dan tak bisa jalan. Bisa saja, APNB negara menggemukkan segelintir orang sehingga mengakibatkan negara tak berdaya.

Secara fisik maupun praktik regulasi keadilan hukum, lengkap sudah makan bunuh (perampkan) tersebut. Sebut saja mantan direktur korlantas yang di seret KPK kemudian KPK di serang balik oleh orang orang yang menyatakan menjalankan penegakan hukum. Dalih membela koruptor dengan baju resmi negara menuai protes.

Lanjut kemudian polisi kelas teri (Aiptu) di Papua punya rekening gendut dengan sejumlah bisnis illegal. Proses hukum perkara ini menjadi gonjang ganjing dan cenderung ditutupi. Mengingat penerima dana illegal juga orang dalam sendiri sehingga kehati hatian polisi Papua terkait perkara anak buahnya seakan begitu sakral.

Komitmen Kepolisian dalam penuntasan kasus Aiptu Labora hanya omong kosong," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane di Jakarta, Minggu ( 15/9/2013. Lima bulan berlalu, Kepolisian belum juga menyentuh para pejabat Polri yang diduga menikmati hasil korupsi Labora. Neta mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, dari Januari 2012 hingga Maret 2013 , Labora menyetor uang kepada 33 pejabat Polri. Mereka yang menerima mulai dari Kepala Pospol, Kepala Polsek, Kepala Polres, Propam, Direktur, Ajudan Kapolda, Kapolda Papua, hingga pejabat di Mabes Polri. "Dalam 15 bulan itu, kata dia, Labora mengalirkan dana ke mereka hingga total Rp 10,9 miliar. Ia mengaku memiliki data rekening para penerima uang itu. Aliran dana tersebut diberikan melalui tunai dan transfer," kata Neta.

http://nasional.kompas.com/IPW.33.Pejabat.Polri.Penerima.Dana.Labora.Belum.Tersentuh

Kuasa rakyat sebagaimana di tuangkan dalam konstitusi dasar negara Indonesia, pada pratiknya di berikan kepada para pemangku kebijakan. Harapannya, kuasa yang diberikan itu demi keadilan dan kemakmuran warga negara. Konon, pelimphan kekuasaan warga negara kemudian di kebiri oleh oknum oknum korup dan kotor pula. Mengakibatkan perampokan terhadap konstitusi negara kian nyata.

Polisi Korup Rampok Konstitusi?

Sepertinya, harga NKRI itu nyata sudah. Berupa materi dan bukan jiwa ksatria seorang negarawan yang diberi tugas menjalankan pengayoman dan tentunya menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan negara. Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengamini kalau Polri kekurangan anggaran untuk operasional. Kurangnya anggaran ini juga diduga memicu mudahnya anggota Polri yang menjadi korban penembakan belakangan ini. Timur mengatakan, anggaran untuk Polri memang tidak banyak. kata Timur sebelum melakukan rapat dengan Komisi III DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2013).

http://news.okezone.com/kapolri-penembakan-karena-kurang-biaya-operasional

Demikian pula halnya. Ketika sejumlah perusahaan asing bebas mengeruk kekayaan alam negara, polisis yang bertugas di Papua sibuk memukul mundur para demonstran. Wartawan meliput kasus rekening gendut pejabat polisi Papua, malah di seret dengan ancaman aturan yang tidak masuk akal. Pasukan tempur disiagakan bila ada mobilisasi warga. Sampai sampai Pejuang demokrasi dan konstitusi pun di kebiri sebagai gerakan anti pancasila.

Bisnis illegal prajurit polisi Papua, salah satunya yang kini heboh. Dalam kasus BBM ilegal, sebanyak 1.000 ton solar stok lama yang disita di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, 21 Maret lalu. Sementara untuk kasus kayu ilegal yang melibatkan PT Rotua juga ada tujuh izin pemanfaatan kayu dengan kuota 50 kubik pertahun. Menjual 5 kubik, 10 kubik dengan boat-boat kecil kepada yang bersangkutan karena banyak orang akumulasinya menjadi besar. Terkuak, pengusutan masalah ini kepentingan kami untuk perut. Ini menjadi dilematis masalah sosial, tapi secara hukum menurut pendapat kita ada unsur pelanggaran.

http://regional.kompas.com/Dari.Mana.BBM.dan.Kayu.Milik.Aiptu.Labora.

Seyogyanya angin segar penegakan hukum di gulirkan paska reformasi, sejalan dengan kemauan akan penguatan institusi negara demi tegaknya berbagai aspek. Penegakan hukum, ham dan demokrasi, menjadi tugas berat yang di embankan kepada institusi negara "kepolisian" setelah mandiri dari sebelumnya menyatu dalam ABRI. Kecerobohan yang timbul dikemudian hari setelah regulasi penegakan hukum yang dilimpahkan adalah arena ini begitu subur bagi para maling berseragam nan bersenjata pula.

Separatisme uang negara nyata dan mengancam integritas seluruh nusantara. Perampokan konstitusi negara dengan alasan resmi, bahkan instrumen rekayasa murahan, lebih berbahaya. Ketimbang reaksi warga Papua menuntut hak demokrasi di jalan selalu saja dikebirikan dengan dalih "separatis" oleh oknum tertentu. Para rayap dan tikus tikus uang rakyat seharusnya tahu diri bahwa kejahatan negara yang dilakukan orang dari organ penjaga negara bagaikan musuh didalam selimut yang makin hari melemahkan konstitusi dengan cara merampok harga diri rakyat (uang negara) yang diamatkan kepada mereka.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

FROM THE INVISIBLE WORLD

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

KISAH UTUSAN YUNUS

Perjalanan gaibku kali ini bersama malaikat Jibril yang menjelaskan tentan Utusan Yunus

Berikut penjelasannya;

" Utusan Yunus adalah pria yang menjadi Utusan Tuhan di sebuah perairan terdalam, dirinya merupakan Utusan yang dalam mencari rejekinya dengan menjadi nelayan".

" Kekeliruan yang di lakukan oleh bangsa di negerinya Utusan Yunus ini, adalah manusianya yang masih menyembah laut dan leluhur".

" Utusan Yunus memang terlahir setelah tradisi menyembah laut itu berlangsung cukup lama dan sudah terjadi secara turun temurun. Menyembah laut dan menganggap seluruh makhluk laut adalah Tuhannya dan mereka percaya leluhurnya berasal dari laut".

" Setiap ada ikan berukuran sangat besar, mereka memujanya dan dianggap ikan paling besar seperti Paus atau Hiu adalah Tuhan mereka".

" Jika ada Ikan besar itu terdampar, maka berhari-hari mereka melakukan ritual persembahan di hadapan bangkai ikan Besar yang mati itu dan tak mau berpikir bahwa itu hanyalah bangkai ikan Paus atau Hiu".

" Utusan Yunus mengalami peristiwa yang membuat dirinya ditunjukkan bahwa Ikan Paus bukanlah Tuhan, hingga dalam perjalanan gaibnya dia dimasukkan ke perut Ikan Paus, seolah Utusan Yunus ini di lahap ikan Paus yang dalam tradisi di wilayahnya di anggap sebagai Tuhan atau perwujudan dari leluhurnya manusia".

" Sejak pengalaman dirinya ditunjukkan Tuhan dalam perjalanan gaib, Utusan Yunus kemudian menyampaikan Pesan-pesanNYA dan menunjukkan melalui pengalaman perjalanan gaibnya saat dirinya di telan Ikan Paus bahwa ikan Paus itu hanyalah binatang pemangsa dan pemusnah saja,
Ikan paus hanyalah ikan yang tugasnya menyeimbangkan populasi ikan kecil yang tumbuh sangat banyak agar tidak terlalu memenuhi lautan dan ikan Paus ini memakan ikan-ikan kecil itu agar kehidupan laut menjadi seimbang".

" Meski sempat mendapatkan pertentangan tapi sampai di ujung usianya, Utusan Yunus berhasil merubah tradisi menyembah Ikan paling besar di perairan terdalam itu dan menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Satu, Sang Maha Pencipta alam semesta dan seluruh isinya".

Baiklah sahabatku terkasih, kisah perjalanan gaibku kali ini
Semoga menjadi renungan,

Salam damai sahabatku, kasihku untukmu semua
Semata karenaMu Tuhanku, kusampaikan kebenaranMu

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

fakta tentang Malaysia yang sepertinya selama ini selalu ditutupi

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

Fakta ini adalah fakta nyata yang memang sebenarnya sangat merugikan Malaysia bila negara tersebut menebar konflik dengan negara lain di dunia ini. Apa saja itu?

1. Pengakuan secara jujur dari Datuk Anwar Ibrahim pada NewYork Times, bahwa sebagian besar pemimpin Malaysia terlalu pongah dan sombong meskipun sebenarnya Malaysia adalah negara lemah dan korup sehingga tidak bisa menghargai negara-negara tetangganya.(Di Indonesia ada KPK)

2. Terbatasnya akses informasi dari media informasi (surat kabar, televisi dan lain-lain) bagi rakyat Malaysia sehingga hanya sedikit saja informasi mengenai negara-negara tetangga yang dipunyai. Hal ini menyebabkan hidup rakyat Malaysia seperti katak dalam tempurung. Akibatnya, mereka merasa pintar padahal sesungguny a hidup dalam kemalasan dan kebodohan yang teramat sangat. Nilai-nilai demokrasi yang dicapai oleh negara tetangganya tidak banyak diketahui oleh rakyat Malaysia. Hal ini memang disengaja oleh pemerintah mereka agar rakyat tetap bodoh sehingga tidak membahayakan kekuasaan mereka.(Malaysia negara demokrasi????)

3. Menurut analisis Robert C. Lie (Times magazine, June 2007), fenomena yang berlaku di Malaysia ini dalam istilah psikologi merupakan mekanisme pertahanan diri. Intinya, adanya kelemahan, kebodohan, serta kegagalan bangsa Malaysia mengaktualisasikan diri sebagai suatu bangsa yang bisa dihormati oleh bangsa lainnya menyebabkan mereka berusaha sekuat tenaga membalik penilaian tersebut dengan memberikan stigma yang lebih jelek terhadap negara tetangganya.

4. Analisis dari Dinas Rahasia Russia (2006) terhadap fenomena teroris Dr. Azahari dan Nurdin Moh. Top, menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah merupakan kaki tangan / agen rahasia Malaysia bekerjasama dengan CIA disusupkan ke Indonesia untuk mencegah fenomena kebangkitan Islam moderat di Indonesia. Seperti Analisis dari CIA, keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia yang diikuti dengan kebangkitan Islam di Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai Negara besar dan maju di regional Asia Pasifik. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Malaysia yang berupaya menjadi pemimpin di wilayah ini namun tidak memiliki kemampuan sama sekali. Kepentingan USA terhadap wilayah ini juga akan terganggu bila Indonesia berhasil muncul menjadi Negara besar dan maju di kawasan ini.

5. Dalam era globalisasi dewasa ini, peperangan bukan lagi menjadi suatu kunci bagi memenangi suatu persaingan. Justru saat ini yang dibutuhkan adalah soft power. Keunggulan budaya salah satunya. Dalam banyak hal ini jelas sekali keunggulan budaya Indonesia atas Malaysia. Lagu-lagu Indonesia banyak membanjiri Malaysia, bahkan menjadi top chart di negara mereka. Belum lagi hasil-hasil budaya lainnya seperti film, kerajinan, pencak silat, kebudayaan tradisional, dan lain-lain. Arsitektur misalnya, sudah menjadi pengetahuan umum bila menara kembar Petronas mencontek dari desain Candi Prambanan di Indonesia. Fenomena ini diakui oleh budayawan serta banyak artis Malaysia, salah satunya adalah Amy yang begitu gundah atas membanjirnya produk budaya dari Indonesia ke Malaysia

6. Tidak ada satupun kurikulum mancanegara yang memasukkan mata pelajaran bahasa Malaysia kedalam kuliahnya, satu-satunya turunan dari bahasa melayu yang dijadikan kurikulum pendidikan bahasa asing adalah bahasa Indonesia.(University di Australia, Belanda, Rusia, China, Jepang, Eropa, USA). Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang berpotensi semakin besar pemakaiannya di dunia (UNESCO).

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

FROM THE INVISIBLE WORLD

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

TURUNNYA PETUNJUK KEBENARAN TUHAN

Perjalanan gaibku kali ini bersama malaikat Jibril yang menjelaskan tentang turunnya Petunjuk Kebenaran Tuhan.

Berikut penjelasannya;

" Petunjuk Kebenaran Tuhan pertama kali di buat oleh Utusan Muhammad, tapi karena Utusan Muhammad berasal dari negeri Arab, maka Petunjuk Kebenaran Tuhan itu diberi nama Al Quran, menyesuaikan dengan bahasa di negerinya".

"Dulu, saat pertama kali Petunjuk Kebenaran Tuhan itu di Turunkan memang bertepatan pada saat Bulan suci, meski pada saat itu belum ada Ajaran atau perintah untuk melakukan ritual ibadah puasa,

tapi pertama kali Pesan Tuhan yang diturunkan adalah diperintahkanNYA kepada Utusan Muhammad agar dirinya belajar membaca dan menulis karena setelah itu seluruh Pesan-Pesan Tuhan dan GaibNYA termasuk perjalanan gaibnya akan dituliskan dan disebar luaskan agar di ketahui seluruh umat manusia di dunia".

" Jadi kalau di sebutkan bahwa peristiwa malam di turunkannya Al Quran bukanlah secara sekaligus tapi bertahap, dan memang pada Bulan Suci merupakan bulan yang sangat istimewa bagi seluruh Utusan Tuhan jika dirinya hendak menyampaikan Pesan-PesanNYA yang di tuliskan berdasar pengalaman gaib yang di alaminya".

" Peristiwa turunnya Pesan Tuhan yang pertama kali yang dalam bahasa Arab di sebut dengan Nuzullul Quran, merupakan peristiwa yang paling mendebarkan bagi Utusan Muhammad, meski sebenarnya dirinya sejak di lahirkan sudah terbiasa berbicara dan melihat gaib-gaibNYA tapi ketika bertemu denganku yang membawa Pesan Tuhan, hal ini membuat dirinya ketakutan dan menggigil tanpa dapat di cegahnya sendiri".

" Hampir semua Utusan memiliki reaksi yang sama, ketakutan, menggigil dan meringkuk di selimutnya sambil menangis karena bukan hal yang mudah baginya ketika dirinya sudah menjalankan tugas-tugasnya , maka itu artinya dirinya harus meninggalkan segala keduniawiannya dan hanya menjalankan apa yang diperintahkanNYA saja".

" Tapi Utusan tetaplah Utusan Tuhan, meski awalnya begitu ketakutannya, lambat laun dirinya tak dapat lagi ragu dengan apa yang ditugaskan Tuhan dan terus menyampaikan apa yang di Pesankan oleh Tuhan dengan segala resikonya, semata bertujuan agar manusia-manusia yang telah melakukan kesalahan dan kekeliruan di negeri itu mau menyadari bahwa tradisi dan budaya yang mereka anut dan yakini itu telah sesat dan mengingkari Tuhan".

" Begitu pula di jaman sekarang terhadap Utusan yang disebut Ratu Adil, meskipun dirinya perempuan tapi pengorbanan dan penderitaan yang di alaminya saat harus meninggalkan keduniawiannya dan hidup hanya semata karena kehendakNYA sempat membuatnya sakit dan menjadi kurus".

" Tapi meskipun demikian, Ratu Adil ini tetap menjalankan apa yang telah di Kehendaki Tuhan kepadanya dan menyampaikan apapun yang di Pesankan oleh Tuhan dan gaib-gaibNYA melalui perjalanan gaibnya setiap hari, meski sakit, meski dalam keadaan sibuk atau dirinya sedang memiliki tugas sendiri sebagai manusia yang harus mencari dan mendapatkan rejekinya dan hanya berada di jalanNYA".

" Ratu Adil ini meski hanya bekerja semata untuk bertahan hidup, dan terkadang kekurangan tapi selalu ditunjukkan kepada seluruh sahabat-sahabatnya bahwa segala yang di terimanya adalah karena Tuhannya, bahwa rejeki itu tak akan pernah bisa di akalkan karena Tuhan dapat memberikan rejeki bisa dari manapun dan cukup tanpa harus mengemis, tanpa harus mengambil yang bukan haknya dan tanpa meminta-minta".

" Perempuan yang di jaman ini selalu dianggap sebagai makhluk Tuhan yang dapat di pedaya, direndahkan dan di hina, tapi Utusan Ratu Adil menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan manusia yang disebut perempuan itu sebagai makhluk yang rendah yang bisa dipedaya oleh kaum pria karena sesungguhnya Tuhan menciptakan manusia itu sama, sama-sama di beri raga meski dengan bentuk yang berbeda, sama-sama diberi akal -hati dan banyak sifat yang dapat dipergunakan untuk mencari kebaikan semata untuk Tuhannya dan sama-sama memiliki kodrat masing-masing yang tujuannya agar dapat saling mengisi dan ber Etika".

" Sama seperti Utusan-Utusan sebelum dirinya, Utusan Ratu Adil juga menuliskan perjalanan gaibnya secara istimewa hanya di bulan Suci karena bulan Suci itu hanya ada Tuhan dan gaib-gaibNYA yang putih saja, sementara makhluk hitamNYA telah di jauhkan dari manusia hingga Bulan Suci berakhir nanti".

" Penulisan Ulang Petunjuk Kebenaran Tuhan oleh Ratu Adil, semata agar manusia banyak belajar tentang Petunjuk Kebenaran Tuhan yang pernah dituliskan Utusan Muhammad dengan bahasa negerinya sendiri yaitu Indonesia, sekaligus melengkapi kekurangan yang terjadi hingga banyak pengikut Utusan Muhammad yang salah dalam menafsirkan Pesan-Pesan Tuhan dan Ajaran-ajaranNYA yang disebabkan manusia di negeri Indonesia ini tak berpikir sendiri dengan akal dan hatinya, justru membenarkan penafsiran para tukang tafsir Al Quran hingga terbelok jauh dari hakikat Al Quran yang sesungguhnya".

" Banyak manusia di jaman sekarang yang salah dalam memaknai tentang Pesan Tuhan yang pertama kali adalah diperintahkanNYA kepada Utusan Muhammad agar belajar membaca semata agar dirinya tahu benar dan paham benar dengan apa yang hendak di sampaikannya kelak melalui Tulisannya,

tapi yang terjadi di negeri Indonesia ini Petunjuk Kebenaran Tuhan justru di baca dalam bahasa Arab dengan pemikiran akan mendapatkan pahala jika membacanya bahkan setiap huruf Arab yang dibacanya diyakini memiliki nilai pahala

dan bukan berpikir bahwa yang dimaksudkan dari pada Petunjuk Kebenaran Tuhan itu dibaca adalah bukan di baca dengan bahasa Arab tapi dengan bahasanya sendiri dan diterjemahkan,

kemudian manusia ini berpikir, mengkaji dan mempelajari sendiri apa sebenarnya yang telah di Pesankan Tuhan untuk seluruh Umat manusia yang ada di BumiNYA sebagai pedoman dirinya dalam menjalani hidup".

" Kekeliruan inilah yang sampai sekarang masih berlangsung setelah sekian lama terus saja di ajarkan sejak kecil kalau anak-anak sudah disuruh dan diperintahkan untuk mengaji meski anak-anak itu bukanlah di ajak untuk mempelajari tentang Petunjuk Kebenaran Tuhan tapi membaca Al Quran dalam bahasa Arab yang tentu saja anak-anak itu tak akan pernah paham apa yang dibacanya tapi manusia yang sombong dan angkuh yang tak mau berpikir dan belajar dengan sebenar-benarnya ini justru membenar bahwa tradisi mengaji dalam bahasa Arab itu sudah merupakan kebenaran meski tahu tak ada manfaatnya sama sekali dan keliru".

" Tulisan berhuruf Arab menjadi di sakralkan padahal Tuhan sama sekali tak membuat dan menyuruh atau memerintahkan hamba-hambaNYA yang ingin tahu tentang apa saja Petunjuk Kebenaran Tuhan itu harus sesuai dengan bahasanya Utusan Muhammad tapi di mudahkan sendiri dan mempergunakan bahasanya sendiri-sendiri karena Tuhan telah memberikan akal-hati kepada manusia semata agar dirinya mau berpikir sendiri untuk kebaikannya sendiri".

" Akhirnya di jaman ini yang telah banyak melakukan kekeliruan terhadap Tuhan dan mengingkaran terhadap segala Petunjuk KebenaranNYA semakin hari semakin parah dan semakin jauh dari Tuhan".

" Syariat atau tata cara ibadah yang diperintahkan akhirnya hanya menjadi ritual saja, setiap ayat atau bacaan Dzikir dibacakan akhirnya hanya menjadi semacam mantra yang diucapkan tanpa hati dan tanpa jiwa sedikitpun".

"Tuhan hanya di buatkan Simbol bertuliskan Huruf Arab tapi perbuatan manusianya tak menunjukkan jika dirinya sudah sangat iman dan mengenal hakikat Tuhannya Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta".

" Islam hanya dipergunakan sebagai cara bagi manusia untuk memusuhi sesamanya yang berbeda tata cara dalam beribadah".

" Islam hanya di jadikan kedok untuk melakukan perbuatan yang menyakiti dan merugikan sesamanya dengan mengatas namakan Perjuangan atau Jihad, sungguh ini sebuah kekeliruan yang sulit untuk diampuniNYA".

" Pengikut Utusan Muhammad hanya mengenal tentang agama yang dibawa dan di ajarkannya tapi sama sekali tak meniru mengapa Utusan Muhammad menyampaikan ajaran-ajaran itu untuk seluruh manusia ciptaan Tuhan dan bukan hanya untuk manusia yang beragama Islam saja".

" Manusia di jaman sekarang satu sama lain saling menghujat, melontarkan perkataan-perkataan yang tak selayaknya diucapkan oleh manusia yang beriman bahwa Tuhannya Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Melihat tapi justru menjadi pembenar bahwa menyampaikan dengan cara-cara keji , kasar dan keras adalah kebenaran dan menganggap sesamanya itu bukanlah manusia seperti dirinya yang sama-sama di ciptakan Tuhannya".

" Petunjuk Kebenaran Tuhan yang terus di sampaikan kembali oleh Ratu Adil semata agar manusia mau kembali kepada hakikat Petunjuk Kebenaran Tuhan yang sebenar-benarnya dan tak lagi dibelokkan hingga jauh menyimpang dan keliru".

" Tujuan dari pada Penulisan Petunjuk Kebenaran Tuhan itu semata agar manusia tahu bahwa Tuhan itu bukanlah hanya sebuah simbol bertuliskan huruf Arab tapi harus di imani karena jika manusia itu sudah beriman kepada Sang PenciptaNYA, maka manusia akan mengukur dirinya dan menilai apakah perbuatan yang di lakukannya itu benar atau salah, semata agar tidak terjadi kekacauan yang mengakibatkan kerusakan akhlak terhadap manusia di generasi yang berikutnya".

" Ketika manusia sudah menganggap bahwa ayat Tuhan saja bisa di jual untuk kepentingannya sendiri, maka sudah pasti manusia-manusia ini sebenarnya sudah menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada, yang bisa di tipunya dan manusia-manusia ini menipu Tuhannya hanya dengan menunjukkan pakaiannya saja jika dirinya orang Islam tapi sama sekali tak BerTuhan dengan sebenar-benarnya".

" Ingat!, tak mungkin ada Utusan diturunkan jika manusia di dalamnya tidak melakukan kekeliruan yang sangat fatal, meski dijaman ini sudah disebut jaman modern tapi manusia-manusianya sama sekali menjauhkan dirinya dari Tuhan dan mengakalkan bahwa Tuhan itu hanyalah sebuah simbol hingga manusia itu sama sekali tak pernah takut kepadaNYA dan justru berbuat kekeliruan secara bersamaan hanya karena menganggap dirinya paling baik, paling suci, paling benar dan paling hebat dibanding orang lain bahkan menyetarakan dirinya sama seperti Tuhan yang bisa berbuat sewenang-wenang dan memerintah hamba-hambaNYA tanpa Etika sedikitpun".

" Negeri yang sebenarnya sangat subur ini menjadi rusak karena kesombongan manusianya yang tak mau berpikir, yang tak mau beriman kepada Tuhannya dan BerTuhan, tahunya hanya dirinya punya agama dan memuja agamanya tapi sama sekali tidak memuja Tuhannya, meski telah di ajarkan bahwa agama hanyalah cara bagi manusia untuk bisa mengenal Tuhannya dengan Petunjuk KebenaranNYA yang dituliskan oleh Para Utusan-UtusanNYA tanpa kecuali.

Dan Petunjuk Kebenaran Tuhan di pelajari seluruh umat manusia dan bukan hanya milik pengikut Utusan Muhammad karena seluruh manusia yang ada di bumi ini adalah hamba-hambaNYA dan ciptaanNYA karena Tuhan Hanya Satu dan Maha Satu dan Satu-satunya yang menciptakan manusia, langit bumi beserta isinya".

Baiklah sahabatku terkasih ,kisah perjalanan gaibku kali ini

Semoga menjadi renungan,

Salam damai sahabatku, kasihku untukmu semua

Semata karenaMu Tuhanku, kusampaikan KebenaranMu

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Tradisi

Posted: 16 Sep 2013 11:24 AM PDT

Pernah di busway transjakarta semanggi-pluit saya bercakap sedikit dengan seorang pria yang duduk tepat di samping kanan saya. Awal mulai percakapan dia menanyakan asal saya apa benar dari jawa? Solo atau jogja. Mungkin dari warna dan wajah saya sudah tercetak kejawaannya jadi tak heran dia bertanya begitu apalagi saya masih kagok dengan bahasa gaul anak Jakarta. Saya baru di kota metro ini sekitar 5 tahun dan memang jujur dalam keseharian saya masih lebih suka pakai bahasa jawa , entah saya masih merasa sulit melepas kejawaan yang mengalir di dalam darah tubuh ini atau mungkin lebih karena faktor kebiasaan. Namun mungkin juga lebih ke prinsip.

Tanpa saya minta dia memperkenalkan asal usulnya. Saya tak heran waktu dia bilang masih keturunan jawa kalau dilihat dari fisiknya berhidung mancung tapi tak terlalu menjulang seperti orang asing kebanyakan, Sang nenek yang ternyata lahir dan besar di kota yang sama dengan saya. Solo. Sekarang dia ingin sekali mempelajari tradisi jawa atau kejawen. Dia mengaku lahir dan besar di belanda, baru di Indonesia sekitar tiga bulan ini. Sebelum sempat saya bertanya dia sudah mengaku kalau di belanda ibunya sering mengajaknya berbicara bahasa Indonesia. Pantas bahasa Indonesia fasis meski masih terdengar kaku .

Dari caranya bicara tentang kebudaya jawa sepertinya dia banyak tahu tentang budaya jawa dari buku buku atau mungkin juga dari cerita ibunya yang lahir dan besar di solo, baru setelah menikah ikut suami menetap di belanda. Tanpa basa basi dia mengungkap kekagumannya akan perempuan jawa. Perempuan jawa kuat kuat, patuh setia pada lelaki. Mendengar itu saya hanya tersenyum ala kadarnya, entah merasa tersanjung atau malah sebalikinya, suatu pukulan.

Sampai halte jembatan besi dia pamit turun dan sebelum berdiri dari tempat duduknya dia berujar. "Sayangnya, masyarakat jawa sendiri kurang menghargai budayanya. Mereka sekarang mulai banyak terpengaruh kehidupan kota mungkin karena kebayakan dari mereka merantau ke Jakarta ya?"

Lagi lagi saya merasa tertohok, mungkin memang ada benarnya persepsi lelaki yang bahkan namanya saja belum saya ketahui.

Perempuan jawa memang lebih setia dan patuh ke suami tapi apa arti setia itu sendiri jika dalam berumah tangga tak ada ketidakadilan, suami punya simpanan lain bahkan menikah lagi atau istilah umumnya poligami tapi dalam istilah poligami, istri memberi ijin tapi kalau tanpa ijin? Dan tahu tahu suami memiliki anak dari perempuan lain. Apa masih pantas perempuan masih memilih diam menangis berharap suaminya pulang atau setidaknya bukan pulang untuknya tapi untuk anak mereka. Lagi lagi saya bertanya apa itu sebuah kesetian, perempuan kuat ?

Saya ingat salah satu karya Pramudya "Bumi Manusia" dimana salah satu tokohnya bernama Nyai ontosoro. Wanita yang digambarkan hidup dengan dendam karena dijual oleh orang tuanya ke orang belanda dan dendam itu menjadikannya wanita yang kuat meski ia tak bisa lepas dari gundik.

Saya juga ingat cerita nenek ketika mau tidur. Dulu sempat bercerai, kakek menikah lagi dan waktu itu anaknya baru satu, ibu. Nenek berujar tak apa kakek nikah dan dia sendiri tidak ingin menikah lagi, beliau yakin pasti kakek ingat anaknya dan akan kembali. Prediksinya benar , tak ada setahun kakek datang minta rujuk dan sekarang memiliki anak enam, cucu dua belas dan buyut tiga. Kakek meninggal waktu aku belum lahir, waktu itu kakak keduaku baru berusia tujuh bulan. Nenek tidak juga menikah sampai sekarang usiaku sudah masuk 23 dan kakak keduaku 26 tahun.

Mungkin waktu jamannya nenek saya masih percaya banyak perempuan yang masih mau dimadu atau bahkan saat sang suami sekali sekali ketahuan jajan masih bisa memafaatkan. Mungkin mereka lebih mempertimbangkan masa depan anak atau sebuah aib menjadi janda dan menikah lagi.

Namun di jaman sekarang dimana ada "Emansipasi Wanita" masih adakah perempuan yang diam menangis ketika mengetahui suaminya ada main dengan perempuan lain. Apakah mereka tidak melayangkan gugatan ketidakadilan ini? Ketika banyak perempuan yang tidak hanya duduk di rumah mengurus suami dan anak anak.

Kemarin saya dapat kabar dari teman kecil yang menikah dan punya anak yang sekarang duduk dibangku SD kelas 2, rumah tangganya sedang bermasalah. Dia memang menikah saat usia baru mengijak 17 tahun, baru dapat KTP dan suaminya berusia sepuluh tahun di atasnya.

Dia menikah bukan karena paksaan tapi memang benar, mereka menikah karena perjodohan bahkan tanpa melaui proses pacaran. Bertemu sebulan langsung nikah. Waktu itu saya sempat heran, bagaimana sampai temanku itu mau padahal dari segi usia masih waktunya asyik main menikmati masa remaja. Tapi memang benar pengalaman hidup dan lingkungan sekitar kita, membuat kita jauh lebih dewasa dalam memandang hidup.

Teman saya itu dari SD Ayahnya sudah meninggal dan dia anak perempuan satu satunya. Ibunya seperti hal yang kebanyakan perempuan di daerah saya. Tidak menikah lagi. Jadi wajar saat saya masuk sekolah menengah pertama, dia memilih berkerja membatu ibunya berdagang dan akhirirnya menerima perjodohan.

Sedikit memuakkan, karena di daerah saya punya kecenderungan ketika ada gadis yang baru besar sedikit dan tak melanjutkan sekolah pasti ada yang datang melamar kadang tanpa pandang usia mereka yang masih terlalu belia utuk membuang masa remaja. Bahkan ada yang masih duduk di bangku sekolahpun sudah dilamar.

Ternyata suami teman saya itu sudah tujuh bulan lebih tak pulang ke rumah dan lebih mirisnya lagi dia pulang ke rumah perempuan yang jarahnya tak jauh. Hanya beda kecamatan. Selama tujuh bulan dia tak menengok anaknya apalagi memberi nafkan.

"Saya bertahan karena anak". Itu alasan teman saya masih menanti bahkan berharap suaminya sadar dan kembali membangun rumah tangga yang bisa dibilang sudah karam.

Saya tak heran dengan pendirian yang teman saya pilih itu. Sebab 99% perempuan di daerah saya memilih memaafkan suaminya atau seperti teman baru saja di busway itu bilang "memilih setia". Bahkan ada yang ditinggal sampai bertahun tahun memilih sendiri dan tak pernah menuntut cerai.

Kadang saya berpikir aib besarkah bercerai itu? Hingga teman saya itu harus memilih diam dan pasrah. Atau memang karena tradisi yang terlanjur dipelihara turun temurun?. Mungkin saja teman saya itu benar "Demi Si Buah Hati" namun saya sedikit meragukan jika kelak anaknya dewasa akan bangga dengan pilihan ibunya itu.

"Banyak faktor, selain anak, ada juga cinta, dan ekonomi. Tapi intinya kalau perempuan tidak terlalu bergantung sama suami, dia punya banyak pilihan." Itulah jawaban dari salah satu redaktur tempat saya berkerja. Kebetulan dia sudah berumah tangga sekitar 5 tahun.

Sebenarnya semua orang punya banyak pilihan untuk menentukan nasibnya sendiri. Dan kekuatan seseorang itu berbeda beda. Jadi tak heran ketika redaktu saya itu menjawab "Saya dan suami dah sepakat, jika salah satu dari kami melakukan itu, (perselingkuhan) konsekuensinya adalah perpisahan " Wanita karir pasti akan lebih condong memilih perpisahan karena dari segi ekonomi mereka merasa mampu sedang cinta itu bisa ditambah dan dikurangi kadarnya. Bahkan bisa hilang atau berlainan kutup menjadi benci.

Namun tiba tiba saya ingat kata kata salah satu teman laki laki. Jika mereka para lelaki itu kadang melakukan itu karena alasan perpisahan. Mereka ingin istrinya dulu yang memulai kata perpisahan karena mereka tak mau berkata langsung tanpa alasan. Jadi tak salah ada seorang perempuan yang ditinggalkan suaminya hampir 25 tahun tanpa diberi surat cerai dan perempuan itu juga tak menikah lagi. Ketika sekarang dia mau menikah lagi baru mengurus surat cerai. Padahal suaminya sudah berumah tangga dan punya anak cucu.

Teman saya itu selain jadi ibu rumah tangga juga bekerja dan saya melihat sikapnya itu dan juga perempuan perempuan lain di daerah saya karena tradisi yang sudah turun temurun terpelihara di daerah saya. Tentu setiap orang punya sikap yang berbeda beda dan perceraian secara agama memang hal yang harus dihindari.

***

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar