Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 22 September 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


[Humor] Ini Alasannya Garuda Muda Kita Menang !

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

Wah, wah, wah … malam ini pasti anda semua pada merasa bangga dan terharu ya?. Karena Tim (bola) Garuda Muda Indonesia U-19 berhasil menorehkan sejarah dengan menjuarai ajang AFF, iya kan?. Pasti dong !!, saya juga merasa bangga + gembira nih. Bangga sekali, terus terang !. Saking bangganya, sampai nulis saja kalimat ini saya masih senyum-senyum. Padahal kalau di pikir pertandingan final AFF sudah selesai beberapa jam yang lalu.

"Aku bangga !"

"Aku bangga !"

"Garuda Muda Yesss ….!",

""Terima Kasih ya Allah atas kemenangan itu"

Eh, tapi tunggu dulu, tahu tidak alasannya kenapa Tim Sepak Bola Muda Indonesia bisa menang?.

"Karena permainannya bagus?". Ah bukan !

"Karena kerja sama tim yang apik?". Ah bukan juga !

"Karena ketahanan stamina para pemain?". Ala bukan itu !

"Karena kepiawaian kiper menahan tendangan pinalti?". Duh itu mah kebetulan saja.

"Karena mental para pemain bagus saat meng-eksekusi tendangan pinalti?". Ah, masih salah !

"Karena kehebatan sang pelatih memoles tim?". Ah, salah lagi !

"Karena doa seluruh masyarakat Indonesia?". Lagi-lagi anda salah !

-

-

-

-

-

-

Terus karena apa dong ???

-

-

-

-

-

# (berbisik), jangan bilang-bilang ya, ini rahasia lho !

"Itu karena tidak ada Pak SBY yang nonton langsung pertandingan FiNaL, coba kalau dia ada, kaya kemarin-kemarin, kemungkinan Tim bola kita kalah lagi, jadi Runner Up lagi kaya yang lalu-lau"

-

-

Masuk akal nggak ??, kalau tidak, ya ngapain mikir !!, ketawa aja kaliiii …………

______________________

NB :

Tulisan ini hanya humor belaka. Tidak ada satu pun fakta yang bisa menunjukkan kalau kemenangan Tim sepak bola muda Indonesia memenangi piala AFF karena ketidak hadiran SBY nonton secara langsung. TERIMA KASIH … Salam Humor _ Salam Bangga pada GARUDA MUDA INDONESIA !!

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Jebred Indonesia Juara AFF U19

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

REP | 23 September 2013 | 00:38 Dibaca: 14   Komentar: 0   0

Dengan semangat penuh perjuangan akhirnya Indonesia Juara AFF U19. Menumbangkan Vietnam lewat adu pinalti di Gelora Delta Sidoarjo (9/23). Setelah waktu pertandingan normal 90 menit masih kuat dengan skor kacamata. Dilanjutkan ekstra time 2×15 menit masih kacamata juga. Pokoknya semangat Garuda Muda memang benar-benar "mangprang". Penonton dan suporter semakin deg-deg serr yakin gak yakin Indonesia Juara. Hingga drama adu pinalti membuat aliran darah serasa berhenti. Drama ini bikin semua orang tertuju tajam dengan penuh do'a, sesekali bersorak sorai saat bola masuk dan menjauhi gawang. Hingga akhirnya sepakan Ilham Udin berhasil memecahkan telur Kemenangan Garuda Muda dengan skor 7-6 untuk Indonesia. Dan Vietnam pun "tersered" akibat di Jebreed Indonesia.

Momen ini sangat luar biasa dan bersejarah. Sangat membanggakan dan bersyukur bisa menyaksikan langsung Indonesia mengangkat Trophy Kemenangan. Khususnya Timnas Indonesia U19 benar-benar Garuda Emas Indonesia masa depan. Momen ini menjadi perekat yang semakin menguatkan rasa Nasionalisme dari Sabang sampai Merauke . Menyatukan setiap pulau, mengikat rasa persaudaraan setiap suku bangsa Indonesia.

Semangat Garuda Muda Indonesia, semangat Generasi Emas Indonesia. Yoi, Indonesia Bisa, Kita Pasti Bisa!. Mimpi telah terbukti, Harapan telah diraih dan saatnya Garuda mengepakan sayap untuk terbang lebih tinggi. Membawa Indonesia ke puncak kemenangan tertinggi dibumi ini.

rekaman babak adu penalti (sumber: Kompas.com)

Vietnam

Indonesia

2-Le Van Son

Gol

5-Muhammad Fatchu Rohman

Gol

3-Tran Huu Dong Trieu

Ditepis

6-Evan Dimas Darmono

Ditepis

18-Hoang Thanh Tung

Gol

19-Zulfiandi

Ditepis

8-Nguyen Tuan Anh

Melambung

7-Muhammad Dimas Drajad

Gol

14-Lam Thi Pong

Gol

11-Hendra Sandi Gunawan

Gol

6-Nguyen Huu Anh Tai

Gol

16-Hansamu Yama Pranata

Gol

11-Phan Thanh Hau

Gol

2-Putu Gede Juti Antara

Gol

9-Nguyen Van Toan

Gol

15-Maldini

Gol

15-Pham Duc Huy

Ditepis

20-Ilham Udin Armaiyn

Gol

#IndonesiaJuara

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Timnas Indonesia Juara, Tapi Bukan Pemenangnya?

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

Babak final Piala AFF U-19 antara timnas Indonesia dan Vietnam sudah berakhir. Apakah Mbah Mupeang menonton pertandingannya sejak menit pertama?. Tentu saja tidak. Kenapa?. Lagi banyak kerjaan. Cuma sekali-kali aja melongok tipi, lihat sebentar…ooooo, masih belum ada gol, toh?.

Sempat juga terpikirkan, sedikit. Main bolanya pakai otak gak sih?. Kenapa belum ada gol juga?. Tapi lantaran tidak menyaksikannya sejak awal tentu tak elok untuk mengatakan pakai otak atau tidaknya. Balik lagi berkutat dengan kerjaan. Masih penasaran, tak lama kemudian balik lagi nengok tipi. Masih juga belum ada gol.

Meski sudah diadakan perpanjangan waktu 2×15 menit skor tetap imbang 0-0. Terpaksa wasit memutuskan pemenangnya lewat adu panco.

Eng ing eeeng…siapa nih yang bakalan menang adu panco?. Ternyata eh ternyata, sepakbola belum berubah. Masih lewat tendangan adu pinalti untuk menentukan siapa pemenangnya. Masih cara lama, belum ada perubahan.

Teringat kata-kata orang bijak yang kepalanya pitak. Semuanya berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Kali ini orang bijak yang kepalanya pitak salah. Terbukti, masih belum berubah. Masih ditentukan lewat adu tendangan pinalti, bukan adu panco.

Apakah selama adu tendangan pinalti Mbah Mupeang menontonnya sejak awal?. Kali ini kerjaan tinggalkan dulu. Dulu atau sekarang?. Maksudnya sekarang, meski dulu sempat juga lihat timnas Indonesia melakoni drama adu tendangan pinalti dan hasilnya timnas Indonesia kalah.

Apakah kali ini timnas Indonesia kalah lagi?.

Kalah sih tidak, tapi tidak layak juga disebut sebagai pemenangnya. O la la!. Siapa pemenangnya?. Vietnam?. Bukan juga. Bukan timnas Indonesia atau Vietnam pemenangnya, tapi penyiar tipinya. Brisik banget penyiarnya!.

Saat Mbah Mupeang melongok sebentar tadi, penyiar televisi sudah brisik dengan kata-kata lebay pembangkit semangat. Segala macam doa dan permohonan dipanjatkan. Seluruh rakyat Indonesia diminta berdoa oleh penyiarnya.

Kembali orang bijak yang kepalanya pitak salah. Ternyata masih ada lagi yang belum berubah. Sejak jaman kuda gigit tahu, tempe dan oncom, penyiar tipinya masih sama. Masih sama meminta seluruh rakyat Indonesia berdoa untuk kemenangan timnas Indonesia. Ditambah kata-kata lebay pembangkit semangat, tapi bikin eneg perut ini.

Betul sekali, babak final Piala AFF U-19 sudah berakhir dan pemenangnya bukan timnas Indonesia atau Vietnam, melainkan penyiar tipinya.

*****

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Tugas Berat Kembali Menanti Garuda Muda Setelah Juara AFF

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

Selamat kepada seluruh pemain dan pelatih skuad Garuda Muda, timnas Indonesia U-19. Malam tadi, Evan Dimas dkk berhasil menghapus dahaga gelar yang sudah lama dirasakan pecinta sepakbola Indonesia. Terhitung sejak meraih medali emas di Sea Games 1991, timnas Indonesia belum bisa meraih juara kembali. Dan tercatat sudah tiga kali timnas Indonesia masuk final, di kandang sendiri pula namun selalu gagal menggapai mahkota juara. Namun malam ini, skuad asuhan pelatih Indra Sjafri seakan membangkitkan asa dan harapan, bahwa sepakbola Indonesia mampu bangkit kembali, dengan meraih gelar juara piala AFF U-19.

Sayangnya, anak asuh Indra Sjafri tak bisa berlama-lama menikmati kesuksesan mereka. Karena tugas berat kembali menanti di awal bulan Oktober nanti. Saat itulah genderang perang kualifikasi piala AFC U-19 tahun 2014 kembali ditabuh. Dan beruntung, Indonesia kembali mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah babak kualifikasi grup G, yang oleh PSSI akan diselenggarakan lagi di stadion Gelora Delta Sidoarjo dan stadion Petrokimia Gresik.

Dalam kualifikasi AFC Cup U-19 ini, Indonesia tergabung satu grup bersama Korea Selatan, Filipina dan Laos. Melihat komposisi grup ini, peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final nanti lumayan berat. Dengan peraturan hanya juara grup dan satu runner up terbaik di setiap grup, serta mengingat adanya lawan berat Korea Selatan, maka peluang timnas U-19 untuk lolos ke putaran final mungkin bisa dicapai lewat persaingan runner up terbaik. Namun, tetap saja skuad Garuda Muda tak boleh meremahkan Filipina, serta Laos yang baru saja berhasil masuk semifinal AFF U-19 sebelum dikandaskan Vietnam.

Mengingat waktu pelaksanaan kualifikasi yang sangat dekat, ada baiknya jika PSSI tetap mempertahankan komposisi pemain serta pelatih saat ini. Dalam beberapa pertandingan di AFF U-19 kemarin, terlihat para pemain timnas sudah mulai padu dan tanggap dengan strategi dari pelatih Indra Sjafrie. Merubah komposisi pemain, apalagi pelatih jelas sangat riskan karena waktu persiapan yang cenderung mepet.

Semoga skuad Garuda Muda bisa meneruskan kecemerlangan mereka, dan membawa timnas U-19 melaju ke babak final AFC Cup U-19 untuk pertama kalinya.

Kualifikasi Piala Asia - Group G

KOREA REPUBLIC
INDONESIA
LAOS
PHILIPPINES

08-10-2013
KOREA REPUBLIC vs PHILIPPINES - 15:30
Stadion Gelora Delta, Sidoarjo

INDONESIA vs LAOS - 19:30
Stadion Gelora Delta, Sidoarjo

10-10-2013
LAOS vs KOREA REPUBLIC - 15:30
Stadion Petrokimia, Gresik

PHILIPPINES vs INDONESIA - 19:30
Stadion Petrokimia, Gresik

12-10-2013
LAOS vs PHILIPPINES - 15:30
Stadion Gelora Delta, Sidoarjo

KOREA REPUBLIC vs INDONESIA - 19:30
Stadion Gelora Delta, Sidoarjo

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

DAUN YANG GUGUR DI SAMPINGMU

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

Ilham Udin Si Anak Ternate, Kunci Kemenangan Timnas U-19

Posted: 22 Sep 2013 11:14 AM PDT

13798713301323888888

Ilham Udin si anak Tarnate, sumber foto tribun news

LAGI-lagi Si Anak Ternate Ilham Udin Armayn, menjadi juru kunci dalam kemenangan Indonesia melawan Vietnam dalam laga final AFF U-19 yang berlangsung di Stadiun Delta Sidoarjo yang berakhir adu finalti 7-6 untuk kemenangan Indonesia.

Jika sebelumnya Ilham Udin juga sebagai juru kunci Indonesia bisa lolos di babak Semi Final, kala melawan musuh bebuyutan Indonesia Malaysia yang berakhir imbang 1-1. Kali ini, si Anak Ternate ini kembali menjadi juri kunci dalam kemenangan Indonesia meraih piala AFF Cup u-19.

Siapa sebenarnya Ilham Udin Armayn ini, dari beberapa sumber yang penulis baca Ilham Udin Armayn ini dilahirkan di Desa Lelei Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utura pada tanggal 10 Mei 1996 lalu.

Ilham sejak kecil sudah menyandang anak yatim yang ditinggal oleh Ayahnya pada usia 9 tahun karena meninggal dunia tanpa diketahui apa penyebab sakit yang diderita oleh ayah Ilham.

Ilham anak keempat dari enam bersaudara ini tumbuh besar menjadi remaja diasuh oleh ibunya yang bernama Ani, perjuangan Ani dalam merawat dan membesarkan Ilham serta lima saudaranya sangatlah berat. Sebab Ani menjadi tulang punggung kehidupan Ilham dan lima saudaranya sejak ditinggal sang ayah tercinta, Ibu Ilham bekerja sebagai pembantu rumah tangga demi sesuap nasi dan demi menafkahi dan membesarkan Ilham sang ibu Ani tidak pernah mengeluh bahkan dengan kesulitan ekonomi sang Ibu selalu memberikan motivasi yang sangat besar kepada Ilham untuk menjadi sosok anak pekerja keras dan terus semangat dalam mencapai cita-cita.

Talenta Ilham Udin memang dari kecil menjadi sepak bola sudah nampak, bahkan sang ibu mengetahui hal itu meski sang ibu tidak bisa berbuat banyak dan tidak sepenuhnya menyokong Ilham menjadi pesepakbola. Akan tetapi dukungan moril yang diberikan sang ibu kepada Ilham dan motivasi dari sang ibu menyemangati Ilham untuk meraih impian menjadi pesepakbola seperti saat ini yang bisa membawa Indonesia menjadi juara AFF U-19.

Karir pertama Ilham Udin dalam dunia sepakbola berkat perjuangan dari sang Paman Safrin yang mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalan di Tarnate. Dari sinilah talenta Ilham mulai nampak dengan semangat tinggi dalam mengejar impian, Ilham yang bergabung dengan Persiter Tarnate hingga akhirnya Ilham dilirik oleh timnas dan bergabung menjadi pemain muda Indonesia U-15 dikala itu.

Talenta dari Ilham terus berkembang, hingga Ilham kembali ditarik ke Timnas Indonesia u 17 bahkan di Timnas U-17 Ilham dipercaya menjadi Kapten dan berhasil membawa timnas Indonesia U 17 menjuarai turnamen internasional di Hongkong.

Saat ini, Ilham Udin kembali menoreh prestasi di ajang AFF U 19 menjadi stiker andalan dari timnas U 19 Ilham kembali menjadi juru kunci kemenangan Indonesia menjadi juara AFF U 19, tak hanya itu Ilham juga menjadi salah satu faktor penyebab makanya Indonesia bisa lolos ke semi final saat melawan Malaysia yang Ilham berhasil menyumbangkan satu gol untuk lolosnya Indonesia saat itu.

Perjalanan Ilham Udin masih panjang, diusia yang masih belia ini kesempatan berkarir Ilham untuk menjadi pesepakbola profesional masih terbuka lebar dan semoga ini langkah awal bagi Ilham untuk terus membawa nama baik Indonesia di sepakbola tidak hanya ditingkat asia saja bahkan akan mampu nantinya menjadi salah satu juru kunci Indonesia bisa tampil diajang yang lebih besar lagi. Bahkan bisa membawa Indonesia ke ajang piala dunia, semoga mimpi Indonesia ini bisa diwujudkan oleh anak tarnate Ilham Udin Armayni ini. Salam (***)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar