Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 07 April 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


‘Kecanduan’ Kompasiana

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

Jadikan Teman | Kirim Pesan

I'M JUST A GIRL. I love being called pretty, but I'll never believe it. I'm not always right, but hate admitting I'm wrong. I almost always smiling, but it's not always real. I can be read like an open book, but hide so much. I work hard at things, but don't always get what I deserve. I'M JUST A GIRL. ♥ I'm a teen. I'm NOT CHINESE (because everyone always think that I'm chinese :D). I'm a student. I'm not perfect (everyone knows about it! LOL! xD). My room is a mess. I'm annoying, foolish, faithful, loyal, etc. I go to bed late, and someti...

OPINI | 08 April 2013 | 01:41 Dibaca: 1   Komentar: 0   Nihil

Setelah berbulan-bulan lamanya modem error *hiks…hiks…* akhirnya sekarang bisa ngenet dengan lancar (lagi)… Dan tentunya bisa ber-Kompasiana ria lagi :D hehehehe

Btw, Kompasiana emang bener-bener bikin gue ketagihan! Sumpah deh! :D
Beberapa hari ini, sambil ngerjain tugas (nyari bahan buat tugas tepatnya, hehehe…), pasti sambil buka Kompasiana. Entah sekedar baca-baca, posting tulisan amburadul bin konyol yang 'Gue Banget', sampe nge-rating artikel-artikel sobat Kompasiana, pasti deh, ngga ada bosennya gitu, ama Kompasiana (´⌣`ʃƪ)

Tadi (dan kemaren) juga seharian ngerjain tugas (menghabiskan hari libur dengan ngerjain seabrek tugas, (¯―¯٥) hadeeeeh…), sambil buka Kompasiana. *ini ciyus loooh

Bisa dibilang, gue uda kecanduan Kompasiana… Alamakkk… ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ. Hahahhaseeeekkk xD

Ehmmm..
Btw, karena berhubung udah pagi nih, Puput pamit bobo dulu ya pemirsa… ;D hehehehe… Besok kuliah jam 8 :D *ya ampuuuun… Semester ini kebagian jadwal masuk pagi mulu (―˛―")* *curhat dikit, eaaaaaakk* huhuhuhu :'( Tapi karena Senin itu Dosennya *eheemmm…uhuk..uhuk…* jadi semangat deh :p (semangat kalo Senin pagi doang xP wkwkwkwkwkwk~)

Oke pemirsa, dimanapun anda berada, selamat beristirahat… Sebelum bobo, pipis dulu. Jangan lupa baca doa juga sebelum bobok (baca doa ya, bukan baca artikel GaJe ini :p hehehehe), biar ngga mimpi buruk :P hahahaha… Kompasiana-annya (weh, istilah apaan tuh? *kabur sebelum ditimpuk admin :p hehehehe*) dilanjut besok lagiiii :3

(^ _ ^)/~~サヨナラ

Nice Dream all… :*
*yawn*
ZzzzZZzzzzZZZZzzzzz………

Siapa yang menilai tulisan ini?

New Idea

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

Sejauh Awan

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

Saya (Pikir) Sanguinis

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

"Gue nggak marah. Gue ngerti kok tingkah lo, karena lo itu sebenarnya ada sisi melankolis juga!"

Itu kata-kata kawan saya yang spontan bikin saya jantungan saking kagetnya. Oke, ini lebay. Tapi serius, saya kaget dengan omongan dia waktu itu. Saat itu situasinya, kami sedang berselisih karena ada sedikit masalah. Saya pikir dia marah dengan sikap saya yang mungkin sangat membuat sebal. Tapi saya tidak menyangka kalau mendapat jawaban yang bisa dibilang cukup mengejutkan.

Kenapa begitu? Yah, intinya, kawan saya itu mematahkan pandangan saya tentang diri saya sendiri setelah bertahun-tahun lamanya.

Ketika itu, saat masih pakai seragam putih-abu-abu, saya membaca tentang pembagian 4 karakter manusia berdasarkan teori Claudius Galen. Empat karakter itu yakni Sanguinis, Koleris,Melankolis dan Plegmatis.  Tapi saya tidak akan menguraikan penjelasan masing-masing dalam tulisan ini. Sudah terlalu banyak sumber di luar sana yang mengulas 4 kepribadian ini dari gambaran umum sampai yang paling detil. (Yang belum tahu, monggo di googling saja).

Sayapun mengikuti kuis dan tes yang akan mengidentifikasi saya berada di golongan mana. Hasilnya sudah jelas. Saya Sanguinis. Kesimpulan tersebut juga didukung oleh pendapat orang-orang terdekat, yang jelas lebih tahu apa dan bagaimana saya yang sebenarnya. Sekian lama saya percaya kalau saya ini nyaris 100 persen sanguinis. Nyaris, karena berdasarkan buku yang saya baca, manusia hanya memiliki satu (atau 2) karakter primer yang dominan, sementara sisanya adalah perpaduan karakter-karakter yang lain.

Kembali ke soal kawan saya, awalnya saya sangat menentang. Amat tidak terima dengan penilaian dia.

Mungkin rekan kompasianer banyak yang mikir, kenapa emang kalau melankolis? MASALAH BUAT LO??

Hmm, sedikit masalah sih buat saya. Karena jujur saja, dari 3 karakter lain yang bukan sanguinis, saya paling tidak suka dengan para melankolis. Menurut saya mereka itu-para melankolis itu- terlalu perfeksionis. Belum lagi sederet sifat seperti pendendam, pesimis, tukang melow dan galau dan sejumlah ciri khas melankolis yang sangat bertentangan dengan sanguinis. ( Hehe, mohon jangan tersungging dulu. Ini murni pendapat saya pribadi. Belum tentu rekan sesama sanguinis berpikiran sama dengan saya kok :D)

Ya. Pokoknya saya sangat tidak suka dibilang melankolis. Koleris juga menyebalkan sih, (ups!) tapi rasanya, tidak separah melankolis. Tapi saya harus akui, kawan saya itu ternyata jauh lebih mengenal saya dibanding saya mengenal diri saya sendiri. Bagaimana tidak, dia membeberkan sejumlah sifat saya yang saya sendiripun tidak bisa menyangkal kalau itu adalah karakter melankolis.

"Lo itu kalau udah sedih sama sesuatu suka lama redanya, berburuk sangka terus sama orang -terutama sama gue-, sensitif, diam-diam nyimpan dendam, stress kalau suasana nggak sempurna. Dan inget, lo juga suka nulis. Puisi, cerpen dan macam-macamlah," bebernya.

Hedeh. Rasanya kok nggak enak banget ya, mengiyakan 'kejelekan' diri sendiri. Tapi yah, saya akui. Kawan saya itu benar. Hiks. Masa sih saya melankolis:'(

Tapi untunglah. Kawan saya itu tidak membiarkan saya berlarut lama-lama dalam kesedihan dan kekesalan.

"Yah, ga perlu risau jugalah. Toh memang nggak ada satu manusiapun yang berkarakter 100 persen sanguinis, atau 100 persen melankolis kan? Lo mungkin memang dominannya sanguinis, suka telat, berantakan, childish,rame, tapi ternyata lo juga punya sisi melankolis. Ga usah marah, nggak usah kesel. Syukuri aja perpaduan itu. Nikmati aja," ujarnya.

"Lho,tapi gue pernah baca. Nyaris nggak ada orang yang perpaduannya antara sanguinis dan melankolis, karena dua watak itu bertolak belakang. Kalaupun ada, berarti orang itu kepribadian ganda.Masa gue kepribadian ganda? " kata saya mendebat. Keluar dah sanguinisnya : Banyak bicara.egois!

"Mungkin. Bisa jadi. Tapi kepribadian ganda nggak masalah toh selama nggak melakukan kejahatan?" katanya. "Itu tuh kaya topeng,Ra. Dan jaman sekarang,semua orang juga rasanya juga pakai topeng," jawab kawan saya.

"Maksudnya?"

"Ya itu. Lo emang sanguinis, tapi ada kalanya lo ngerasa perlu pakai topeng melankolis. Gitu juga orang lain, aslinya plegmatis, tapi ada kondisi yang mungkin maksa dia pakai topeng koleris saat jadi boss perusahaan misalnya," jelasnya.

"Gitu ya?"

"Iya donk. Makanya, santai aja. Setiap pribadi itu unik. Tinggal gimana kita nyikapinya. Kalau misalnya udah tahu itu salah atau jelek, pelan-pelan diubah biar jadi lebih baik. Bukan memaksa untuk berubah, tapi gimana mengusahakannya.Oke?"

Hmmm, sip deh.Tadinya saya pikir saya memang sanguinis yang benar-benar sanguinis. Tapi ternyata tidak. Memang hampir seluruh karakter sanguinis ada di saya. Tapi saya juga punya sisi melankolis yang kerap saya gunakan saat menuliskan sesuatu. Mungkin juga ada setitik urat pencemburu khas koleris di diri saya. Dan tidak suka didesak, apalagi dipaksa…Hmm, sepertinya  saya juga punya aura plegmatis.

Yah, seperti kata kawan saya itu. "Santai saja. Nikmati sajalaaahhh" :p

*Btw, adakah yang bisa menebak apa karakter dominan kawan saya itu?

4 tahap menyelesaikan masalah

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

OPINI | 08 April 2013 | 01:28 Dibaca: 22   Komentar: 0   Nihil

13653589871599622207Manusia hidup dengan berbagai masalah, mulai dari masalah pribadi hingga lingkungan sosial. Setiap masalah apapun pasti ada penyebabnya dan tentunya ada penyelesaianya. Dimulai dari mengerti, memahami apa masalah yang terjadi dan bersikap tenang dalam menghadapinya. Empat tahapan menyelesaikan masalah akan saya bahas dimulai dari  yang pertama yaitu :

  1. Segeralah berdoa menurut keyakinan apapun yang anda yakini. Hal ini penting mengingat datangnya masalah merupakan ujian hidup  diri kita dari TUHAN.
  2. Tenang dan coba berfikir bagaimana masalah itu bisa terjadi. Mengurangi beban masalah yang anda hadapi dengan bersikap tenang itu lebih baik karena ketenangan membantu pola berfikir anda tentang runtutan timbulnya masalah itu akan menjadi lebih jelas.
  3. Temukan dan pahami. Jika anda telah menemukan masalah yang anda hadapi maka segeralahpahami masalah seperti apa yang anda alami.  Jika masalah itu 100% melibatkan diri anda dan anda menjadi tokoh utamanya maka anda akan lebih mudah mengetahui dan menyelesaikanya. Disini yang diperlukan adalah seberapa beranikah anda bertanggung jawab atas masalah yang anda hadapi. Namun jika masalah itu hanya 50% bahkan kurang dari itu melibatkan anda, Sebaiknya anda mulai menyelidiki keterkaitan orang-orang yang berada dalam masalah anda sehingga mempermudah andadalam menemukan masalah. Karena masalah yang melibatkan banyak orang umumnya akan selesai dengan melibatkan banyak orang juga. Dalam hal ini betemu,duduk bersama dan memecahkan masalah bersama - sama.
  4. Selesaikan dan jadikan pelajaran hidup. Jika anda sudah menemukan masalah dan memahmi masalah yang anda hadapi , maka segeralah selesaikan dan jangan ditunda - tunda. Karena jika anda menunda untuk menyelesaikan masalah, bukan tak mungkin masalah itu akan berkepanjangan dan susah untuk anda selesaikan, selain itu apa kedepannya masalah lain tak akan timbul? Maka cepat selesaikan dan jika telah selesai berdoalah kembali. Jadikan semua masalah hidup yang pernah anda lewati menjadi pelajaran hidup anda selanjutnya, Berdoa, bertanggung jawab, berjuang dan semangat itulah yang harus anda bawa dalam menyelesaikan masalah. Dan jangan pernah sekalipun anda lari dalam masalah yang anda hadapi dlam hidup ini.

Mungkin cukup empat tahapan menyelesaikan masalah ini yang saya sampaikan sebagai refrensi jika anda - anda sedang ada dalam masalah dan sebagai pembelajaran bersama jika kita memiliki masalah.

Siapa yang menilai tulisan ini?

Rembulan Sepi | Guratan Desir Syair Rindu

Posted: 07 Apr 2013 12:01 PM PDT

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar