Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Selasa, 23 April 2013 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Biarkan aku diam membisu

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

ASYIKNYA MENULIS

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

Renunganku dalam kesunyian malam

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

Licik

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

Selamat jalan SAM, Terima kasih atas dedikasinya membangun balbalan indonesia

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

REP | 24 April 2013 | 01:57 Dibaca: 22   Komentar: 0   Nihil
Innalillahi wainnalillahi roji'un

telah berpulang ke rahmatullah Sam Ikul (Arema)

Semoga amal ibadah beliau di terima di sisinya & terima kasih atas jasa2nya dalam memajukan balbalan indonesia.

RIP

Siapa yang menilai tulisan ini?

Blanco dan Blangko Kosong

Posted: 23 Apr 2013 12:19 PM PDT

Pada pertengangahan Januari 2013,  saat warga Jabodetabek mengalami banjir besar,  Istana kedatangan tamu istimewa dari Argentina, yaitu Presiden Cristina. Kunjungan ini hanya kunjungan biasa dalam rangka kerja sama bilateral kedua negara. Namun, ada yang istimewa dalam pertemuan ini karena kabarnya SBY meminta Cristina untuk membantu bidang sepak bola di tanah air.

Beberapa waktu kemudian, beberapa hari setelah timnas dikalahkan Irak di kualifikasi PD 2014,  Ketum PSSI mengumumkan pelatih baru untuk timnas. Unik sekali. Pergantian pelatih baru tanpa didahului pemberhentian pelatih sebelumnya. Dalam kesempatan itu, Djohar didampingi Dubes Argentina untuk Indonesia. Entah apakah pernah terjadi di negara lain saat Dubes tampil bersama ketua federasi sepak bola untuk mengumumkan pelatih baru.

Pikiran saya langsung melayang pada acara kedatangan Cristina ke Jakarta. Oh, hanya sebatas inikah yang dilakukan Argentina untuk membantu sepak bola di Indonesia? Apakah harus menggunakan pola G to G untuk menentukan pelatih timnas? Konyolnya lagi, gaji sang pelatih tidak ditanggung federasi, tetapi oleh pihak ketiga yang tidak pernah disebutkan jati dirinya. Dalam pikiran saya, Argentina akan mengirim pelatih-pelatih hebatnya untuk memberika klinik di Indonesia. Mungkin juga,  timas Argentina akan datang berkunjung membawa Messi atau ada pemain-pemain Indonesia yang berlatih di klub profesional Argentina. Ah, semua itu ternyata hanya impian. Yang nyata adalah dikirimnya seorang Blanco bak dewa untuk menangani timnas senior.

Kejanggalan makin menjadi saat mengetahui profil sang pelatih kiriman dari langit ini. Selama 22 tahun berkarier, sang pelatih hanya melatih klub-klub kecil di Amerika Selatan dan sekali pernah melatih klub Albania. Dari karier sepanjang itu, tidak ada satu pun gelar juara sebagai koleksi.  Dalam profilnya, ia mengaku mantan pelatih China U-20. Namun, ada yang mengatakan bahwa ia hanya melatih Beijing U-2o alias melatih tim sepak bola suatu kota untuk mengikuti ajang semacam PON.

Kehadiran Blanco memang fenomena unik dalam sejarah sepak bola negeri ini. Pemecatan dirinya dilakukan sebelum ia menjalani satu pun pertandingan. Dalam arti lain, ia belum membuktikan kinerjanya, tetapi sudah dipecat. Saya tidak tahu apakah hal ini hanya terjadi di negeri ini. Kedatangannya bisa dikatakan sangat tidak tepat, yaitu gerombolan penguasa lama sepak bola negeri ini sedang merebut kekuasaannya kembali. Kita tidak perlu heran jika banyak kebijakan sebelum ini yang akan menjadi masalah.  Selain Blanco, Linel Charbonnier, mantan kiper timnas Prancis di PD '98 yang sekarang menjadi Direktur Teknik PSSI, akan menjadi korban berikutnya karena pekerjaannya bertumpang tindih dengan BTN (Badan Tim Nasional), yaitu lembaga zaman penguasa lama yang sekaran dihidupkan kembali.

Luis Blanco ibarat membawa blanko kosong.  Tak ada catatan prestasi yang dibawanya selama ini.  Untuk menangani timnas senior Indonesia,  tentu bukan pelatih sekelas Blanco yang harus memegang tugas berat ini. Jangan mentang-mentang orang Argetina kemudian dianggap bisa menyelsaikan masalah

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar