Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Rabu, 19 Februari 2014 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Abraham Samad Sindir Andi Hamzah?

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

Seksi! Demikianlah penilaian saya terhadap pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad yang menyebut ada conflict of interest salah satu tim Panitia Kerja untuk terus menggodok RUU KUHAP di DPR.

"Kalau ada sinyalemen mengenai salah satu tim yang berangkat ke luar negeri dan atas biaya pengacara tertentu, maka bisa diidentifikasi sebagai bentuk conflict of interest dalam pembahasan RUU KUHAP dan KUHP," ujar Abraham Samad dalam konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta. (20/2/2014)

Samad nampaknya cukup peka terhadap sinyalemen, mungkin kepekaan seorang  Samad juga didukung oleh kegeramannya terhadap upaya pelemahan KPK .

Sinyal ILC

Prof. Andi Hamzah, ketua tim perumus RUU KUHAP yang telah mengorbankan sebagian hidupnya untuk merumuskan KUHAP, hadir sebagai pembicara di acara Indonesia Lawyers Club besutan Karni Ilyas.

Pada acara tersebut, Andi yang merupakan ketua Panitia Kerja menyebut dirinya sudah berkeliling dunia dan telah mengumpulkan berbagai macam KUHAP dari hampir seluruh belahan dunia. Mulai dari Berlin sampai London, Andi melanglangbuana untu studi banding KUHAP.

Namun pada perjalanan dirinya ke Den Haag, Paris, dan Roma barangkali Andi Hamzah salah bicara sehingga menimbulkan asumsi buruk terhadap dirinya. Andi saat itu menyebut perjalanan tersebut dilakukan atas biaya 'Kaligis'.

Mendengar hal tersebut, Prof. J. Sahetapy,  yang  mendapat jatah bicara  sebagai gong penutup acara tersebut, menyentil Andi karena telah melakukan perjalanan atas biaya dari seorang advokat.  Menurut Sahetapy hal tersebut tidaklah pantas dilakukan.

Namun Andi berdalih, perjalanan tersebut bukan atas biaya dari OC K, melainkan OCK ikut serta dalam perjalanan dalam rangka penulisan disertasi, yang kebetulan Andi menjadi pembimbing OCK kala itu. "Itu pun tidak sampai Roma, karena pas di Paris dia (OCK) kecopetan," kata Andi Hamzah.

Yang menarik adalah apakah sinyalemen yang diterima Samad merupakan informasi yang didapat dari acara diskusi tersebut?  Yang jelas, Samad tidak hadir pada acara itu melainkan Bambang Widjojanto yang diundang untuk bicara, itu pun via teleconference.

Kalau memang betul, menarik diikuti kelanjutan dari pernyataan ini.  Meski sampai saat tulisan ini tayang, baru Detik.com yang menyebut Conflict of Interest, namun tak menyinggung perjalanan keluar negeri salah satu tim seperti yang dikatakan Samad.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Khadafi Hobi Memperkosa Gadis Muda dan Sering Operasi Plastik, Benarkah?

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

13928335622099795437

Sumber: http://www.islamtimes.org/vdcft1dmjw6djca.,8iw.html

Selain beragam bencana alam dan sejumlah kasus korupsi maupun headline news lainnya  yang terjadi di Indonesia, ada dua berita internasional yang cukup menyita pikiran saya dalam dua bulan terakhir. Yaitu, pemberitaan tentang kisah hidup Khadafi dan pembantaian di Republik Afrika Tengah. Pergulatan pikiran yang berkecamuk itu akhirnya tertumpah hari ini kepada sahabat saya Reza dan adik saya Rahmat.

Kisah tentang Reza pernah saya tuliskan dalam artikel "Seri 1 Pasukan Perdamaian PBB di Darfur: Lebaran, Perang, dan Kemiskinan" ini. Sedangkan tentang Rahmat juga pernah saya tuliskan kisahnya pada artikel "Adikku Pejuang Tangguh, Memburu Gelar S1 Hingga 11 Tahun".

Dalam perjalanan pagi hari tadi menuju Jember, saya mengkonfirmasi kepada Reza tentang kebenaran berita pembantaian umat muslim yang minoritas di Republik Afrika Tengah. Belakangan, foto-foto keji pembantaian tersebut bertebaran di dunia maya. Saya yakin, takkan ada yang mampu tidur nyenyak membayangkan momen-momen dalam foto-foto tersebut. Jawaban Reza tak seperti biasa. Ia hanya menjawab pendek: Aku tidak tahu detilnya. Tapi itu beneran, Is. Belum ada intervensi internasional.

13928342282019506583

Sumber: http://foblog.psikomedia.com/read/Lounge/39152/konflik-afrika-tengah-sadis/

Huffffh… Reza mungkin sedang patroli ketika menjawab pesan saya. Biasanya tanpa diminta, Reza akan bercerita panjang lebar. Tapi bisa jadi Reza juga tak banyak mengetahui tentang apa yang tengah terjadi di Republik Afrika Tengah. Tapi dalam kapasitasnya sebagai salah satu anggota pasukan PBB di Sudan Selatan, saya mempercayai informasi dari Reza bahwa memang tengah terjadi pembantaian muslim di wilayah Afrika tersebut.

Tak lama merenungkan jawaban Reza, tiba-tiba pesan pendek masuk lagi ke WA saya: Mbaaaa Iisss….

Ah, ternyata Rahmat: Wah, makin super sibuk nih kayaknya Mbak Iis…

Setelah bergantian bercerita tentang kesibukan kami masing-masing belakangan ini, saya kemudian lagi-lagi membahas masalah pembantaian di Republik Afrika Tengah. Rahmat merespon: Iya Mba, mengerikan. Semakin menjadi-jadi.

Ah, ternyata Rahmat pun mengikuti pemberitaan tersebut: Iya Mba, teman-temanku yang di sekitar situ juga sudah pada kabur duluan. Belum ada negara Islam yang berani bantu, Mba. Kalau ada yang berani masuk dan ketahuan Islam, besar kemungkinan akan mengalami hal serupa. Semua akses masuk dan keluar dijaga ketat.

1392834639826237119

Sumber: www.arrahmah.com

Saya menjawab: Bisa bantu apa ya kita? Belum ada gerakan donasi. Belum ada yang rame-rame bantuin mereka. Masak cuma bantu doa…

Rahmat kemudian menguraikan apa yang ia pahami tentang kasus tersebut: Bla bla bla bla bla bla….. Sementara ini yang baru berani melawan arus hanya satu, Mba. Yaitu Turki dengan Endorgannya. Top markotop Endorgan. Yang menjadi pertanyaan, motif aslinya apa di balik itu semua. Dari dulu mereka minoritas dan adem ayem. Kenapa tiba-tiba sekarang dibantai secara membabi buta. Itu yang bikin penasaran. Ini sama halnya kayak kasus Libya dulu.

Gara-gara Rahmat menyinggung Libya, saya tiba-tiba teringat pemberitaan tentang Khadafi. Topik langsung berubah. Pertanyaan saya melompat: Menurut Rahmat, beneran gak sih Khadafi itu hobi memperkosa gadis-gadis muda dan suka operasi plastik?

Tak sampai tiga detik, Rahmat menjawab: Kalau itu gak bener, Mba. Tapi kalau Khadafi menjadikan perempuan sebagai ajudannya atau penjaganya, itu benar. Ia ingin tampil beda. Ia ingin mengatakan pada dunia, ini lho perempuan juga bisa membantu kinerja beliau. Tidak 100 persen ajudan atau penjaganya perempuan kok, Mba.

13928330961830499697

'Kamar Pengantin'

Saya membaca berulang-ulang jawaban Rahmat. Saya kembali mengkonfirmasi: Di berita, dipampang gambar 'kamar pengantin' yang tersembunyi untuk aksi perkosaannya Khadafi. Juga ada 'kamar operasi' untuk aborsi.

Tak lama berselang, Rahmat kembali menjawab: Itu pengelabuan berita, Mba. Khadafi itu enggak penah tinggal di istana. Dia tidak sering operasi plastik.

Upssss. Rahmat sepertinya memiliki cukup informasi untuk terus menjawab pertanyaan-pertanyaan saya: Apa maksudnya 'Dia tidak sering operasi plastik'?

Rahmat menjelaskan: Dia pernah operasi, saat penyerangan ke istana yang menyebabkan anak angkatnya  yang bernama Hanna meninggal di tempat. Khadafi saat itu sempat kena serpihan. Kalau dia suka operasi plastik, mana mungkin penampilan wajahnya seperti beberapa tahun terakhir.

Aissss, saya masih penasaran: Rahmat kok bisa bilang kalau Khadafi bukan maniak seks? Apa berdasar berita di koran setempat atau berdasar pembicaraan orang-orang di sana atau apa?

13928331801286389370

'Kamar Operasi'

Rahmat masih sabar melayani pertanyaan saya: Berdasarkan dari cerita langsung pilot pribadi Khadafi. Kan orang Indonesia. Juga kepala juru masaknya orang Indonesia. Khadafi lebih suka dengan penampilan tradisionalnya, di manapun itu. Poin penting dijatuhkannya Khadafi adalah: (1) Khadafi sangat peduli dengan negara Islam. (2) Khadafi sangat anti AS. (3) Khadafi tidak pernah punya utang dalam membangun negaranya.

Mmm..: Rahmat kenal baik dengan pilot pribadi maupun kepala juru masaknya Khadafi? Mereka sekarang ada di mana ya?

Rahmat menjawab: Sangat kenal baik, Mba. Kalau gak salah ingat, pilotnya itu dulu pernah menjadi pilotnya Soekarno. Sekarang dikontrak jadi pilotnya salah satu presiden di dunia. Per 2010, jadi pilotnya salah satu kerajaan negara teluk. Kalau kokinya, gak tahu di mana posisinya sekarang. Kenal mereka ya di Libya. Kan masyarakat Indonesia di sana akrab. Ada pengajian rutin, baik di KBRI maupun di rumah warga.

Hufhhhh….

Rahmat bercerita kembali: Dulu ada ikhwan yang mencoba mengungkap apa yang ia ketahui tentang Libya karena banyak penyimpangan berita di media. Tapi kemudian malah dapat kecaman dan dituding sebagai anteknya Khadafi. Kadang aneh juga dengan para pengamat yang sering berkicau tentang entah berantah yang kok malah didengerin dan dijadikan patokan. Padahal yang ditulis ikhwan itu tentang bagaimana Libya sebenarnya. Kebetulan saja tulisannya secara umum berbeda dengan tulisan di kebanyakan berita media yang sudah menyebar.

1392835147171857138

Sumber: www.worldatlas.com

Hufhhh. Lagi-lagi saya harus menarik nafas dan menghembuskannya panjang-panjang. Saya jadi teringat tentang Arab Spring yang dulu juga terjadi di Bahrain. Pemberitaan di media sangat menakutkan. Ketika pamit pada keluarga kala harus ke Bahrain sekitar 2 pekan, saya menyiapkan mental bila sewaktu-waktu tak bisa lagi pulang ke Indonesia dan bertemu anak-anak kembali. Saya berdoa panjang lebar bila terjadi sesuatu pada diri saya, maka saya minta pada Allah agar menilai kepergian saya ke Bahrain setara dengan pahala jihad ilmu.

Selama 2 pekan di Bahrain, saya cukup terkecoh. Apa yang diberitakan di media ternyata tidak sama dengan yang saya saksikan. Hal itu pula yang kerap terlontar dari masyarakat Indonesia yang saya temui di sana yang mempertanyakan mengapa pemberitaan di media tentang Bahrain begitu menakutkan. Padahal mereka tidak merasa terancam dan kondisi cukup kondusif meski tidak menampik adanya demo dan pembakaran di negara kecil tersebut.

Cerita tentang Libya yang saya baca di media nasional yang melansir pemberitaan dari pusat berita di Inggris maupun Amerika kerap berbanding terbalik dengan cerita dari Rahmat. Pada artikel sebelumnya, Rahmat juga mengisahkan hal-hal berbeda dengan yang saya tangkap dari pemberitaan.

Hufffhhh…

Saya teringat kisah para Khulafaurrasyidin. Mereka yang dijamin surga oleh Rasulullah tersebut, tiga diantaranya meninggal karena dibunuh. Kematian yang tampaknya mengenaskan dalam kacamata manusia, bisa jadi tidak berarti tidak baik dalam pandangan Allah. Manusia memang kerap menghakimi. Padahal yang diketahuinya tentang sesuatu itu sangat sedikit.

Tentang Khadafi, wallahu a'lam bish showab. Seperti halnya media mainstream yang memberitakan tentang kejahatan kemanusiaan Khadafi, Rahmat pun sesungguhnya tidak mengetahui secara pasti tentang kebenaran kepribadian Khadafi. Namun demikian, setidaknya cerita Rahmat bisa menjadi pembanding. Bila media mainstream di Indonesia mungkin melansir sumber berita dari media barat, maka sumber berita saya adalah Rahmat yang selama lima tahun pernah studi di Libya…

=======================

Sumber berita tentang pembantaian di Republik Afrika Tengah dapat ditemui di sini:

http://internasional.kompas.com/read/2014/02/13/0820067/Genosida.Mengancam.Muslim.di.Afrika.Tengah

http://foblog.psikomedia.com/read/Lounge/39152/konflik-afrika-tengah-sadis/

http://international.okezone.com/read/2014/01/25/414/931646/konflik-agama-afrika-tengah-eks-menteri-tewas

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/02/140212_republik_afrika_tengah_etnik_muslim.shtml

http://www.antaranews.com/berita/419111/prancis-kirim-400-prajurit-tambahan-ke-republik-afrika-tengah

http://www.antaranews.com/berita/419118/ue-kirim-1000-prajurit-ke-republik-afrika-tengah

Sumber berita tentang Khadafi dapat ditemui di sini:

http://international.okezone.com/read/2014/02/05/412/936555/ternyata-khadafi-ketagihan-operasi-plastik

http://international.okezone.com/read/2014/01/28/412/932857/kamar-seks-khadafi-terbongkar-ke-publik

http://news.liputan6.com/read/633082/pengakuan-soraya-budak-nafsu-moammar-khadafi

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/476808-terungkap–saat-berkuasa-khadafi-hobi-perkosa-gadis-remaja

http://news.detik.com/read/2012/04/04/104503/1884701/1148/khadafi-dituding-perkosa-banyak-wanita-semasa-berkuasa-di-libya?9911012

http://news.detik.com/read/2012/04/04/104503/1884701/1148/2/khadafi-dituding-perkosa-banyak-wanita-semasa-berkuasa-di-libya

http://news.liputan6.com/read/810736/terkuak-kamar-horor-tempat-khadafi-memerkosa-korbannya

http://maharani-articles.blogspot.com/2011/10/pengawal-cantik-khadafi-di-perkosa.html

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Titian Hidup

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

Kebetulan Saja

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

Manuver MEGA, Jungkalkan Kadernya

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

Megawati dikenal sebagai pemimpin yang keras dan tak mau diatur, sifat keras kepalanya ditularkan oleh ayahnya Soekarno. Mega juga termasuk pemimpin partai yang disegani oleh kadernya, lebih 20 tahun mega memimpin PDIP dan tak ada yang berani menggantinya lewat forum tertinggi sekalipun.

Sikap keras mega terhadap kadernya yang 'mbalelo' dan dianggap berbeda pandangan dengan dirinya sudah bukan fenomena baru. Saya paparkan beberapa :

1. Konflik Mega dengan I Made Mangku Pastika (Gubernur Bali), kita tahu periode 2008 - 2013, Mangku terpilih sebagai Gubernur yang di dukung oleh PDIP. Diakhir masa jabatannya, ada beberapa kebijakan Mangku yang ternyata tidak disetujui DPP PDIP dalam hal ini Megawati. Hal ini lah yang membuat Megawati enggan mendukung Mangku untuk periode berikutnya.

2. Konflik Mega dengan Rustriningsih (ex Bupati Kebumen dan Wagub Jateng). Rustriningsih adalah kader terbaik PDIP, dua kali menjabat sebagai Bupati Kebumen menjadi bukti bahwa dialah Bupati wanita terbaik saat itu. Keinginannya maju sebagai calon Gubernur 2013 ternyata tidak mendapat restu dari Megawati, entah apa sebabnya, sampai hari ini tidak ada alasan logis yang menyatakan bahwa Rustriningsih cacat sebagai calon. Mega malah memilih kader flamboyan Ganjar Pranowo yang tak punya power dan tidak mengakar di Jateng.

3. Konflik Mega dengan Bibit Waluyo (Ex Gubernur Jateng). Bibit waluyo adalah Gubernur terpilih periode 2008-2013 yang didukung oleh partai PDIP. Latar belakang Bibit yang militer dan keras, menjadi dasar konflik terbukanya sama Ketum PDIP. Bibit dengan terang terangan menolak menjadi juru kampanye Megawati ketika maju sebagai capres 2009. Dan akhirnya bibit harus kalah di pilkada periode kedua melawan ganjar pranowo.

4. Konflik Mega dengan Tri Rismaharini (walikota surabaya). Masa jabatan Ibu Risma masih satu tahun lebih lagi. Konflik berawal dari ketidakharmonisan Risma dengan wakil walikota yang sama sama menjabat sebagai kader PDIP. Wakil walikota ini dengan dengan DPP PDIP, begitu juga dengan ketua DPRD Surabaya yang juga berasal dari PDIP. DPP PDIP menekan Risma untuk menyetujui proyek jalan tol tengah yang melewati kota, intervensi DPP PDIP disampaikan melalui ketua DPRD dan wakil walikota. Inilah yang membuat hubungan Risma dengan Megawati tak harmonis dan berniat mengundurkan diri.

Melihat kasus kasus diatas, sangat jelas power Mega dalam mendikte kader dan calon yang didukung partainya. Bahasa mega memang tak secara langsung disampaikan tetapi gestur Mega bisa terbaca oleh pihak yang bersebrangan. Jika politik intervensi terus dilakukan mega, bisa jadi kader kader terbaiknya akan mudah berpindah haluan, dan akan menyebabkan perpecahan internal.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Caleg Demokrat Kena Batunya

Posted: 19 Feb 2014 11:31 AM PST

Caleg Demokrat Kena Batunya

Minggu lalu (16/2), pekerja migran asal Indonesia di Hong Kong (BMI) serentak melakukan galang dana untuk korban letusan gunung Kelud di Jawa Timur. Aksi ini tidak ada perintah dari siapapun. Ini adalah sebentuk kepedulian spontan terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. Selain uang, beberapa kelompok juga menerima palapa (pakaian layak pakai), masker, dan pembalut.

Beberapa kawan yang tergabung dalam perkumpulan pendaki gunung, Indohikers Hong Kong, melakukan aksi tersebut sejak pukul 11 siang dan sebagian lagi disesuaikan dengan waktu longgar disela-sela kegiatan belajar atau keperluan lain di hari libur.

13928329511553798615

BMI yang penggalang dana (16/2).

1392833653126930595

BMI penggalang dana (16/2).

Seorang anggota Indohikers terlihat berkaca-kaca saat mengisahkan keadaan keluarganya yang berada di pengungsian. Seorang anggota lain sudah terlihat 'tatag' ketika mengisahkan betapa sulitnya jaringan telefon ke tanah air demi mengetahui keadaan keluarga yang kini diketahui sudah ngungsi di tempat keluarga yang lebih aman. Memang, anggota Indohikers banyak yang berasal dari Malang, Blitar dan Kediri atau memiliki saudara yang tinggal di sana.

Selain itu, masih juga terdengar kisah kegeraman ketika banyak berita hoax yang beredar di media portal. Belum lagi isu gas beracun, gempa 8 SR, letusan susulan dan kekhawatiran adanya hujan yang memicu lahar dingin. Yang membuat suasana makin 'seru' (miris sebenarnya) adalah tentang persengketaan kawasan.

Menurut seorang BMI yang berasal dari daerah Y, Pakde Karwo sudah menetapkan hak-hak milik daerah Y, tetapi Pemkab X melakukan banding. Ia mengatakan bahwa daerah X tidak mau membangun daerah wisata gunung Kelud. Dan ketika sudah bagus, daerah X tidak terima. Padahal Pemkab Y ingin membangun bandara kecil juga. Dan sekarang, katanya, material Kelud banyak yang mengalir ke X sedangkan Y kebagian kerusakan parah.

Lain lagi dengan seorang BMI yang juga berasal dari daerah Y yang menyesalkan hal itu. Ia mengakui bahwa dahulu desanya ikut daerah X tetapi kini ikut daerah Y. Ia tidak begitu ambil pusing dengan hal tersebut. Yang penting adalah gerak cepat membantu saudara di tanah air, lanjutnya.

Usai galang dana, sekiar pukul 5, anggota Indohikers berkumpul di lapangan rumput Victoria, Causeway Bay, untuk menghitung perolehan sekaligus penyerahan bantuan ke posko yang ditangani oleh tim Koran Berita Indonesia. Selain itu, sebagian dana juga diberikan kepada grup OI-Tarmijah (OI: Orang Indonesia) dan Apikita (organisasi pelajar Indonesia di Hong Kong) yang mengurus pengiriman palapa.

Anik dan Ima (BMI yang melakukan galang dana) terkejut meilhat segerombolan orang masuk ke lapangan rumput. Rupanya, mereka adalah rombongan caleg Partai Demokrat yang dipimpin oleh Jenny Rachman. Ia ke Hong Kong bersama Rita Rachman, Yati Octavia dan Pangky Suwito dalam acara Sumbang Buku, Jumpa fans dan lomba fashion show hijab modern 2014. Sebelumnya, para 'pembesar' ini juga menjadi juri dalam lomba tersebut yang diadakan di jardine House, Central.

Mumpung ada wartawan (dan atau kontributor) media cetak berbahasa Indonesia di Hong Kong, Anik dan Ima iseng-iseng mendekati caleg bernomor 4 ini. Niat hati memang sekedar 'mencoba', seperti apa sih caleg siap coblos itu? Di tengah kerumunan, mereka 'nodong' minta sumbangan.

1392832810908130443

Nomor 4. Jenny Rachman bersama BMI (16/2)

"Aduh, nggak bawa dompet. Tolong yang di belakang," ucap Jenny.

Alhamdulillah, bapak yang dibelakang mengeluarkan kertas ungu. Gemparlah cerita kedua teman kita ini ketika mereka berkisah di depan teman-temannya yang lain. Dan ketika yang lain ingin ikut-ikutan menjahili bu caleg, ternyata rombongannya sudah buyar. Cerita ini pun berlanjut di jejaring sosial esok harinya. Dan ketika penulis meminta izin menuliskan kisah ini di kompasiana, Anik mempersilakan saja.

Kejadian ini terlihat sepele memang. Tapi hal itu mengukuhkan bahwa say no to politic memang pilihan tepat, ucap anik. Ibaratnya, kalau orang miskin kedatangan tamu, meski hasil ngutang, si tamu bakal disuguhi jamuan terbaik. Lain halnya orang kaya, kadang air putih (air bening/ air mineral) pun tak ada di meja.

Makanya, Bu, biar nggak kena batu, dompetnya jangan lupa dibawa, ya. Juga paspornya. Biasanya 'pakde' (polisi) suka patroli BMI overstay di Victoria, loh. Hati-hati.

***

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar