Adsense Link 728 X 15;

Kompasiana

Posted by Sri Rejeki Minggu, 23 Maret 2014 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300

Kompasiana


Melecehkan Hak Cuti Hamil = Memperburuk Negara

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

OPINI | 24 March 2014 | 01:08 Dibaca: 2   Komentar: 0   0

Hak cuti hamil selama 1,5 bulan dan hak cuti melahirkan 1,5 bulan, sebenarnya telah diatur dalam Undang-Undang  No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK). Secara normatif, hak upah penuh juga ditanggung selama menjalani cuti hamil dan cuti melahirkan [lihat Pasal 82 ayat [1] jo. Pasal 153 ayat [1] huruf e UUK]. Namun dalam relitas sehari-hari, hak cuti hamil para pekerja perempuan tersebut masih kerap diabaikan. Bahkan, tidak jarang ada yang "dipaksa" menandatangani surat pegunduran diri.

Apa yang akan Anda rasakan jika ibu Anda yang sedang hamil dan waktu melahirkan telah datang tiba-tiba harus kehilangan pekerjaan? Apakah orang-orang yang mengabaikan hak cuti hamil perempuan tersebut tidak memiliki ibu? Bukankah pemaksaan pengunduran diri pekerja perempuan hamil tersebut juga dapat berdampak meningkatkan kemiskinan? Karena itu, mari kita perbaiki bangsa ini dengan bersikap lebih hormat terhadap para pekerja perempuan yang sedang hamil. Kalau membiarkan terjadinya pelecehan hak cuti hamil, sama halnya memburuk kondisi bangsa ini.

Berikut ini kutipan aturan hukum dalam Undang-Undang  No. 13 Tahun 2003:

Pasal 82

(1) Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.

(2) Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.

Pasal 153

(1) Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:

  • a. pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus;
  • b. pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi kewajiban terhadap negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • c. pekerja/buruh menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;
  • d. pekerja/buruh menikah;
  • e. pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya;
  • f. pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahan, atau perjanjian kerja bersama;
  • g. pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama;
  • h. pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan;
  • i. karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan;
  • j. pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.

(2) Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja/buruh yang bersangkutan.

Blog Welya Safitri

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Siapa yang menilai tulisan ini?

-

Penerawangan : Pssst ! Katanya Maladewa Itu Surga ?

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

Pulau Surga, itulah yang saya dengar tentang Maldives atau Maladewa. Untuk lebih meyakinkan pendengaran saya tadi, saya pun datang ke mbah Google. Saya baca beberapa tulisan dan melihat image (gambar) tentang pulau tersebut. Kesimpulan saya, pulau ini memang indah. Saya sendiri tidak tahu bentuk dan suasana surga karena belum pernah melihatnya. Yang saya ingat surga itu ada di telapak kaki ibu. Selain itu kata syair lagu Koes Plus, tanah kita ini adalah tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Jadi Maladewa di sebut pulau surga yang berbeda dengan telapan kaki ibu dan syair Koes Plus.

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang belum pernah ke Maladewa. Mendengar namanya sich sudah sering, apalagi saat bencana tsunami melanda Aceh. Negara pulau tersebut salah satu yang terkena dampaknya. Selain itu, dari kedatangan tim sepakbolanya yang pernah bertanding ke Indonesia tahun lalu. Walau sampai detik ini belum pernah ke sana, saya tidak kecil hati. Huuh !

Melihat keindahan Maladewa lewat penerawangan yang dibantu mbah Google membuat saya tertegun. Negara kepulauan yang kecil ini mampu eksis berkat karunia keindahannya yang membuat banyak pesohor dunia datang berwisata ke sana. Diperkirakan tak kurang sekitar 700 ribu turis per tahun datang dari segala penjuru dunia ke negara yang populasi dan wilayah terkecil di Asia tersebut. Pantainya yang indah dan alami dengan pemandangan bawah laut yang luar biasa. Itulah daya tarik utama surga Maladewa.

Soal terkenalnya pantai dan tourisme Maladewa ini saya jadi ingat Tulisan Status (yang lumayan panjang) salah seorang teman fb yang pernah dapat tawaran kerja bidang tourism. Katanya, Maladewa itu berbeda dengan Bali, di sana lebih alami, turisme dan penginapannya lebih bersifat eksklusif. Suasana privat sang pengunjung sangat dijaga. Maka tak heran, di sana sangat baik untuk membuat anak bagi pasangan pengantin baru! Waduuh…saya jadi ingat artis BCl, salah satu mantan Idola saya. Sehabis acara pernikahannya dengan artis Malaysia, dia berbulan madu ke Maladewa. Dan sekarang telah memiliki anak. Wah, ternyata teman fb saya itu tidak salah !

Selain keindahan surga, negara kepulauan Maladewa juga terkenal dengan prestasi (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Maladewa), yakni :

  • Maladewa berhasil mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada saat yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
  • Maladewa adalah negara pertama yang membuka sebuah kedutaan virtual, di dunia maya Second Life pada tanggal 22 Mei2007.
  • Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang bertujuan untuk mengadakan aksi global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu bagian dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org"

Kepulauan surga Maldives kini jadi makin ngetop karena pernah kedatangan salah satu pesohor negeri ini lewat pemberitaan yang memiliki momentum yang pas untuk bisa makin ngetop. Bisa dipastikan si tokoh itu tentu pergi ke surga dan menunjukkan keberhasilannya di surga tersebut, serta bisa menjelaskan keberhasilannya dan bagaimana indahnya surga secara murni dan konsekuen. Itu kalau beliau mau, kalau tidak ya…tidak apa-apa, itu hak beliau. Saya sih pasrah saja. Toh saya punya hak menentukan sikap saya pada hari libur nasional tanggal 9 April nanti. Tapi kita masihlah harus bersyukur, beliau masih mau berbagi oleh-oleh boneka tedy bear, bukan? Itu pertandanya beliau masih perduli pada sebagian orang. Semoga saya pun kelak kebagian oleh-oleh dari surga. Lumayan puat dipeluk waktu tidur yang bisa membawa saya ke mimpi surga.

Sebenarnya masih banyak hasil penerawangan surga Maladewa yang ingin saya sampaikan. Namun saya tidak ingin merusak imaginasi pembaca Kompasiana tentang surga yang seutuhnya. Nanti saya kualat.

Kalau kelak saya jadi pesohor negeri ini, saya juga akan berlibur dan menunjukkan keberhasilan ke Maladewa, sekaligus saya studi banding rapat kabinet di bawah air. Tapi anda jangan tanya siapa yang akan saya ajak ke sana dan boneka apa yang akan saya peluk. Itu urusan saya. Tunggu saja beritanya di media Kompasiana.

Anda ingin tambah ngetop? Datanglah ke pulau surga Maladewa dengan boneka teddy bear dalam pelukan anda. Soal bagaiman tingkat ke-ngetop-an anda itu bukan lagi urusan saya. Karena penerawangan saya tidak pernah memberi garansi. Pahamilah itu….Heu..heu..heu… Celeguk !

Tertanda

Pebriano Bagindo

(Mantan Penerawang Surga Maladewa)

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Antropologi Dalam Dunia Kesehatan..

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

Pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit membahas tentang apa hubungan antara antropologi dengan ilmu kesehatan dan apa itu antropologi kesehatan. Penulis mengambil tema ini karena dirasa penting bagi kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Seperti yang telah kita ketahui, antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia dan budaya. Antropologi juga mengkaji tentang antropologi kesehatan yang di dalamnya menerangkan hubungan antara manusia, budaya, dan kesehatan. Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya. Menurut Weaver Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1).

· Sejarah Perkembangan  Antropologi  Kesehatan

(Tahun 1849)
Rudolf Virchow ahli patologi Jerman terkemuka, pada tahun 1849 ia menulis apabila  kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula ilmu  yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif  hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut. Munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.

(Tahun 1953)
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul "Applied Anthropology in Medicine". Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , akan tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah  menciptakan suatu disiplin baru.

(Tahun 1963)
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul "Antropologi Kesehatan" dan Paul membicarakan "Ahli Antropologi Kesehatan" dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya  tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang berorientasi  antropologi.

Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia juga akan ikut berkembang dan berubah dari masa ke masa. Hal ini terjadi  pula pada budaya kesehatan yang ada pada masyarakat. Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan oleh dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG. Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

· Hubungan Antara Budaya dan Kesehatan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri. Yaitu melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.

Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh cara "trial and error" guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati masih terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan konsep kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan merupakan konsep sehat tradisional secara kuratif. Sebagai contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah penggunaan kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai dengan warna obat yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system drainase pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans. Ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

Sedangkan Antropologi Kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, lingkungan yang dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan spesies lain, norma budaya dan institusi sosial, politik mikro dan makro, dan globalisasi. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain karena pengertian budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat dan kebiasaan. Ini dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan. Sebagai makhluk hidup yang menyadari akan pentingnya kesehatan, pemahaman akan budaya masyarakat sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, semoga bermanfaat.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Ini Humor

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

13955978671748691082

gambar koleksi pribadi

Saya yakin sohib semua pasti memiliki sense of humor walau tidak separah saya, namun setidaknya mampu tertawa jika membaca atau mendengar sebuah anekdot atau joke-joke lucu, minimal kalian tersenyum. Ini adalah humor, saya akan mengajak sohib semua untuk tertawa agar melupakan problema yang ada barang sejenak. Tertawa itu sehat, namun jangan berlebihan, karena bisa dimutasi ke RSJ nantinya.

Humor pertama;

Kemplus, tukang ojek yang biasa mangkal di perempatan jalan ujung kampung malam itu pulang terlambat. Kemplus yang cukup penakut harus melewati sebuah kebon kosong yang terkenal angker. Dengan perasaan was-was Kemplus pun mengendarai motornya agak kenceng, sembari mulut komat-kamit membaca do'a agar tidak diganggu oleh makhluk halus yang konon menghuni kebon kosong tersebut. Tiba-tiba Kemplus merasakan ada beban berat di jok belakang motornya, karena takut Kemplus pura-pura tidak terjadi apa-apa dan tanpa menoleh Kemplus terus saja memacu motornya ke arah kampung. Di tengah perjalanan, telinga Kemplus serasa ada yang membisiki.

"Maaf mas, saya numpang sampe ke kuburan depan ya?"

"Boleh, tapi jangan ganggu saya ya?" *gemeter*

"Tenang mas, saya gak ganggu kok. Cuma mau numpang doangan"

Sesampainya di kuburan dekat kampungnya, sosok misterius yang ternyata perempuan itu minta turun. Kemplus memberanikan diri untuk mengajaknya bicara.

"Dua ribu!" Gertak Kemplus

"Aduh mas, daritadi saya mangkal di atas pohon gak dapet duit. Malam ini sepi gak ada pelanggan" Jawab penumpang misterius yang ternyata mbak Kunti adanya.

"Dasar setan miskin luuuu….@#$@#!!!"

Humor kedua;

Bosan jadi tukang ojek, Kemplus melamar kerja di sebuah restoran dan langsung diterima. Kemplus dimarahi oleh bosnya di hari pertama ia kerja di sebuah restoran cepat saji. Pasalnya Kemplus salah ngirim order ke alamat orang lain, bukan ke alamat yang tertera di kertas. Alhasil konsumenpun protes dan Kempluspun dipanggil ke ruangan bosnya.

"Kamu tahu kesalahan kamu?"

"Tahu bos, beri saya kesempatan sekali lagi dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama"

Hari-hari berikutnya Kemplus bekerja seperti biasanya, mengantarkan pesanan makanan sesuai pesanan ke seantero kota. Suatu hari Kemplus kembali melakukan kesalahan yang sama. Kali ini Kemplus tidak menemukan alamat rumah yang memesan makanan di restoran tempat ia bekerja. Kemplus kembali dipanggil bos ke ruangannya.

"Saya tidak tahu mesti ngomong apalagi sama kamu Kemplus.  Besok kamu nggak usah berangkat dulu saja" Kemplus yang tidak memahami bahwa dirinya telah diberhentikan secara halus, sehari kemudian Kemplus kembali datang ke tempat kerjanya, sang bos yang melihatnya langsung mendamprat Kemplus.

"Ngapain kamu kesini lagi" Kata sang bos sambil melotot.

"Anu bos… Saya sudah menemukan alamat yang kemarin"

"Arggggghhhhhhhhhh.. %$#%#@!!!!"

Humor ketiga;

Kemplus yang dipecat dari restoran kembali mendapat kerja di sebuah kantor swasta sebagai office boy. Namun lagi-lagi Kemplus melakukan kesalahan. Sebagai pekerja baru Kemplus tidak boleh telat masuk kantor, namun di hari pertama kerja Kemplus datang terlambat, seharusnya Kemplus tiba di kantor sebelum karyawan lain masuk. Ditegurlah Kemplus oleh pak Japrun selaku pimpinan di kantor tersebut.

"Kenapa kamu telat?"

"Saya kecopetan di jalan pak"

"Terus apa hubungannya? Apa saja yang hilang?"

"Alamat kantor bapak ikut hilang, jadi saya kesulitan mencari kantor bapak"

"Auauauoooooooooooooooooooo……!!!!!!!!!"

Salam Kereria…

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Kelompok-kelompok Penghadang Jokowi

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

Begitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara resmi bahwa Joko Widodo (Jokowi) ditetapkan sebagai calon presiden dari partai itu, Jumat (14/3/2014), sejumlah kelompok  langsung blingsatan. Seakan Pilpres sudah di depan mata, dan sekan-akan Jokowi akan memenangkan Pilpres, padahal jadwal pemilihan masih jauh dan tentu saja Jokowi juga belum tentu akan terpilih sebagai Presiden. Kalau memang rakyat Indonesia menghendaki Jokowi sebagai presiden dan Tuhan meridhoi apa boleh buat, sih…

Namun  beberapa detik sejak tayangan pengumuman resmi pencapresan dan disusul Jokowi menyatakan kesediaan menjadi Capres dengan mencium Sang Merah Putih, kelompok-kelompok ini langsung menunjukkan berbagai ekspresi ataupun reaksi kepanikan mereka. Nggak di arisan ibu-ibu, obrolan di pos ronda, di warung, semua didominasi isu ini, dan kelompok ini terselip di antaranya.

Di antara banjir ucapan selamat dan dukungan terhadap Jokowi, kicauan nyinyir dan sebagian berbau SARA langsung menghujani Twitter. Status dan komentar black campaign pun tak ketinggalan lalu lalang di Facebook dan setiap postingan tentang isu pencapresan Jokowi, tak terkecuali di media jurnalisme warga, Kompasiana.

Sampai saya menulis ini, black campaign terus dilakukan kelompok-kelompok yang tak setuju Jokowi memimpin Indonesia. Cukup membosankan sebenarnya, sebab mereka biasanya sekadar  copy paste postingan atau komentar yang ada sebelumnya. Argumennya pun sama, biasanya tanpa disertai penalaran yang sehat dan cerdas,  persis kaset rusak yang terus diputar ulang hingga mengganggu pendengaran orang.

Lucunya, kebanyakan mereka biasanya menyerang Jokowi,  tanpa menyebutkan sebenarnya mereka mendukung siapa. Padahal bila mau fair, serang saja dengan menyebutkan siapa di balik topeng /account mereka di dunia maya. Sebagian tentu sudah bisa menebak siapa mereka. Namun bagi yang masih penasaran, barangkali artikel ini sedikit membantu, mengenai siapa di balik pelaku black campaign yang selalu bersikap nyinyir untuk usaha menghadang Jokowi sebagai Presiden RI:

1. Pesaing di Pilpres 2014

Yang nyata-nyata dan jauh-jauh hari telah mengincarkursi Presiden adalah Aburizal Bakrie (ARB), Prabowo Subiyanto, Wiranto-Hary Tanoe. Yang belum kelihatan mungkin akan menyusul kemudian menjelang Pilpres.  Nyinyirer-nyirirer di dunia maya sebagian adalah orang-orang mereka. Mereka akan melancarkan amunisi berupa pertanyaan-pertanyaan dan argumen-argumen yang sebenarnya gampang dipatahkan. Misalnya: "apa Jokowi pantas? apa prestasi Jokowi? penghargaan juga dari lembaga abal-abal.. dlsb."

Pantas dan tidak pantas itu relatif. Dan tentu saja prestasi Jokowi banyak sekali, namun hanya mata yang jernih yang bisa melihat. Contoh kecil aja Waduk Pluit dan Ria-Rio, dulu kayak apa, sekarang kayak apa. Tapi orang yang dasarnya sudah sirik memang akan terus mempertanyakan (karena memang sekadar copas), tak peduli dengan mempertanyakan itu di mana-mana, justru mereka kelihatan begonya. Sedangkan penghargaan Jokowi buanyaaaakkkkk… dari yang level nasional (penghargaan dari pemerintah RI) hingga tingkat dunia. Sedikit contohnya adalah:

1. Penghargaan dari Kemkominfo, terkait keberhasilan penerapan e-government

2. Penghargaan dari Kemenpera erupa Adiupaya Puritama untuk pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan program kampung deret

3. Dari Delgosea untuk kategori Best City Award., karenadinilai berhasil dalam melakukan pendekatan kepada warganya di Solo, agar mau memahami dan menaati kebijakan pemerintah kota

4. Dari Ban Indonesia, karena dinilai berhasil mengendalikan inflasi saat jadi Walikota di Solo

5. Dari Kementrian PU, untuk tata ruang terbaik kedua se-Indonesia, di mana pembangunan di Solo sudah mencapai 80 persen kesesuaiannya dengan konsep penataan ruang yang ideal.

6. Dari Kemennaker , penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) untuk pembangunan bidang ketenagakerjaan di Jakarta sepanjang tahun 2013.


7. Baru-baru ini masuk
Top 50 Greatest Leaders (50 Pemimpin hebat di Dunia), tepatnya urutan no 37 atas jasanya membersihkan kota dan menyingkirkan korupsi di wilayah yang dipimpinnya.

Dan masih banyak lagi.

2. Yang sakit hati karena jagonya kalah di Pilgub

Kelompok ini lebih mengerikan dalam menyerang, karena di dalam hatinya ada kebencian mendalam dan dendam membara akibat sakit hati jagonya dikalahkan saat Pilgub DKI, dua tahun lalu. Tingkat kenyinyirannya lebih pedas dari kelompok pertama. Suka menyebut Jokowi didukung partai terkorup, dan kelompoknya terbersih.Ya iyalah, jumlah yang tersangkut korupsi PDIP lebih banyak karena tingkat keterwakilan di DPR juga banyak. Kelompok mereka sedikit, sebab memang keterwakilan di DPR juga jauh lebih sedikit.

Sebagian pernyataan untuk menyerang dibumbui dengan  isu SARA, dan sebagian lain dengan tudingan-tudingan tanpa bukti. Tuduhan bahwa Jokowi didukung cukong dari China, antek Israel hingga menyebut  Jokowi dianggap dewa bagi pendukungnya, hingga tak pernah dikritik. Mereka tak pernah berkaca bahwa mereka pun menganggap junjungannya sebagai bani yang tak pernah salah, hingga sampai kini tak pernah percaya dan selalu memupuk keyakinan bahwa junjungan yang sudah masuk bui karena korupsi sebagai fitnah balaka.

3. Kelompok Intoleran

Kelompok-kelompok ini mendambakanIndonesia adalah negara Islam, dengan pemerintahan daulah islamiyah dan menerapkan hukum Islam di semua aspek. Mereka tidak rela dipimpin oleh orang yang tidak beragam Islam. Mereka menganggap Jokowi adalah ancaman karena mewariskan "pemimpin-pemimpin kafir", seperti di Solo meninggalkan FX Hadi Rudyatmo yang notabene beragama Katolik sebagai walikota, dan bila terpilih sebagai presiden tentu akan meninggalkan Ahok yang juga Nasrani sebagai Gubernur DKI. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di Indonesia, namun tidak siap menjadi orang Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Sebagian PNS

Para pegawai negeri sipil memang begitu dimanjakan di era SBY, hingga menguras anggaran negara untuk kenaikan gaji setiap tahun, sertifikasi guru dan dosen dan remunerasi di berbagai departemen. Jokowi adalah ancaman untuk mereka, karena tentu Jokowi bila terpilih sebagai presiden akan berusaha menyeimbangkan pos-pos anggaran. Bisa jadi pos untuk belanja pegawai yang saat ini mendominasi, akan tetap seperti itu selama bertahun-tahun (thus mereka tidak naik gaji).

Sebagian PNS juga merupakan sosok-sosok yang malas dan hanya mengejar gaji bulanan serta pensiun, tanpa disertai kinerja yang baik dan profesional. Dengan Jokowi menjadi presiden, peluang mereka untuk tetap bermalas-malasan akan makin tipis, karena di Solo maupun di Jakarta, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang tak suka PNS malas, dan gemar  merapikan birokrasi.

5. Koruptor

Dengan semangat clean government, Jokowi adalah musuh bagi para koruptor. Di Solo, Jokowi telah membuktikan dengan hasil audit BPK untuk Pemerintah Kota Solo: wajar tanpa pengecualian. Jokowi juga selalu fokus pada kepentingan rakyat, tak ada anak-anak atau kerabatnya yang numpang memperkaya diri dengan kekuasaan serta wewenang yang ada padanya. Jokowi juga tak gentar berhadapan dengan lembaga perwakilan rakyat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini mungkin akan sangat klop bila pendampingnya kelak adalah orang yang memang juga dikenal sangat tegas dan tanpa ampun pada koruptor.

Kita lihat saja nanti.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Satinah Dipancung, Preseden Kasus Darsem!

Posted: 23 Mar 2014 11:20 AM PDT

Ini kisah sedih tentang nasib buruk para TKI dan TKW khususnya. Satinah tengah menunggu hukuman mati dengan cara unik: dipancung kepalanya dengan pedang. Sudah banyak orang merasakan kepala terputus dari leher dan badan dalam sekali tebas. Itu hukuman yang akan dialami oleh Satinah pada tanggal 3 April 2014.

Tanggal 3 April 2014 adalah batas waktu bagi Satinah untuk memertahankan hidupnya; memertahankan kepala dari tubuhnya tetap menyatu. Satinah tengah menunggu eksekusi pancung leher sampai mati di Arab Saudi, jika Satinah tak membayar diyat (denda pengganti nyawa) sebesar Rp 22,6 miliar atau 7 juta riyal. Satinah terbukti membunuh Nurah al Gharib yang telah menyiksa Satinah berkali-kali - sesuai pengakuan Satinah. Fakta tentang penyebab dibunuhnya majikan sebagai pertahanan diri dan membela diri tak digubris pengadilan Saudi. Bagaimana kasus ini bisa menjadi dilema kasus hukum di Arab Saudi bagi pemerintah Indonesia?

Sementara itu kementerian luar negeri Indonesia hanya menyediakan 4 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Kenapa begitu mahal diyat yang harus dibayar bahkan tampak seperti perdagangan nyawa korban dan penekanan denda yang melebihi kemampuan terdakwa? Bagaimana sebenarnya tradisi diyat dan bagaimana pemerintah Indonesia harus bersikap terhadap diyat yang semakin meninggi?

Diyakini, kasus Darsem yang dibebaskan dari pancungan menjadi preseden buruk bagi pemerintah Indonesia yang bersedia membayar diyat sampai 2 juta riyal atau setara dengan Rp 6 miliar - angka yang sangat besar bagi majikan apalagi TKW. Angka 2 juta riyal yang dibayarkan dalam kasus Darsem menjadi pemicu bagi keluarga korban pembunuhan atas Nurah al Gharib. Faktanya, seharusnya eskekusi telah dilakukan pada tahun 2011.

Namun tanpa alasan yang tak jelas keluarga korban meminta penundaan pemancungan sampai tiga kali. Maksudnya adalah dengan tidak dieksekusinya Satinah, maka keluarga Nurah al Gharib itu menawarkan pembayaran ganti rugi kompensasi uang yang harus dibayar oleh Satinah - sesuatu yang tak masuk akal mampu dibayar oleh TKW yang bayarannya tak lebih dari Rp 3 juta per bulan rata-rata.

Fakta lainnya adalah pada awalnya keluarga korban meminta bayaran 10 juta riyal. Pemerintah Indonesia hanya menawarkan diyat senilai 4 juta riyal - dua kali lipat dari harga nyawa Darsem. Kasus penundaan ini dengan diikuti oleh tawar-menawar harga nyawa yang telah hilang oleh keluarga. Kini posisi tawar adalah 7 juta riyal.

Saudi Arabia adalah negara barbar. Negara yang dikuasai oleh dinasti Saud dengan paham Wahabi dan salafi itu menjadi satu-satunya negara yang menerapkan kompensasi sebagai bentuk ganti rugi atas kematian. Nyawa dihargai semau keluarga atau ahli waris.

Kondisi sistem diyat atau kompensasi atau denda atas nyawa ini identik dengan salah satu budaya Indonesia di masyarakat Papua. Di Papua, kematian, penganiayaan, kecelakaan akan dituntut dengan denda. Dan angkanya juga tak masuk akal. Yang pada akhirnya yang harus membayar justru pemerintah daerah di Papua. Praktik diyat di Saudi Arabia dan denda di Papua rupanya memiliki kesamaan yakni budaya barbar dan budaya batu yang tetap dilestarikan.

Jadi, pedulikah rezim Susilo Bambang Yudhoyono untuk membayar diyat sebesar Rp 22 M untuk sebuah nyawa atas nama Satinah - sementara Satuan Tugas TKI menghabiskan Rp 200 miliar per tahun untuk perjalanan dan lain-lain. Dampak dibayarnya diyat yang melebihi Darsem, akan memicu harga nyawa diyat di kemudian hari akan semakin besar.

Ataukah kita biarkan Satinah badannya terpisah dari kepala dan menggelinding jatuh ke tanah - dengan konsekuensi keluarga korban tak mendapatkan apa-apa serta pemerintah RI tak kehilangan uang sepeser pun dan dikorupsi saja. Pun pembayaran diyat akan mélanggengkan praktik pemerasan ala bangsa barbar seperti di Saudi Arabia dan juga Papua. Dilema bagi Satinah dan pemerintah Indonesia. Dibayar jadi preseden seperti kasus Darsem, tak dibayar kepala Satinah dipancung - satu cara dagang bangsa barbar Arab Saudi yang sangat cerdik.

Salam bahagia ala saya.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar